Mungkin sedikit membantu khususnya tehnisi PARABOLA insyaALLAH...
Utuk melakukan TRIQING parabola ada beberapa hal terpenting yang kita harus tau dulu yaitu posisi orbit satelit yang akan dilock agar tidak kesulitan dalam menentukan arah triqing. Maka dari itu saya akan menjelaskan sedikit khususnya satelit PAL - KOM 3S:
1. PALAPA C2 berada pada posisi ORBIT 113"0E.
2. TELKOM 1 berada pada posisi ORBIT 108"0E kemudian beralih ke TELKOM 3S keposisi ORBIT 118"0E.
Artinya ada pergeseran posisi dari sebelumnya 10 derajad kebarat/bergeser melewati satelit PALAPA C2.
Yang perlu kita perhatikan posisi TELKOM 1 di posisi orbit 108"0E perbedaan posisi 5 derajad ditimur satelit PALAPA C2 113"0E sehinggah posisi triqing dengan mudah bisa di lock.
Perbandingan sekarang posisi orbit TELKOM 3S di posisi orbit 118"0E mengalami pergeseran 10 derajad dari posisi TELKOM 1 yang sebelumnya posisi orbit 108"0E di timur satelit PALAPA.
Maka dari itu hitungan triqing patokan kita dari PALAPA C2 di 113.0E derajat beda 5 derajad dengan TELKOM 1 di posisi orbit 108.0E derajad atau posisi 5 derajad sebelah timur satelit PALAPA C2 sedangkan posisi orbit
TELKOM 3S di 118 derajad bergeser 10 derajad kebarat dari posisi TELKOM 1 di 108 derajat, artinya posisi satelit TELKOM 3S berada di sebelah barat satelit PALAPA C2 dimana perbedaannya juga 5 derajad. Maka kita harus membalik/menukar posisi LNB dan menaikkan posisi disc/payung parabola untuk LOCK CHANEL TRANS TV, TRANS7, ANTV, NET TV, dll...
Catatan:
1. Untuk sementara chanel TRANS7, ANTV, NET TV, masih numpang di satelit PALAPA C2.
Jadi yang terlock saat ini di satelit TELKOM 3S sudah saya jelaskan di postingan sebelumnya jadi suwatu waktu masih bisa berubah freq transponder.
2. Posisi satelit TELKOM 3S berbalik arah dengan posisi satelit PALAPA C2 hanya perbedaan jarak 5 derajad sebelah barat yang sebelumnya satelit TELKOM1 jarak 5 derajad sebelah timur PALAPAC2.
Kalau saya salah mungkin yang lebih ahli bisa luruskan.
Sumber postingan dari hasil triqing
Arlan Andi Ugi
30 Agustus 2017
23 Agustus 2017
Cara mengetahui kekuatan daya power ampli
Ada banyak sekali jenis speaker yang di jual di toko, mulai dari ukuran, daya/watt dan merk yang berbeda-beda. Jenis speaker sendiri terdiri dari woofer, subwoofer, full range dan midle. Dari masing-masing speaker tersebut juga di butuhkan jenis power amplifier yang berbeda pula. Meskipun kita tahu bahwa semua jenis power amplifier dapat di gunakan pada semua jenis speaker, namun untuk mendapatkan kualitas audio yang di hasilkan bisa sempurna, kamu perlu mengetahui daya watt dari keduanya. Misalnya untuk speaker berukuran 12 inchi dengan daya 300 watt, maka daya watt power yang di butuhkan adalah sekitar 150s/d400 watt. Intinya adalah kamu haru tahu dulu berapa daya watt amplifier yang akan di pakai sebelum di umpan ke speaker.
Jika kamu ingin membuat power amplifier, kamu harus tentukan dulu Untuk mengetahui daya watt suatu amplifier adalah hal sangat penting. Karena untuk menghasilkan output audio yang sempurna dan agar suara yang dihasilkan tidak pecah. Kita harus mengetahui daya watt amplifier tersebut sebelum diumpan ke speaker.
Untuk menghitung daya watt power amplifier, kamu bisa hitung dari banyaknya transistor final pada power tersebut, misalnya amplifier mono menggunakan 1 pasang transistor Sanken, maka daya yang akan dihasilkan power tersebut adalah 200Watt, dimana pada tiap pasang/set transistor Sanken mampu menghasilkan daya sekitar 200 Watt. Lain lagi jika perwer tersebut masih menggunakan transistor jenis Jengkol (2955 dan 3055) Malaysia/Toshiba, maka daya yang di hasilkan adalah 100 Watt. Jika power menggunakan transistor jenis TIP( 41 dan 42), maka daya yang di hasilkan adalah sekitar 50-60 watt. Bisa di simpulkan bahwa semakin besar transistor yang di gunakan power tersebut, maka akan semakin besar pula daya yang dihasilkan.
Baca juga: Cara Menentukan Besaran/Keluaran Watt Power Amplifier
Power amplifier bisa benar-benar menghasilkan daya /Watt yang sempurna jika daya power supply tercukupi paling tidak daya yang sama atau lebih. Seperti yang saya bilang tadi bahwa dalam pembuatan power amplifier yang perlu diperhatikan terlebih dahulu adalah kamu harus mengetahui daya beban yang akan disupply yaitu daya speaker yang di dunakan. Nah…, setelah diketahui daya speakernya maka akan mudah bagi kamu dalam menentukan daya power amplifier. Sama halnya dengan kebutuhan power supplynya. Daya power amplifier harus mencukupi paling tidak sama atau lebih besar dengan daya speaker. Jadi daya Power supply harus mampu menghandle daya amplifier dan daya amplifier harus mampu menghandle daya speaker.
Untuk membuat power suplay, kamu perhatikan dulu beberapa komponen penting di bawah ini:
1.Ukuran Trafo
Kamu bisa sesuaikan dengan kebutuhan dengan memperhitungkanberapa banyak transistor final yang akan dipasang. Misalnya transistor power menggunakan jenis sanken, maka ukuran travo yang di butuhkan adalah 5 amp (full/besar), 10 amp, 15 amp atau travo besar lainnya.
2.Elco power supply
Gunakan elcho berukuran besar dan sesuaikan dengan kebutuhan, misalnya kamu menggunakan travo 5 amp (full/besar), Dengan tegangan DC yang di pakai 30 Volt, maka elcho yang bisa di gunakan adalah 50 volt- 10.000uf atau 80 volt- 10.000 uf. Usahakan besar volt pada elcho di atas tegangan DC travo.
3.Transistor final
Transistor power mono pada umumnya hanya sebanyak 1 pasang/set misalnya SANKEN SA-SC, namun jika kamu ingin mengupgrade power tadi yang perlu di perhatikan adalah: Tidak perlu banyak transistor dan sesuaikan dengan kebutuhan saja. Dan ingat, juga harus seimbang antara besar trafo dan banyaknya transistor final.
Baca juga : Daya Transistor Power Ampifier Jenis SANKEN
Dan yang tidak kalah penting, jika memakai jenis TR sanken atau yang lainnya adalah mengetahui datasheet transistor final tersebut, berapa besar output watt-nya dan juga berapa tegangan maksimal yang di butuhkan.
4.Speaker
Jangan kamu memasang terlalu banyak speaker dalam satu amplifier dan sesuaikan dengan daya watt power amplifier yang digunaka. Lebih baik jika power amplifier dibagi untuk beberapa set speaker saja. Misalnya 1 power mono menggunakan 1 pasang/set transistor final, maka idealnya menggunakan 1 speaker saja. Begitu pula pada power stereo yang menggunakan 1 set transistor final, gunakan masing-masing 1 speaker.
Kamu jangan salah memperbanyak memasang transistor final pada power tapi tidak di imbangi dengan besarnya/kapasitas kemampuan trafo dan elco power supply yang di miliki dengan tujuan supaya watt-nya semakin besar.
Tapi apa yang didapat…? power amplifier akan kekurangan daya power supply dan akhirnya drop karena trafo yang di gunakan tidak mampu menghandle beban transistor final yang terlalu banyak. Maka dari itu, kamu perlu memperhitungkan lagi supaya keseimbangan daya power dan power suplay bisa sempurna dan tidak kekurangan daya.
CARA PENGUKURAN.
RUMUS: (voltase max²)/(2 x impedansi speaker) = watt power.
contoh 1:
voltase max= 100volt.
menggunakan 2speaker= 4ohm.
(100²)/(2x4)=
10000/8 = 1250watt.
hasil akhir 1250watt(4ohm)
contoh 2:
voltase max= 80volt.
menggunakan 1speaker= 8ohm.
(80²)/(2x8)=
6400/16 = 400watt.
hasil akhir 400watt(8ohm).
Jika kamu ingin membuat power amplifier, kamu harus tentukan dulu Untuk mengetahui daya watt suatu amplifier adalah hal sangat penting. Karena untuk menghasilkan output audio yang sempurna dan agar suara yang dihasilkan tidak pecah. Kita harus mengetahui daya watt amplifier tersebut sebelum diumpan ke speaker.
Untuk menghitung daya watt power amplifier, kamu bisa hitung dari banyaknya transistor final pada power tersebut, misalnya amplifier mono menggunakan 1 pasang transistor Sanken, maka daya yang akan dihasilkan power tersebut adalah 200Watt, dimana pada tiap pasang/set transistor Sanken mampu menghasilkan daya sekitar 200 Watt. Lain lagi jika perwer tersebut masih menggunakan transistor jenis Jengkol (2955 dan 3055) Malaysia/Toshiba, maka daya yang di hasilkan adalah 100 Watt. Jika power menggunakan transistor jenis TIP( 41 dan 42), maka daya yang di hasilkan adalah sekitar 50-60 watt. Bisa di simpulkan bahwa semakin besar transistor yang di gunakan power tersebut, maka akan semakin besar pula daya yang dihasilkan.
Baca juga: Cara Menentukan Besaran/Keluaran Watt Power Amplifier
Power amplifier bisa benar-benar menghasilkan daya /Watt yang sempurna jika daya power supply tercukupi paling tidak daya yang sama atau lebih. Seperti yang saya bilang tadi bahwa dalam pembuatan power amplifier yang perlu diperhatikan terlebih dahulu adalah kamu harus mengetahui daya beban yang akan disupply yaitu daya speaker yang di dunakan. Nah…, setelah diketahui daya speakernya maka akan mudah bagi kamu dalam menentukan daya power amplifier. Sama halnya dengan kebutuhan power supplynya. Daya power amplifier harus mencukupi paling tidak sama atau lebih besar dengan daya speaker. Jadi daya Power supply harus mampu menghandle daya amplifier dan daya amplifier harus mampu menghandle daya speaker.
Untuk membuat power suplay, kamu perhatikan dulu beberapa komponen penting di bawah ini:
1.Ukuran Trafo
Kamu bisa sesuaikan dengan kebutuhan dengan memperhitungkanberapa banyak transistor final yang akan dipasang. Misalnya transistor power menggunakan jenis sanken, maka ukuran travo yang di butuhkan adalah 5 amp (full/besar), 10 amp, 15 amp atau travo besar lainnya.
2.Elco power supply
Gunakan elcho berukuran besar dan sesuaikan dengan kebutuhan, misalnya kamu menggunakan travo 5 amp (full/besar), Dengan tegangan DC yang di pakai 30 Volt, maka elcho yang bisa di gunakan adalah 50 volt- 10.000uf atau 80 volt- 10.000 uf. Usahakan besar volt pada elcho di atas tegangan DC travo.
3.Transistor final
Transistor power mono pada umumnya hanya sebanyak 1 pasang/set misalnya SANKEN SA-SC, namun jika kamu ingin mengupgrade power tadi yang perlu di perhatikan adalah: Tidak perlu banyak transistor dan sesuaikan dengan kebutuhan saja. Dan ingat, juga harus seimbang antara besar trafo dan banyaknya transistor final.
Baca juga : Daya Transistor Power Ampifier Jenis SANKEN
Dan yang tidak kalah penting, jika memakai jenis TR sanken atau yang lainnya adalah mengetahui datasheet transistor final tersebut, berapa besar output watt-nya dan juga berapa tegangan maksimal yang di butuhkan.
4.Speaker
Jangan kamu memasang terlalu banyak speaker dalam satu amplifier dan sesuaikan dengan daya watt power amplifier yang digunaka. Lebih baik jika power amplifier dibagi untuk beberapa set speaker saja. Misalnya 1 power mono menggunakan 1 pasang/set transistor final, maka idealnya menggunakan 1 speaker saja. Begitu pula pada power stereo yang menggunakan 1 set transistor final, gunakan masing-masing 1 speaker.
Kamu jangan salah memperbanyak memasang transistor final pada power tapi tidak di imbangi dengan besarnya/kapasitas kemampuan trafo dan elco power supply yang di miliki dengan tujuan supaya watt-nya semakin besar.
Tapi apa yang didapat…? power amplifier akan kekurangan daya power supply dan akhirnya drop karena trafo yang di gunakan tidak mampu menghandle beban transistor final yang terlalu banyak. Maka dari itu, kamu perlu memperhitungkan lagi supaya keseimbangan daya power dan power suplay bisa sempurna dan tidak kekurangan daya.
CARA PENGUKURAN.
RUMUS: (voltase max²)/(2 x impedansi speaker) = watt power.
contoh 1:
voltase max= 100volt.
menggunakan 2speaker= 4ohm.
(100²)/(2x4)=
10000/8 = 1250watt.
hasil akhir 1250watt(4ohm)
contoh 2:
voltase max= 80volt.
menggunakan 1speaker= 8ohm.
(80²)/(2x8)=
6400/16 = 400watt.
hasil akhir 400watt(8ohm).
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2803807445341322"
crossorigin="anonymous"></script>
31 Juli 2017
TV POLYTRON IC HBT05-004G/5G lampu kedip2
POLYTRON SLIM CHASIS HBEE-008A_DN21A845DGN IC HBT 01-04G LED INDIKATOR BERKEDIP
Beberapa Hari yg lalu teman dari pulau seberang share problem lewat sms singkat Mas polytron slim teg drop dan led berkedip saya kasih saran masukan tuk cek diarea regulator baik primer maupun sekunder.... inti permasalahan saya rasa di 5v dan 8v yg troble... saya suruh tuk cut out 5v yg ke ic junggle.... apa masih drop apa masih berayun tegangannya.....
Selang beberapa jam berlangsung blm jg kelar karna dah Dibuat pusing TV tsbt..
Setelah saya terawang blok reg out sudah dicoba dilakukan perbaikan/pengecekan cuma blm bisa menemukan dmana letak kerusakannya.....
saya coba hidupkan mesin sblm saya lakukan pelacakan nah benar led berkedip cepat seirama tegangan out reg yg berayun naik turun seakan menandakan bahwa ada komponen yg gemblung...
Saya sarankan u/ cek elco2 teg vital sudah dilakukan penggantian dlm hatiku trus aku uman opo iki komponen wes dijajali kabeh hahahah.
Disaat led berkedip cepat saya coba ukur teg b+ trukur 115v tapi berayun tegangannya. Coba ukur teg 5v dan 8v weleh kok drop hanya terukur dibawah 2v saja....
Saya coba telusuri lagi elco2nya siapa tahu masih ada yg terlewatkan nah saya temukan 2 buah elco di blog vertikal c408 ...100uf/50v dan c802.... 2,2/160v dlm kondisi lemah dan esr elconya dah menunjukan nilai kilo ohm yg seharusnya elco ini wajib kita ganti ......
GBR 1. ELCO 2,2/160V
YG ESR ELCONYA DAH MENUNJUKAN NILAI KILO OHM.
ELCO 1UF/160V YG NORMAL
aku gunakan tuk gantinya karna nyari nilai yg sama di raco dah hbs aku pakai saja 1uf/160v tadi...
Nah pelacakan kerusakan membuahkan hasil setelah aku coba cek Dioda HER104 dgn kode di board D504 Biang kerok dari led yg berkedip dan tegangan drop dan berayun...... Inilah biang keroknya untuk lbh jelasnya bisa liat gambar diakhir.....
Nah di area yg aku lingkari merah pada gambar dibawah disitulah kerusakan yg sering terjadi dan komponen sering kali aku temukan di ukur dn avometer biasa masih bagus....... Setelah D504 aku ganti yg baru saya coba tes hidupkan ini mesin Hmmm led dah nyala anteng gak berkedip saya ambil remot coba onkan mesin lo led padam kok Fbt gak mau kerja wah opone neh iki Rekkkkk ukur2 tegangan out reg dah normal giliran cek b+ di pin fbtnya we ladala kok teg 0v teg gak nyampai di pin fbt ixixiixix lacak ketemu R518 pembatas 1.5ohm 2watt Putus setelah aku ganti R 1ohm coba nyalakan lagi mesinya criiiieeeettttt suara fbt dah mau nyembur Alhamdulillah Beres sudah akirnya......
Semogah bermanfaat buat rekan2 salam Solder
Beberapa Hari yg lalu teman dari pulau seberang share problem lewat sms singkat Mas polytron slim teg drop dan led berkedip saya kasih saran masukan tuk cek diarea regulator baik primer maupun sekunder.... inti permasalahan saya rasa di 5v dan 8v yg troble... saya suruh tuk cut out 5v yg ke ic junggle.... apa masih drop apa masih berayun tegangannya.....
Selang beberapa jam berlangsung blm jg kelar karna dah Dibuat pusing TV tsbt..
Setelah saya terawang blok reg out sudah dicoba dilakukan perbaikan/pengecekan cuma blm bisa menemukan dmana letak kerusakannya.....
saya coba hidupkan mesin sblm saya lakukan pelacakan nah benar led berkedip cepat seirama tegangan out reg yg berayun naik turun seakan menandakan bahwa ada komponen yg gemblung...
Saya sarankan u/ cek elco2 teg vital sudah dilakukan penggantian dlm hatiku trus aku uman opo iki komponen wes dijajali kabeh hahahah.
Disaat led berkedip cepat saya coba ukur teg b+ trukur 115v tapi berayun tegangannya. Coba ukur teg 5v dan 8v weleh kok drop hanya terukur dibawah 2v saja....
Saya coba telusuri lagi elco2nya siapa tahu masih ada yg terlewatkan nah saya temukan 2 buah elco di blog vertikal c408 ...100uf/50v dan c802.... 2,2/160v dlm kondisi lemah dan esr elconya dah menunjukan nilai kilo ohm yg seharusnya elco ini wajib kita ganti ......
GBR 1. ELCO 2,2/160V
YG ESR ELCONYA DAH MENUNJUKAN NILAI KILO OHM.
ELCO 1UF/160V YG NORMAL
aku gunakan tuk gantinya karna nyari nilai yg sama di raco dah hbs aku pakai saja 1uf/160v tadi...
Nah pelacakan kerusakan membuahkan hasil setelah aku coba cek Dioda HER104 dgn kode di board D504 Biang kerok dari led yg berkedip dan tegangan drop dan berayun...... Inilah biang keroknya untuk lbh jelasnya bisa liat gambar diakhir.....
Nah di area yg aku lingkari merah pada gambar dibawah disitulah kerusakan yg sering terjadi dan komponen sering kali aku temukan di ukur dn avometer biasa masih bagus....... Setelah D504 aku ganti yg baru saya coba tes hidupkan ini mesin Hmmm led dah nyala anteng gak berkedip saya ambil remot coba onkan mesin lo led padam kok Fbt gak mau kerja wah opone neh iki Rekkkkk ukur2 tegangan out reg dah normal giliran cek b+ di pin fbtnya we ladala kok teg 0v teg gak nyampai di pin fbt ixixiixix lacak ketemu R518 pembatas 1.5ohm 2watt Putus setelah aku ganti R 1ohm coba nyalakan lagi mesinya criiiieeeettttt suara fbt dah mau nyembur Alhamdulillah Beres sudah akirnya......
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2803807445341322"
crossorigin="anonymous"></script>
11 Juli 2017
Kumpulan SERMOD TV berbgai merek
KUMPULAN SERVICE MODE LENGKAP BAG. 1
AIWA
Cara 1 :
Tekan dan tahan bersamaan V- pada remote dan V- pada panel selama 10 detik
Cara 2 :
Dengan menggunakan remote aslinya ( model RC-6VTO6 ), buka tutup remote, tekan tombol TEST ( tersembunyi di bawah angka 8 ) lalu tekan SLEEP
AKARI
Tekan dan tahan SLEEP di remote, lalu tekan MENU di panel
AKIRA
Cara 1 :
Tekan MENU sebanyak 2 kali, lalu tekan RECALL, lalu tekan MUTE
Cara 2 :
Tekan dan tahan VOL- di panel, lalu tekan DISPLAY di remote
CHINA BRAND
Cara 1 :
Tekan volume sampai nol
Tekan RECALL sekali, lalu tekan lagi RECALL dan tahan bersamaan kemudian tekan VOL- di panel
Cara 2 :
Tekan VOL- sampai nol
Tekan MENU. Saat DISPLAY picture muncul, tekan secara cepat 6 5 6 8
Cara 3 :
Tekan volume sampai nol
Tekan dan tahan MUTE di remote, lalu tekan MENU di panel
Cara 4 :
Tekan volume sampai nol
Tekan dan tahan MUTE di remote, lalu tekan AV di panel
Cara 5 :
Tekan volume sampai nol
Tekan MENU. Saat DISPLAY picture muncul, tekan dengan cepat 6 4 8 3
Cara 6 :
Tekan volume sampai nol
Tekan dan tahan VOL- dipanel, lalu tekan DISPLAY di remote
GOLDSTAR
Tekan dan tahan V- , lalu tekan P-. Keduanya di panel
HITACHI
Cara 1 :
Tv dalam keadaan standby
Tekan dan tahan AV di panel, lalu nyalakan tv dengan menekan tombol power di panel
Cara 2 :
Tv menyala
Tekan secara berurutan di remote : MENU – 4 – 7 – 2 – 5
Cara 3 :
Tv menyala
Tekan secara berurutan di remote : Sound Mode – RECALL – CH I/II
JVC
Cara 1 :
Tekan dan tahan DISPLAY, lalu tekan Pic Mode. Keduanya pada remote
Cara 2 :
Set timer pada 0 menit . Tekan dan tahan Video Status, lalu tekan DISPLAY. Semuanya pada remote
LG
Cara 1 :
Tekan dan tahan OK pada remote, lalu tekan OK pada panel
Cara 2 :
Tekan MENU pada remote, lalu tekan MENU lagi dan tahan. Lalu tekan MENU pada panel
Cara 3 :
Tekan bersamaan MENU pada remote dan MENU pada panel. Tahan keduanya hingga hingga muncul MENU service mode
PANASONIC
Cara 1 :
Tekan dan tahan DISPLAY pada remote. Lalu tekan V- pada panel
Cara 2 :
Tekan VOL- hingga nol
Tekan timer, lalu tekan dan tahan DISPLAY pada remote. Lalu tekan V- pada panel
Cara 3 :
Tekan Switch Service ( S1101) ada di sebelah plyback
Cara 4 :
Hubung singkat TPE 1 dan TPE 2 yang terletak dekat tombol Function (S1107)
POLYTRON
Masuk Service Mode :
Tv keadaan standby
Tekan MENU pada remote selama 10 detik hingga televisi menyala dengan sendirinya.
Masukkan password : 1 0 1 3
Masuk Factory Mode :
Caranya sama dengan di atas, tetapi masukkan password : 1 0 1 4
Service mode merk lain segera menyusul ......
AIWA
Cara 1 :
Tekan dan tahan bersamaan V- pada remote dan V- pada panel selama 10 detik
Cara 2 :
Dengan menggunakan remote aslinya ( model RC-6VTO6 ), buka tutup remote, tekan tombol TEST ( tersembunyi di bawah angka 8 ) lalu tekan SLEEP
AKARI
Tekan dan tahan SLEEP di remote, lalu tekan MENU di panel
AKIRA
Cara 1 :
Tekan MENU sebanyak 2 kali, lalu tekan RECALL, lalu tekan MUTE
Cara 2 :
Tekan dan tahan VOL- di panel, lalu tekan DISPLAY di remote
CHINA BRAND
Cara 1 :
Tekan volume sampai nol
Tekan RECALL sekali, lalu tekan lagi RECALL dan tahan bersamaan kemudian tekan VOL- di panel
Cara 2 :
Tekan VOL- sampai nol
Tekan MENU. Saat DISPLAY picture muncul, tekan secara cepat 6 5 6 8
Cara 3 :
Tekan volume sampai nol
Tekan dan tahan MUTE di remote, lalu tekan MENU di panel
Cara 4 :
Tekan volume sampai nol
Tekan dan tahan MUTE di remote, lalu tekan AV di panel
Cara 5 :
Tekan volume sampai nol
Tekan MENU. Saat DISPLAY picture muncul, tekan dengan cepat 6 4 8 3
Cara 6 :
Tekan volume sampai nol
Tekan dan tahan VOL- dipanel, lalu tekan DISPLAY di remote
GOLDSTAR
Tekan dan tahan V- , lalu tekan P-. Keduanya di panel
HITACHI
Cara 1 :
Tv dalam keadaan standby
Tekan dan tahan AV di panel, lalu nyalakan tv dengan menekan tombol power di panel
Cara 2 :
Tv menyala
Tekan secara berurutan di remote : MENU – 4 – 7 – 2 – 5
Cara 3 :
Tv menyala
Tekan secara berurutan di remote : Sound Mode – RECALL – CH I/II
JVC
Cara 1 :
Tekan dan tahan DISPLAY, lalu tekan Pic Mode. Keduanya pada remote
Cara 2 :
Set timer pada 0 menit . Tekan dan tahan Video Status, lalu tekan DISPLAY. Semuanya pada remote
LG
Cara 1 :
Tekan dan tahan OK pada remote, lalu tekan OK pada panel
Cara 2 :
Tekan MENU pada remote, lalu tekan MENU lagi dan tahan. Lalu tekan MENU pada panel
Cara 3 :
Tekan bersamaan MENU pada remote dan MENU pada panel. Tahan keduanya hingga hingga muncul MENU service mode
PANASONIC
Cara 1 :
Tekan dan tahan DISPLAY pada remote. Lalu tekan V- pada panel
Cara 2 :
Tekan VOL- hingga nol
Tekan timer, lalu tekan dan tahan DISPLAY pada remote. Lalu tekan V- pada panel
Cara 3 :
Tekan Switch Service ( S1101) ada di sebelah plyback
Cara 4 :
Hubung singkat TPE 1 dan TPE 2 yang terletak dekat tombol Function (S1107)
POLYTRON
Masuk Service Mode :
Tv keadaan standby
Tekan MENU pada remote selama 10 detik hingga televisi menyala dengan sendirinya.
Masukkan password : 1 0 1 3
Masuk Factory Mode :
Caranya sama dengan di atas, tetapi masukkan password : 1 0 1 4
Service mode merk lain segera menyusul ......
02 Juli 2017
Skema IC LA42102
Skema Audio Amplifier Menggunakan ic LA42102 dan LA42152
Penggunaan ic amplifier ini sering saya temui pada tv LG.
Pada tv LG flat, ic yang digunakan adalah LA42152, sedangkan pada tv LG slim menggunakan ic LA42102.
O iya, ic LA42102 punya 13 pin, tapi pin ke 13 nnya tidak terpakai alias not conect. Sedangkan ic LA42152 punya 12 pin.
vcc nya pake 19 volt.
Diatas adalah sedikit penjelasan mengenai data shet IC LA42102 & LA42152.
Penggunaan ic amplifier ini sering saya temui pada tv LG.
Pada tv LG flat, ic yang digunakan adalah LA42152, sedangkan pada tv LG slim menggunakan ic LA42102.
O iya, ic LA42102 punya 13 pin, tapi pin ke 13 nnya tidak terpakai alias not conect. Sedangkan ic LA42152 punya 12 pin.
vcc nya pake 19 volt.
Diatas adalah sedikit penjelasan mengenai data shet IC LA42102 & LA42152.
26 Juni 2017
Jenis komponen dan fungsinya
Jenis-jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya – Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini.
Jenis-jenis Komponen Elektronika
Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.
A. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Baca juga : Pengertian Resistor dan Jenis-jenisnya.
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
Resistor yang Nilainya Tetap
Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)
Gambar dan Simbol Resistor :
B. Kapasitor (Capacitor)
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum
Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.
Gambar dan Simbol Kapasitor :
C. Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
Induktor yang nilainya tetap
Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.
Gambar dan Simbol Induktor :
D. Dioda (Diode)
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.
Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .
Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.
Gambar dan Simbol Dioda:
E. Transistor
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.
Gambar dan Simbol Transistor :
F. IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.
Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit) :
G. Saklar (Switch)
Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.
Gambar dan Simbol Saklar (Switch) :
Jenis-jenis Komponen Elektronika
Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.
A. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Baca juga : Pengertian Resistor dan Jenis-jenisnya.
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
Resistor yang Nilainya Tetap
Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)
Gambar dan Simbol Resistor :
B. Kapasitor (Capacitor)
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum
Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.
Gambar dan Simbol Kapasitor :
C. Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
Induktor yang nilainya tetap
Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.
Gambar dan Simbol Induktor :
D. Dioda (Diode)
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.
Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .
Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.
Gambar dan Simbol Dioda:
E. Transistor
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.
Gambar dan Simbol Transistor :
F. IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.
Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit) :
G. Saklar (Switch)
Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.
Gambar dan Simbol Saklar (Switch) :
Persamaan TR dan karakternya
Persamaan TR & karakternya.
Setat playbec: D 1554 D 2499 D1887 D2578 D 2586 C 6073 C6090
Setat playbec: D 1554 D 2499 D1887 D2578 D 2586 C 6073 C6090
TR Regulator C 4429 B 1884 2SK 2655
TR basis tengah men [-] 5551 BC 547 C 9014 C 9013
TR basis tengah negatif [+] 5401 C 9012
Trbasis pinggir negatif [+] A 1015 A 733
TR basis pinggir men [-] C1815 C 945 C 458 C 828
TR basis pinggir negatif [+] B 560
TR basis pinggir men [-] C1384 D 400
TR basis pinggir negatif [+] BD 140
TR basis pinggir men [-] BD 136
TIP basis pinggir negatif [+] A 1469 B 1186A
TIP basis pinggir men [-] C 3746 D 1763
TIP basis pinggir men [-] C 3281 C 5198 D 998 D 1047
TIP basis pinggir negatif [+] A 1302A 1941 B 817
IC stavol motor LM 324 HA 17324
IC fet regulator PS2 IC K2545 K13A60D
IC POLYTRON fET REGULATOR FS 7um/K2647
Jika ada kekurangan mohon ditambah pada kolom komentar. Semogah bermanfaat.
Tq....
20 Juni 2017
Beberapa jenis kerusakan pada bolok vertical TV CRT
Perbaikan Kerusakan Rangkaian Vertikal TV
Bagian penguat vertikal pada TV sistem CRT termasuk salah-satu yang sering rusak. Sekilas tentang cara kerja rangkaian output vertikal TV telah dijelaskan sebelumnya dalam : Memperbaiki TV, Pengenalan Pendahuluan .
Ketika bagian vertikal TV rusak, gejala yang paling sering timbul di antaranya adalah :
1.Gambar hanya berupa satu garis mendatar
2.Gambar tidak penuh, menyempit dari atas ke bawah
3.Linieritas bagian atas layar buruk (ada garis-garis di bagian atas gambar)
4.Linieritas bagian bawah layar buruk

Perbaikan kerusakan vertikal TV.
1.Kerusakan pada poin pertama biasanya disebabkan oleh IC output vertikal yang rusak. IC output vertikal bermacam-macam, di antaranya : LA7840, LA7837/7838, µPC1488, AN5522, LA78040, LA78141, TDA2653, TDA8172, dan lain-lain.
Jika pada badan IC terlihat ada hangus/terbakar, sudah bisa dipastikan bahwa ia memang rusak. Tetapi jika tidak, maka diperlukan pemeriksaan.
Sebelum menyangka bahwa IC ini rusak, ada baiknya diperiksa dulu tegangan suplai (Vcc) untuk IC tersebut, apakah ada dan sesuai ataukah tidak. Pin/kaki untuk suplai tegangan pada setiap IC bisa berbeda-beda. Tetapi ciri khasnya adalah bahwa ia terhubung dengan anoda sebuah dioda “boost”. Perhatikan gambar berikut ini :

Vcc adalah pin suplai IC dan D1 adalah sebuah dioda “boost”. D1 menghubungkan antara pin Vcc dengan pin “output-stage supply”. Perhatikanlah, selalu ada kondensator C1 antara pin output-stage supply dan pin “pump-up out”.
Untuk LA7840, Vcc adalah pin 6, tinggi tegangan di pin ini sekitar 24V.
Untuk LA7837/LA7838, Vcc adalah pin 1 dan 8, tinggi tegangan di pin 1 sekitar 12V dan di pin 8 sekitar 24V.
µPC1488, Vcc = pin 7, tinggi tegangan 25V.
AN5522, Vcc = pin 2, tinggi tegangan 25V.
LA78040, Vcc = pin 2, tinggi tegangan 24V.
LA78141, Vcc = pin 2, tinggi tegangan 27-30V.
TDA2653, Vcc = pin 9, tinggi tegangan 26V.
TDA8172, STV9302, Vcc = pin 2, tinggi tegangan 35V.
Pemeriksaan dilakukan dengan AVO-meter posisi DCV 50. Tuas tester hitam ditaruh di ground (bagian mana saja, misalnya body logam tuner) dan ujung tuas tester merah ditempelkan ke pin Vcc.
Jika tegangan tidak ada atau sangat rendah, pemeriksaan dilakukan ke sumber tegangan Vcc tersebut, yaitu di bagian power-supply.
Biasanya, untuk suplai rangkaian vertikal diambil dari salah satu tegangan keluaran trafo fly-back. Urutkanlah pin Vcc hingga diketemukan elco filter (biasanya 1000µF) dan dioda penyearahnya. Mungkin elco atau dioda penyearah ada yang rusak, atau resistor (jika ada) rusak.
Jika tegangan Vcc ternyata OK, cobalah ganti IC dan lihat hasilnya.
2.Kerusakan pada poin kedua dapat disebabkan oleh setelan trimpot “V-height” (jika ada) berubah, atau mungkin trimpot itu sudah rusak. Coba setel ulang trimpot dengan obeng trim, jika tidak ada perubahan cabut dan coba ganti trimpot tersebut lalu disetel ulang.
Pada TV yang tidak mempunyai setelan trimpot V-height, kerusakan mungkin disebabkan oleh resistor output “Rx” (Rx1 atau Rx2) yang nilainya membesar (lihat gambar di atas). Resistor ini bernilai Ohm sangat rendah. Cabut dan test-lah resistor, apakah masih sesuai dengan keterangan nilai Ohm yang tertera padanya.
Selain itu, kondensator C2 dan C3 perlu juga diperiksa, apakah masih bagus ataukah tidak. Kerusakan yang parah dari dua kondensator ini dapat pula berefek menyempitnya gambar.
3.Kerusakan pada poin ketiga biasa disebabkan oleh kondensator di jalur “Pump-up out” (pada contoh gambar di atas adalah C1) sudah rusak/kering. Kondensator ini umumnya berkapasitas 100µF.
Kadangkala, kerusakan hanya terlihat jelas ketika TV baru dihidupkan, lama kelamaan tampak lebih baik.
Penggantian harus menggunakan kondensator dengan kualitas yang prima.
4.Kerusakan pada poin keempat membuat gambar tampak normal dari tengah ke atas, namun tampak pendek-pendek di bagian bawah.
Kerusakan ini dapat disebabkan oleh kondensator output (pada contoh gambar di atas adalah C2) sudah bermasalah. Kondensator output selalu berkapasitas besar, yaitu 2200µF, 3300µF, atau 4700µF.
Sampai di sini, usailah ulasan tentang memperbaiki vertikal TV. Permasalahan yang menyangkut bagian vertikal TV sebenarnya cukup banyak, namun apa yang diulas di sini adalah kerusakan yang paling umum dan paling sering terjadi pada TV sistem CRT.
Bagian penguat vertikal pada TV sistem CRT termasuk salah-satu yang sering rusak. Sekilas tentang cara kerja rangkaian output vertikal TV telah dijelaskan sebelumnya dalam : Memperbaiki TV, Pengenalan Pendahuluan .
Ketika bagian vertikal TV rusak, gejala yang paling sering timbul di antaranya adalah :
1.Gambar hanya berupa satu garis mendatar
2.Gambar tidak penuh, menyempit dari atas ke bawah
3.Linieritas bagian atas layar buruk (ada garis-garis di bagian atas gambar)
4.Linieritas bagian bawah layar buruk

Perbaikan kerusakan vertikal TV.
1.Kerusakan pada poin pertama biasanya disebabkan oleh IC output vertikal yang rusak. IC output vertikal bermacam-macam, di antaranya : LA7840, LA7837/7838, µPC1488, AN5522, LA78040, LA78141, TDA2653, TDA8172, dan lain-lain.
Jika pada badan IC terlihat ada hangus/terbakar, sudah bisa dipastikan bahwa ia memang rusak. Tetapi jika tidak, maka diperlukan pemeriksaan.
Sebelum menyangka bahwa IC ini rusak, ada baiknya diperiksa dulu tegangan suplai (Vcc) untuk IC tersebut, apakah ada dan sesuai ataukah tidak. Pin/kaki untuk suplai tegangan pada setiap IC bisa berbeda-beda. Tetapi ciri khasnya adalah bahwa ia terhubung dengan anoda sebuah dioda “boost”. Perhatikan gambar berikut ini :

Vcc adalah pin suplai IC dan D1 adalah sebuah dioda “boost”. D1 menghubungkan antara pin Vcc dengan pin “output-stage supply”. Perhatikanlah, selalu ada kondensator C1 antara pin output-stage supply dan pin “pump-up out”.
Untuk LA7840, Vcc adalah pin 6, tinggi tegangan di pin ini sekitar 24V.
Untuk LA7837/LA7838, Vcc adalah pin 1 dan 8, tinggi tegangan di pin 1 sekitar 12V dan di pin 8 sekitar 24V.
µPC1488, Vcc = pin 7, tinggi tegangan 25V.
AN5522, Vcc = pin 2, tinggi tegangan 25V.
LA78040, Vcc = pin 2, tinggi tegangan 24V.
LA78141, Vcc = pin 2, tinggi tegangan 27-30V.
TDA2653, Vcc = pin 9, tinggi tegangan 26V.
TDA8172, STV9302, Vcc = pin 2, tinggi tegangan 35V.
Pemeriksaan dilakukan dengan AVO-meter posisi DCV 50. Tuas tester hitam ditaruh di ground (bagian mana saja, misalnya body logam tuner) dan ujung tuas tester merah ditempelkan ke pin Vcc.
Jika tegangan tidak ada atau sangat rendah, pemeriksaan dilakukan ke sumber tegangan Vcc tersebut, yaitu di bagian power-supply.
Biasanya, untuk suplai rangkaian vertikal diambil dari salah satu tegangan keluaran trafo fly-back. Urutkanlah pin Vcc hingga diketemukan elco filter (biasanya 1000µF) dan dioda penyearahnya. Mungkin elco atau dioda penyearah ada yang rusak, atau resistor (jika ada) rusak.
Jika tegangan Vcc ternyata OK, cobalah ganti IC dan lihat hasilnya.
2.Kerusakan pada poin kedua dapat disebabkan oleh setelan trimpot “V-height” (jika ada) berubah, atau mungkin trimpot itu sudah rusak. Coba setel ulang trimpot dengan obeng trim, jika tidak ada perubahan cabut dan coba ganti trimpot tersebut lalu disetel ulang.
Pada TV yang tidak mempunyai setelan trimpot V-height, kerusakan mungkin disebabkan oleh resistor output “Rx” (Rx1 atau Rx2) yang nilainya membesar (lihat gambar di atas). Resistor ini bernilai Ohm sangat rendah. Cabut dan test-lah resistor, apakah masih sesuai dengan keterangan nilai Ohm yang tertera padanya.
Selain itu, kondensator C2 dan C3 perlu juga diperiksa, apakah masih bagus ataukah tidak. Kerusakan yang parah dari dua kondensator ini dapat pula berefek menyempitnya gambar.
3.Kerusakan pada poin ketiga biasa disebabkan oleh kondensator di jalur “Pump-up out” (pada contoh gambar di atas adalah C1) sudah rusak/kering. Kondensator ini umumnya berkapasitas 100µF.
Kadangkala, kerusakan hanya terlihat jelas ketika TV baru dihidupkan, lama kelamaan tampak lebih baik.
Penggantian harus menggunakan kondensator dengan kualitas yang prima.
4.Kerusakan pada poin keempat membuat gambar tampak normal dari tengah ke atas, namun tampak pendek-pendek di bagian bawah.
Kerusakan ini dapat disebabkan oleh kondensator output (pada contoh gambar di atas adalah C2) sudah bermasalah. Kondensator output selalu berkapasitas besar, yaitu 2200µF, 3300µF, atau 4700µF.
Sampai di sini, usailah ulasan tentang memperbaiki vertikal TV. Permasalahan yang menyangkut bagian vertikal TV sebenarnya cukup banyak, namun apa yang diulas di sini adalah kerusakan yang paling umum dan paling sering terjadi pada TV sistem CRT.
13 Juni 2017
Penyebab TV LG mati protec
Tv LG dihidupkan balik lagi kestandby (protek).
Tv LG 21SB6RD.
Tv LG slim seperti pada gejala ini mempunyai problem awal yakni :
1) Jika tv distart lampu led indicator pada panel depan yang nyala terang berubah redup kemudian beberapa detik kembali nyala terang lagi.
2) Diamati filamen heater belum nyala, pertanda bagian horisontal belum kerja.
3) Setelah layar bisa nyala dan tv sudah keluar gambanya , beberapa detik mati ptotek.
Pembersihan dulu bagian dalam tv dari debu yang menempel pada main board dan komponen tv, terlihat tv ini menggunakan komponen diantaranya:
Ic power reg : STR W5554.
Ic croma : LV 76211.3C
Ic vert : LA 78141.
Ic hor : C 6090.
FBT. : BSC 25- N1534.
Dari gejala awal kerusakan atau problem yang timbul pengecekan diawali dari STR w6554 reg suply ganti C840 : 22uf/63V. lalu coba start lagi tvnya tapi lagi-lagi masih sama seperti semula.
Lalu dilanjutkan cek semua Resistor pembatas biasanya resistor ini mempunyai kode pada mainboardnya dengan tulisan (FR ...) dan ternyata benar didapat pada FR 403 pembatas pada jalur teg B+ 115V dalam kondisi putus. Ganti komponen tersebut layar tv sudah bisa hidup lagi.
Colokkan antena untuk melihat bagaimana hasil gambarnya , sekarang gambar siaran juga mulai bermunculan satu persatu. coba stel tv agak lama sambil nonton salah satu acara.
Akan tetapi ketika sedang asik menikmati siaran favorit disalah satu channel tiba-tiba tv mak!....pettt!!, mati standby. Coba start lagi dari remot dan tombol panel depan tv bisa hidup lagi,
tapi lagi-lagi mati standby terus begitu jika diulang-ulang...weleh..weleh,
Protek lagi dan protek lagi!!.
Break bentar biar otak refresh lagi... Sambil buka-buka arsip sambil nyruput segelas kopi yg telah disediakan.
Lanjutkan lagi coba open C pada Q16 : C5343 tv bisa start dan hor hidup ,heater juga nyala, layar juga sudah membuka.
Sekarang sudah diketahui dan dipastikan bahwa tv ini mengalami problem protek atau kerusakan pada sirkit protek itu sendiri.
Penelusuranpun dilanjutkan pada bagian yang berkaitan dengan protek antaranya:
(1).Cek teg pada pin 29 Ic LV76211 terukur 4,9V ini masih normal setelah penggantian C409.
(2).Pin 20 untuk control out hor juga normal.
(3).Cek dioda untuk sampling teg vertikal.
(4).R 423 untuk sampling teg B+ to FBT.
Tv LG 21SB6RD.
Tv LG slim seperti pada gejala ini mempunyai problem awal yakni :
1) Jika tv distart lampu led indicator pada panel depan yang nyala terang berubah redup kemudian beberapa detik kembali nyala terang lagi.
2) Diamati filamen heater belum nyala, pertanda bagian horisontal belum kerja.
3) Setelah layar bisa nyala dan tv sudah keluar gambanya , beberapa detik mati ptotek.
Pembersihan dulu bagian dalam tv dari debu yang menempel pada main board dan komponen tv, terlihat tv ini menggunakan komponen diantaranya:
Ic power reg : STR W5554.
Ic croma : LV 76211.3C
Ic vert : LA 78141.
Ic hor : C 6090.
FBT. : BSC 25- N1534.
TV LG 21SB6RD
Kemudian dilanjutkan dengan pencarian dan penyelesaian sumber masalah yang membuat tv mengalami problem-problem seperti disebutkan diatas.Dari gejala awal kerusakan atau problem yang timbul pengecekan diawali dari STR w6554 reg suply ganti C840 : 22uf/63V. lalu coba start lagi tvnya tapi lagi-lagi masih sama seperti semula.
Lalu dilanjutkan cek semua Resistor pembatas biasanya resistor ini mempunyai kode pada mainboardnya dengan tulisan (FR ...) dan ternyata benar didapat pada FR 403 pembatas pada jalur teg B+ 115V dalam kondisi putus. Ganti komponen tersebut layar tv sudah bisa hidup lagi.
Colokkan antena untuk melihat bagaimana hasil gambarnya , sekarang gambar siaran juga mulai bermunculan satu persatu. coba stel tv agak lama sambil nonton salah satu acara.
Akan tetapi ketika sedang asik menikmati siaran favorit disalah satu channel tiba-tiba tv mak!....pettt!!, mati standby. Coba start lagi dari remot dan tombol panel depan tv bisa hidup lagi,
tapi lagi-lagi mati standby terus begitu jika diulang-ulang...weleh..weleh,
Protek lagi dan protek lagi!!.
Break bentar biar otak refresh lagi... Sambil buka-buka arsip sambil nyruput segelas kopi yg telah disediakan.
Lanjutkan lagi coba open C pada Q16 : C5343 tv bisa start dan hor hidup ,heater juga nyala, layar juga sudah membuka.
Sekarang sudah diketahui dan dipastikan bahwa tv ini mengalami problem protek atau kerusakan pada sirkit protek itu sendiri.
Penelusuranpun dilanjutkan pada bagian yang berkaitan dengan protek antaranya:
(1).Cek teg pada pin 29 Ic LV76211 terukur 4,9V ini masih normal setelah penggantian C409.
(2).Pin 20 untuk control out hor juga normal.
(3).Cek dioda untuk sampling teg vertikal.
(4).R 423 untuk sampling teg B+ to FBT.
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2803807445341322"
crossorigin="anonymous"></script>
10 Juni 2017
Penyebab TR Hot sering jebol pada TV Polytron 29" Slim
Penyebab TR horizontal pada TV Polytron 29" Slim jika setiap kali diganti langsung jebol.
Kerusakan pada C812/ 15n 1,6kv mengakibatkan TR horizontal langsung jebol/ koslet ditandai dengan matinya indikator karena teg B+ langsung drop.
Kerusakan pada C801/ 300n 800v mengakibatkan gambar mengecil hingga tinggal satu garis vertikal dan berimbas pada meletusnya C802/ 2u2 160V dan juga bisa mengakibatkan TR EW T803/ D313 short dan parahnya TR Horizontal ikut rusak. Pernah mendapatkan akibat rusaknya C300n ada suara menjuit - juit pada flyback disertai denyutan turun naik tegangan B+nya,
Kerusakan pada C817/ 82n 630V mengakibatkan gambar jadi zoom atau melebar hingga logo siaran tv hanya terlihat separuh.
Kerusakan pada TR EW OUT T803/ D313 mengakibatkan bila short gambar jadi melebar dan tak bisa diatur, dan bila loos gambar jadi menyempit dan tak bisa diatur melalui service mode.
Kerusakan pada Dioda D804/ DMV1500 mengakibatkan gambar melebar dan TR horizontal cepat panas, namun bila dioda koslet mengakibatkan B+ jadi drop.
Beruntungnya input TR EW out D313 diberi dioda sehingga bila TR short tidak mengakibatkan rusak pada drivenya.
Kerusakan Flyback mengakibatkan B+ drop dan TR hor cepat panas dan langsung koslet.
Kerusakan pada C812/ 15n 1,6kv mengakibatkan TR horizontal langsung jebol/ koslet ditandai dengan matinya indikator karena teg B+ langsung drop.
Kerusakan pada C801/ 300n 800v mengakibatkan gambar mengecil hingga tinggal satu garis vertikal dan berimbas pada meletusnya C802/ 2u2 160V dan juga bisa mengakibatkan TR EW T803/ D313 short dan parahnya TR Horizontal ikut rusak. Pernah mendapatkan akibat rusaknya C300n ada suara menjuit - juit pada flyback disertai denyutan turun naik tegangan B+nya,
Kerusakan pada C817/ 82n 630V mengakibatkan gambar jadi zoom atau melebar hingga logo siaran tv hanya terlihat separuh.
Kerusakan pada TR EW OUT T803/ D313 mengakibatkan bila short gambar jadi melebar dan tak bisa diatur, dan bila loos gambar jadi menyempit dan tak bisa diatur melalui service mode.
Kerusakan pada Dioda D804/ DMV1500 mengakibatkan gambar melebar dan TR horizontal cepat panas, namun bila dioda koslet mengakibatkan B+ jadi drop.
Beruntungnya input TR EW out D313 diberi dioda sehingga bila TR short tidak mengakibatkan rusak pada drivenya.
Kerusakan Flyback mengakibatkan B+ drop dan TR hor cepat panas dan langsung koslet.
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2803807445341322"
crossorigin="anonymous"></script>
08 Juni 2017
Cara mengatasi masalah pada blok Horisontal
Mengatasi Masalah Bagian Horozontal
Fungsi Rangkaian Horizontal
Membangkitkan tegangan pulsa-pulsa berbentuk gigi gergaji
Membangkitkan tegangan tinggi untuk mengisi anode tabung gambar.
Cara kerja Rangkaian Horizontal
Cara kerja rangkaian Horizontal adalah dengan mengumpankan tegangan pulsa-pulsa berbentuk gigi gergaji yang berasal dari kolektor transistor HOT (Horizontal Output Transistor) ke kumparan defleksi yoke. tegangan pulsa-pulsa berbentuk gigi gergaji ini digunakan untuk mengendalikan sinar elektron tabung gambar agar melakukan penyapuan (scanning) dari bagian kiri kearah bagian kanan layar dan dengan cepat akan dikembali lagi ke bagian kiri layar untuk memulai lagi penyapuan satu garis horisontal lagi, begitu seterusnya. Tegangan pulsa-pulsa berbentuk gigi gergaji juga diumpankan ke trafo flyback (HVT/FBT), dari trafo flyback inilah dihasilkan tegangan tinggi yang digunakan untuk mengisi anode tabung.
Bagian-bagian rangkaian Horizontal
VCO (Voltage Controlled Oscillator) Rangkaian VCO terletak di IC jungle. VCO merupakan osilator pembangkit frekwensi tinggi berkisar 500Khz dimana besar frekwensinya dapat dikendalikan oleh suatu tegangan.
Horisontal Count-down (Pembagi Frekwensi) Rangkaian ini terletak di IC Jungel. Horisontal Countdown tugasnya menurunrunkan frekwensi tinggi yang dihasilkan VCO dengan cara membagi-bagi sehingga diperoleh frekwensi horisontal (atau line frekwensi) sesuai dengan video yang diterima. PAL 15.625Hz dan NTSC 15
AFC (Automatic Frequency Control) Rangkaian AFC terletak di IC Jungel dan berhubungan dengan flyback. AFC berfungsi untuk menyamakan fasa sinyal sinkronisasi horizontal pemancar dengan sinyal defleksi horizontal agar gambar tidak bergeser/rubuh kekiri atau kekanan. Rangkaian ini mempunyai input dari sinyal sinkronisasi horizontal (yang berasal dari sinyal Video komposit, setelah dipisahkan dari sinyal Videonya dan dari sinyal sinkronisasi vertikal) dengan sinyal defleksi saat itu, yang biasanya diambil dari FBT. Sinyal ini diambil hanya pulsanya dan bukan powernya. Outputnya, berupa tegangan koreksi untuk osilator horizontal
ABL (Automatic Brightness Limiter) Rangkaian ABL terletak di IC Jungel dan berhubungan dengan flyback. ABL berfungsi membatasi kecerahan yang dihasilkan CRT, agar emisi sinar katoda tidak melebih batas standar internasional, karena kalau dilewati, bisa membuat konsumen ter-radiasi dan menjadi mudah terkena kanker
Horisontal Driver. Rankaian ini sebagai pengendali dan pemguat frkwensi sinyal horizontal dari IC Jungel sebelum diumpankan ke bagian transistor horisontal output. Sebagai penghubung (kopel) antara transistor driver dan transistor HOT biasanya digunakan umumnya digunakan sebuah tranfo sebagai matching impedansi (penyesuai impedansi) dengan tujuan untuk mendapatkan efisiensi kopel secara maksimum.
HOT (Horizontal Output Transistor). HOT kaki kolektornya langsung berhubungan dengan flyback. HOT berfungsi untuk men-supply power yang cukup agar mampu menghasilkan tegangan pulsa-pulsa kekumparan defleksi horisontal. Tegangan kerja kolektor-emitor HOT minimal 1500v
FBT (Fly Back Transformer). FBT adalah trafo berinti ferit yang terdiri dari lilitan primer dan lilitan skunder. Lilitan primer mendapat tegangan B+ 110 – 135v yang akan digetarkan oleh HOT pada frekwensi 15.623Hz, frekwensi ini berasal dari Horisontal Count-down ( Pembagi Frekwensi ) yang berada di IC Jungel. Lilitan sekunder. Akibat bergetarnya lilitan primer maka akan menginduksi lilitan sekunder dan ini dimanfaatkan untuk memberikan tegangan tinggi ke Anoda CRT dengan tegangan sekitar 27Kv, tegangan Screen sekitar 1000v, tegangan Focus, tegangan RGB skitar 185v, dan disebagian TV ada yang digunakan untuk tegangan ke rangkaian vertikal dan audio
Kapasitor Resonan. Kapasitor ini langsung berhubungan dengan kolektor HOT dan membentuk resonansi antara FBT dan Yoke. Kapasitor ini umumnya mempunyai kapasitar tegangan 1600v. Kapasitor ini sangat kritis jika nilainya berubah mengecil akan menyebabkan layar menyempit kiri dan kanan, dan menyebabkan tegangan skunder dan premer FBT naik, sehingga akan merusak HOT. Bahkan bisa merusak tabung gambar. Jika TV dilengkapi dengan rangkaian X-ray Otomatis maka TV akan proteck kemudian stanby
Dioda Damper. Dioda Damper Terdapat didalam HOT tapi ada sebagian TV/Monitor yang tidak menggunakan internal diode damper pada HOT-nya, namun menggunakan diode damper terpisah. Dioda Damper ini berfungsi untuk meredam osilasi yang ditimbulkan FBT agar HOT tidak mudah panas dan cepat rusak
Kumparan Defleksi Yoke. Kumparan ini adalah lilitan yang ada pada leher tabung gambar. DY ini berfungsi untuk mengendalikan sinar elektron agar melakukan penyapuan secara horisontal dari bagian kiri ke bagian kanan layar. Kumparan defleksi horisontal ada sepasang yang dipasang dibagian atas dan dibagian bawah leher tabung gambar, dan pada umumnya disambung secara paralel.
Berbagai Macam Kerusakan bangian Horizontal
1. Tegangan B+ drop. Hal ini disebabkan antara lain:
Power suply tidak kerja
Dioda B+ short atau putus
Elco 160volt short atau udah rusak (tidak bisa minyimpan muatan listrik)
HOT short dibagian colektor dan emitornya
FBT short pada bagian ground dan B+/kolektor HOT
IC program rusak sehingga tidak bisa memicu tegangan B+ untuk naik ke normal
Tanda-tanda bagian horizontal sudah bekerja
Ada tegangan Heater sekitar 6 volt, dan heater terlihat menyala
Ada tegangan screen
Ada sisa muatan tegangan tinggi pada anode
2. B+ ada tapi rangkaian horizontal belum berkerja. Hal ini disebabkan antara lain:
Osilator tidak bekerja
IC jungle tidak mendapat tegangan, biasanya 8 volt
Kristal 500khz rusak, atau bisa pada kramiknya
Transistor Driver tidak mendapat tegangan
Ada jalur yang short atau putus
IC program belum bekerja (mungkin perlu menekan tombol power pada remot atau tombol chanel pada TV)
Kerusakan pada bagian protector
3. Kerusakan bagian horisontal driver
Tidak ada suply tegangan ke kolektor
Kadang dijumpai tegangan kolektor nol
Osilator horizontal tidak bekerja dikarenakan IC Jungel rusak
Transformer rusak
Untuk mengecek apakan osilator horizontal sudah bekrja atau belum maka lepaskan hubungan basis HOT dengan travo driver dan ukur, maka jika normal akan ada tegangan AC berkisar 2v
4. Kerusakan pada HOT. Hal yang sering terjadi adalah HOT short antara kolektor-emitor, basis-emitor
Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan jika mengganti HOT agar tidak cepat rusak lagi
B+ jangan melebihi kebutuhan
Periksa pada kapasitor tengangan tingginya apakah normal, periksa juga solderannya
Periksa elco 160 volt apakah masih normal, juga elco pada bagian driver
Periksa Def Yoke apakah tidak ada yang short
5. Kerusakan pada Tranfo Flyback (FBT). Ciri-ciri kerusakan Trafo Flyback antara lain:
HOT rusak short, dan jika diganti baru akan rusak lagi
Pada FBT ada yang mengelembung, ada mengeluarkan lelehan, Keluar loncatan api dari bagian tertentu atau antar kaki pin-pinnya dan tercium bau khas, jika TV di on kan akan terdengar bunyi nyit
Resistor ABL terbakar
Kapasitor ABL short
Tegangan tinggi anode, fokus, screen tidak keluar, tetapi tegangan rendah lainnya keluar
Ada kebocoran antara anode dengan ground
Terjadi short antara lilitan primer dengan skunder
Terjadi short antara lilitan primer ke ground
6. Kerusakan Def Yoke
B+ drops disertai suara huming dari speaker. Jika konektor def yoke dilepas maka bagian horisontal atau tegangan B+ akan langsung bekerja dengan normal. Jangan menghidupkan TV terlalu lama tanpa def yoke karena dapat menyebabkan phospor tabung layar terbakar pada titik tengah layar. Kecilkan VR screen sebelum mencoba hal ini
Transistor HOT rusak. Jika diganti akan rusak lagi
Raster nampak berbentuk seperti trapezium
7. Tegangan ke IC Jungel tidak ada. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan tidak ada tegangan ke IC Jungel
IC 7808 rusak atau ada komponen resistor yang putus
Bagian program rusak sehingga tidak ada tengangan yang memicu transistor driver ke IC Jungel
IC jungel short
Pada TV yang menggunakan protek mungking terjadi kerusakan dibagian itu sehingga tegangan short ke ground
8. Bagian horisontal hidup sebentar kemudian mati. Hal semacam ini dapat disebabkan antara lain:
Kapasitor tegangan tinggi pada sirkit horizontal nilainya mengecil sehingga tegangan anode overKapasitor resonan 1600v pada kolektor transistor HOT nilainya berubah mengecil, hal ini akan mengakibatkan rangkaian protect bekerja
Tegangan B+ over. hal ini akan mengakibatkan rangkaian protect bekerja
Kerusakan ada pada rangkaian protect itu sendiri
9. Mau bekerja jika B+ dinaikkan . Hal semacam ini bisa disebabkan antara lain:
Kumparan def yoke rusak
Flyback rusak
Beban flyback berat, disebabkan karena sirkit yang mengambil suply dari flyback ada yang rusak/short
sirkit OVP sendiri ada yang part yang rusak
10. Kerusakan bagian horisontal driver . Umumnya disebabkan antara lain:
Transistor lemah sehingga tidak tahan panas
Tidak ada tegangan ke kolektor driver
Osilator horizontal tidak berfungsi
Bisa jadi Transformer nya rusak
11. HOT diganti tp langsung rusak begitu TV di on-kan. Hal ini kemungkinan dapat disebabkan karena :
Kapasitor resonan 1600v nilainya mengecil atau solderan
Def yoke short
Flyback short
Tabung rusak, ditandai adanya loncatan api didalamnya
B+ over
Frekwensi osilator naik
Cara menanggulangi agar HOT tidak rusak pada saat penggantian sementara sumber panyakitnya belum ketemu
Putus jalur pin-flyback yang ke HOT
Pasang dua lampu 100W/220V antara pin-flyback dengan HOT secara parallel
Hidupkan TV. Jika lampu menyala terang berarti masih ada kerusakan pada bagian lain yang dapat menyebabkan transistor HOT rusak. Jika nyala lampu sudah redup berarti kerusakan telah teratasi dan kembalikan sirkit seperti semula.
Lihat gambar dibawah ini untuk cara pemasangannya.
Frekwensi osilator horizontal berubah. Biasanya ditandai flyback-nya bersuara (berdenyit)
Sinyal drive yang kurang sehingga menyebabkan under-drive. Umumnya disebabkan karena elko kering pada suply Vcc tranfo horisoantal drive. Tegangan suply yang drops. Pada horisontal oslator maupun horisontal drive juga dapat menyebabkan masalah ini.
Sinyal drive yang over. Dapat disebabkan tegangan suply pada horisontal osilator atau horisontal drive yang over. Biasanya karena ada part seperti resistor yang diganti dengan nilai yang berbeda. Sinyal drive yang over dapat juga disebabkan karena tegangan Hvcc pada IC jungel over. Dapat disebabkan karena kerusakan regulator atau ada resistor yang diganti dengan nilai yang tidak sama
Arus kolektor over disebabkan karena beban yang over. Mungkin disebabkan karena def yoke, flyback, bagian vertikal out ada masalah
Tegangan kolektor over. Dapat disebabkan karena kapasitor resonan nilai mengecil, tegangan power suply kadang berubah naik
Transistor yang dipasang tidak asli atau tidak cocok
Pemasangan HOT dengan pendingin kurang baik
Ada solderan kurang bagus pada bagian horisontal output
Kadang listrik yang sering hidup mati, pindah chanel, memasang video in pada saat TV dalam keadaan hidup, ada sinyal dari handphone terlalu dekat dapat menimbulkan triger yang dapat merusak transistor HOT
13. Gambar tidak sinkron. Dapat disebabkan karena :
Kerusakan x-tal 500Khz resonator eksternal
Kerusakan X-tal warna pada TV yang sudah tidak menggunakan eksternal resonator. Problem seperti ini kadang disertai dengan gejala warna sering hilang
Kadang IC Jungel mempunyai jalur input sendiri untuk sinyal sinronisasi. Jika jalur sinyal ini terputus maka akan menyebabkan gambar tidak sinkron vertikal mauoun horizontal
IC jungel yang rusak
EPROM data korup
14. Ada blok hitam pada bagian kanan layar. Problem seperti ini dapat disebabkan karena :
Bisa jadi ada solderan pada AFC dan IC Jungel yang kendor
IC Jungel rusak
15. Ada beberapa blok hitam vertical. Problem dapat disebabkan karena :
Elko pada suply tegangan B+ dekat pin-tranfo flyback kering
Elko pada suply tranfo horisontal driver kering
Resistor yang diseri dengan kapasitor yang terletak pada kolektor tranfo horisontal drive rusak atau solderan lepas
Pada jalur suply tegangan B+ ke flyback kadang dipasang sebuah kumparan. Jika kumparan ini di jumper atau short dapat juga menyebabkan timbulnya gangguan ini
16. Timbul gangguan jembret yang berbentuk garis-garis putih atau hitam pendek pada gambar yang kontras. Gangguan akan nampak jelas jika gambar mempunyai kontras yang tinggi. dan akan nampak lebih jelas jika gambar menampilkan tulisan teks atau OSD
Dapat disebabkan karena, kapasitor elko yang terdapat pada jalur tegangan B+ dekat tranfo flybak kering
17. Raster menyempit kiri-kanan layar. Problem dapat disebabkan karena :
Kapasitor 1600v nilainya menurun. Coba ditambah dengan ukuran yang lebih kecil misalnya 1nf/2kv
B+ kurang
Pada TV yang mempunyai sirkit Koreksi EW mungkin disebabkan karena kesalahan adjustment Horisontal-Size
18. Raster berbentuk seperti trapezium. Hal ini disebabkan antaralain:
Ada yang shor/sedikit short diantara 2 buah kumparan DY
Untuk memastikan apakah terjadi short pada salah satu kumparan Def Yoke horisontal, maka lepas dan pisahkan dahulu solderan salah satu ujung sambungan paralel ke 2 kumparan Def Yoke. Masing-masing kumparan diukur resistansinya (sebaiknya menggunakan meter digital). Jika diukur kedua kumparan ini resistansinya berbeda, berarti yang mempunyai resistansi lebih kecil ada bagian yang short
19. Raster mengembang (blooming). Problem ini dapat disebabkan karena :
Flyback rusak. Kerusakan pada diode penyearah yang ada didalam tranfo flyback
Tegangan heater kurang, yang dapat karena solderan kurang baik, konektor CRT soket kurang kontak, atau ada resistor heater yang molor nilainya
Emisi katode tabung gambar lemah
20. Raster kembang kempis (breathing). Hal ini disebabkan antara lain:
Tergangan B+ problem, kerusakan pada bagian power supply
Tranfo flyback rusak pada bagian tegangan tinggi
Transistor HOT yang dipasang tidak cocok
Problem pada sirkit EHT input atau pada sirkit Koreksi EW
Untuk mengurangi problem kembang kempis, maka dapat dilakukan dengan cara mengurangi level britnes dan kontras gambar
21. Timbul gangguan garis-garis kecil pada bagian pinggir kiri-kanan layar, kadang disertai dengan timbulnya suara berisik dari tranfo flyback. Kerusakan dapat disebabkan dari bagian AFC atau dari IC jungel yang kerjanya tidak normal
22. Gambar melipat tegak lurus dibagian tengah layar atau timbul gangguan garis putih tegak lurus dibagian tengah layar. Problem dapat disebabkan karena :
Karakteristik transistor HOT berubah sehingga faktor penguatan menurun
Kualitas Transistor HOT yang dipasang sebagai pengganti tidak baik, atau karakteristiknya tidak sama
Problem pada sirkit bagian Horisontal driver sehingga HOT under drive
23. Raster hanya berupa satu garis tegak lurus ditengah layar. Problem dapat disebabkan karena :
Konektor def yoke horisontal kendor atau hubungan ada yang putus
Kapasitor "S" rusak open. Ganti dengan nilai yang sama karena mempunyai pengaruh terhadap geometri gambar
24. Cacat horizontal linear. Cacat ini menyebabkan bagian kanan layar gambar terkompresi. Gejala akan nampak jelas jika sedang menampilkan close up seorang penyiar dimana pundak kiri-kanan pemyiar nampak tidak simetri. Problem dapat disebabkan karena :
Coil horisontal linear terbakar
Pemasangan coil horisontal linear terbalik polaritasnya
Def Yoke diganti bukan aslinya
25. Cacat pin-cushion. Gambar tampak melengkung pada kedua sisi kiri-kanan layar. Problem dapat disebabkan karena :
Adjustment Parabola atau Pin-Amplifier pada EW geometri
Sirkit-Pin Cushion atau Koreksi EW ada part yang rusak atau jalur putus. Yang paling sering terjadi adalah kerusakan resistor atau transistor power pada Pin-driver amplifier
26. Tegangan B+ drops. Pada saat bagian horisontal belum bekerja tegangan B+ normal, tetapi pada saat bagian horisontal bekerja tegangan B+ drops. Tegangan B+ drops dapat disebabkan karena. Problem pada bagian horisontal output, tetapi dapat juga disebabkan karena problem pada bagian power suply. Pada TV yang diperlengkai protektor OVP (Over Current Protector) akan menyebabkan TV mati protek. Problem pada bagian horisontal output yang dapat menyebabkan tegangan B+ drops antara lain adalah :
Kumparan def yoke rusak ada yang sedikit short
Kumparan flyback rusak ada yang sedikit short
Diode penyearah yang ada disekitar flyback ada yang short
Beban flyback over yang dapat disebabkan karena IC Vertikal Out short misalnya
27. Membedakan penyebab tegangan B+ drops karena problem bagian horisontal atau karena problem bagian power suply. Dapat dilakukan sebagai berikut:
Lepas/putus jalur B+ yang ke FBT
Pasang dua buah lampu pijar 100W/220V secara paralel di B+ dengan ground, sebagai beban tiruan (Dummiload)
Hidupkan power supply
Jika tegangan B+ drops berarti bagin power suply yang problem
Jika tegangan B+ normal berarti yang problem bagian horizontal
28. Kerusakan kumparan Def Yoke. Kerusakan bisa disebabkan bagiaan tertentu kawat email ada yang terluka sehingga memicu terjadinya loncatan api antar kawat gulungan. Loncatan api ini lama kelamaan dapat menyebabkan gulungan disekitarnya ikut terbakar. Kerusakan umumnya disebakan karena adanya sejenis lem yang telah kering pada def yoke yang sifatnya berubah menjadi korosif dan merusak lapisan email. Pada malam hari terjadi pengembunan pada kaca tabung gambar sehingga didalam def yoke menjadi basah. Hal ini juga dapat memicu terjadinya kerusakan def yoke. Jika kerusakan def yoke ringan maka biasanya menyebabkan raster nampak seperti trapesium. Tetapi keruskan parah dapat menyebabkan def yoke keluar api dan berasap, tegangan B+ drops atau transistor HOT rusak. Def yoke yang terbakar pada bagian horisontal kadang masih dapat diperbaiki bila yang terbakar baru beberapa gulungan saja. Kami sudah mencoba beberapa kali hal ini dan tidak pernah rusak kembali. Caranya adalah sebagai berikut :
Sekitar bagian yang terbakar tetesi cairan thinner. Lakukan beberapa kali dengan tujuan agar gulungan yang nampak terbakar dapat diangkat dan dipisahkan dari gulungan lain yang masih bagus lapisan emailnya
Bersihkan dengan hati-hati jika ada bekas lem yang kering, jangan sampai merusak email kawat lain yang masih
Pisahkan atau angkat dengan hati bagian kawat email yang nampak rusak dari gulungan lainnya yang masih bagus dengan obeng jam minus kecil dengan hati-hati. Jangan sampai merusak email gulungan lain yang masih bagus. Kadang kawat email yang akan kita angkat putus, hal ini tidak masalah, karena dapat disambung kembali dengan kawat email tambahan
Beri isolasi kawat-kawat yang emailnya mengelupas. Kami biasa gunakan isolasi dari paper (kertas)
Untuk mencegah kemungkinan ada kawat email lain disekitar gulungan yang terbakar yang mungkin sedikit rusak kecil, maka kami berikan lem alteco pada sekitar bekas gulungan kawat yang terbakar
jika kamu mempunyai 2 buah def yoke rusak dengan tipe yang sama, jika masing-masing yang yang rusak hanya satu gulungan saja, maka ke dua def yoke ini dapat dioplos sehingga mendapatkan sebuah def yoke yang baik. Menyambung kembali secara parallel 2 kumparan def yoke akan menimbulkan masalah jika polaritas penyambungan salah. Untuk menghindari kesalahan penyambungan, maka pemasangan sebaiknya dilakukan satu demi satu.
Pasang (solder) salah satu kumparan dahulu pada konektor
Kumparan ke dua pasang (solder) satu ujung kabelnya saja pada salah satu konektor
Hidupkan pesawat. Raster akan nampak tidak normal
(Masih dalam kondisi TV hidup) Menggunakan tang jepit, ujung kabel kumparan kedua yang belum dipasang sambungkan ke konektor sehingga terpasang parallel dengan cara disentuhkan sementara sesaat saja
Jika timbul api seperti orang mengelas, maka berarti polaritas kumparan kedua pemasangan terbalik. Jika polaritas sudah benar, maka raster akan hidup normal.
Dari pabrik umumnya kumparan def yoke sudah dituning dengan pas menggunakan pita magnet atau sejenisnya dengan tabung gambar untuk menghasilkan purity dan konvergen yang baik. Mengganti def yoke dengan nomor part yang tidak sama kalau dilihat sekilas dari tampilan gambar mungkin tidak ada masalah. Tetapi kalau diteliti dengan seksama, ada kemungkinan menimbulkan problem seperti :
Horisontal size berubah, dapat dikoreksi dengan mengganti nilai kapasitor resonan
Kalau perbedaan impedansi (ressistansi) antara yang orisinil dengan penggantinya jauh berbeda dapat menyebabkan transistor HOT panas dan rusak
Purity sulit diadjust. Ada sedikit bagian yang flek
Dinamik konvergen sulit atau sama sekali tidak dapat diadjust. Teks akan terlihat tidak konvergen.
Rangkaian Horizontal baik pada TV atau pada Monitor komputer prinsif kerjanya sama, dan bagianan horizontal ini sering sekali mengalami masalah. Sebelum melangkah kepada masalah-masalah yang terjadi dan cara mengatasinya sebaiknya kamu pahami terlebih dahulu fungsi dan cara kerja rangkaian, serta bagian-bagian horizontal. Disini saya tidak menjelaskannya secara detail, Cuma secara garis besarnya saja agar kita mendapat gambaran mengenai fungsi dan cara kerja rangkaian horizontal sehingga dalam memperbaiki nanti akan lebih mudah.
Fungsi Rangkaian Horizontal
Membangkitkan tegangan pulsa-pulsa berbentuk gigi gergaji
Membangkitkan tegangan tinggi untuk mengisi anode tabung gambar.
Cara kerja Rangkaian Horizontal
Cara kerja rangkaian Horizontal adalah dengan mengumpankan tegangan pulsa-pulsa berbentuk gigi gergaji yang berasal dari kolektor transistor HOT (Horizontal Output Transistor) ke kumparan defleksi yoke. tegangan pulsa-pulsa berbentuk gigi gergaji ini digunakan untuk mengendalikan sinar elektron tabung gambar agar melakukan penyapuan (scanning) dari bagian kiri kearah bagian kanan layar dan dengan cepat akan dikembali lagi ke bagian kiri layar untuk memulai lagi penyapuan satu garis horisontal lagi, begitu seterusnya. Tegangan pulsa-pulsa berbentuk gigi gergaji juga diumpankan ke trafo flyback (HVT/FBT), dari trafo flyback inilah dihasilkan tegangan tinggi yang digunakan untuk mengisi anode tabung.
Bagian-bagian rangkaian Horizontal
VCO (Voltage Controlled Oscillator) Rangkaian VCO terletak di IC jungle. VCO merupakan osilator pembangkit frekwensi tinggi berkisar 500Khz dimana besar frekwensinya dapat dikendalikan oleh suatu tegangan.
Horisontal Count-down (Pembagi Frekwensi) Rangkaian ini terletak di IC Jungel. Horisontal Countdown tugasnya menurunrunkan frekwensi tinggi yang dihasilkan VCO dengan cara membagi-bagi sehingga diperoleh frekwensi horisontal (atau line frekwensi) sesuai dengan video yang diterima. PAL 15.625Hz dan NTSC 15
AFC (Automatic Frequency Control) Rangkaian AFC terletak di IC Jungel dan berhubungan dengan flyback. AFC berfungsi untuk menyamakan fasa sinyal sinkronisasi horizontal pemancar dengan sinyal defleksi horizontal agar gambar tidak bergeser/rubuh kekiri atau kekanan. Rangkaian ini mempunyai input dari sinyal sinkronisasi horizontal (yang berasal dari sinyal Video komposit, setelah dipisahkan dari sinyal Videonya dan dari sinyal sinkronisasi vertikal) dengan sinyal defleksi saat itu, yang biasanya diambil dari FBT. Sinyal ini diambil hanya pulsanya dan bukan powernya. Outputnya, berupa tegangan koreksi untuk osilator horizontal
ABL (Automatic Brightness Limiter) Rangkaian ABL terletak di IC Jungel dan berhubungan dengan flyback. ABL berfungsi membatasi kecerahan yang dihasilkan CRT, agar emisi sinar katoda tidak melebih batas standar internasional, karena kalau dilewati, bisa membuat konsumen ter-radiasi dan menjadi mudah terkena kanker
Horisontal Driver. Rankaian ini sebagai pengendali dan pemguat frkwensi sinyal horizontal dari IC Jungel sebelum diumpankan ke bagian transistor horisontal output. Sebagai penghubung (kopel) antara transistor driver dan transistor HOT biasanya digunakan umumnya digunakan sebuah tranfo sebagai matching impedansi (penyesuai impedansi) dengan tujuan untuk mendapatkan efisiensi kopel secara maksimum.
HOT (Horizontal Output Transistor). HOT kaki kolektornya langsung berhubungan dengan flyback. HOT berfungsi untuk men-supply power yang cukup agar mampu menghasilkan tegangan pulsa-pulsa kekumparan defleksi horisontal. Tegangan kerja kolektor-emitor HOT minimal 1500v
FBT (Fly Back Transformer). FBT adalah trafo berinti ferit yang terdiri dari lilitan primer dan lilitan skunder. Lilitan primer mendapat tegangan B+ 110 – 135v yang akan digetarkan oleh HOT pada frekwensi 15.623Hz, frekwensi ini berasal dari Horisontal Count-down ( Pembagi Frekwensi ) yang berada di IC Jungel. Lilitan sekunder. Akibat bergetarnya lilitan primer maka akan menginduksi lilitan sekunder dan ini dimanfaatkan untuk memberikan tegangan tinggi ke Anoda CRT dengan tegangan sekitar 27Kv, tegangan Screen sekitar 1000v, tegangan Focus, tegangan RGB skitar 185v, dan disebagian TV ada yang digunakan untuk tegangan ke rangkaian vertikal dan audio
Kapasitor Resonan. Kapasitor ini langsung berhubungan dengan kolektor HOT dan membentuk resonansi antara FBT dan Yoke. Kapasitor ini umumnya mempunyai kapasitar tegangan 1600v. Kapasitor ini sangat kritis jika nilainya berubah mengecil akan menyebabkan layar menyempit kiri dan kanan, dan menyebabkan tegangan skunder dan premer FBT naik, sehingga akan merusak HOT. Bahkan bisa merusak tabung gambar. Jika TV dilengkapi dengan rangkaian X-ray Otomatis maka TV akan proteck kemudian stanby
Dioda Damper. Dioda Damper Terdapat didalam HOT tapi ada sebagian TV/Monitor yang tidak menggunakan internal diode damper pada HOT-nya, namun menggunakan diode damper terpisah. Dioda Damper ini berfungsi untuk meredam osilasi yang ditimbulkan FBT agar HOT tidak mudah panas dan cepat rusak
Kumparan Defleksi Yoke. Kumparan ini adalah lilitan yang ada pada leher tabung gambar. DY ini berfungsi untuk mengendalikan sinar elektron agar melakukan penyapuan secara horisontal dari bagian kiri ke bagian kanan layar. Kumparan defleksi horisontal ada sepasang yang dipasang dibagian atas dan dibagian bawah leher tabung gambar, dan pada umumnya disambung secara paralel.
Berbagai Macam Kerusakan bangian Horizontal
1. Tegangan B+ drop. Hal ini disebabkan antara lain:
Power suply tidak kerja
Dioda B+ short atau putus
Elco 160volt short atau udah rusak (tidak bisa minyimpan muatan listrik)
HOT short dibagian colektor dan emitornya
FBT short pada bagian ground dan B+/kolektor HOT
IC program rusak sehingga tidak bisa memicu tegangan B+ untuk naik ke normal
Tanda-tanda bagian horizontal sudah bekerja
Ada tegangan Heater sekitar 6 volt, dan heater terlihat menyala
Ada tegangan screen
Ada sisa muatan tegangan tinggi pada anode
2. B+ ada tapi rangkaian horizontal belum berkerja. Hal ini disebabkan antara lain:
Osilator tidak bekerja
IC jungle tidak mendapat tegangan, biasanya 8 volt
Kristal 500khz rusak, atau bisa pada kramiknya
Transistor Driver tidak mendapat tegangan
Ada jalur yang short atau putus
IC program belum bekerja (mungkin perlu menekan tombol power pada remot atau tombol chanel pada TV)
Kerusakan pada bagian protector
3. Kerusakan bagian horisontal driver
Tidak ada suply tegangan ke kolektor
Kadang dijumpai tegangan kolektor nol
Osilator horizontal tidak bekerja dikarenakan IC Jungel rusak
Transformer rusak
Untuk mengecek apakan osilator horizontal sudah bekrja atau belum maka lepaskan hubungan basis HOT dengan travo driver dan ukur, maka jika normal akan ada tegangan AC berkisar 2v
4. Kerusakan pada HOT. Hal yang sering terjadi adalah HOT short antara kolektor-emitor, basis-emitor
Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan jika mengganti HOT agar tidak cepat rusak lagi
B+ jangan melebihi kebutuhan
Periksa pada kapasitor tengangan tingginya apakah normal, periksa juga solderannya
Periksa elco 160 volt apakah masih normal, juga elco pada bagian driver
Periksa Def Yoke apakah tidak ada yang short
5. Kerusakan pada Tranfo Flyback (FBT). Ciri-ciri kerusakan Trafo Flyback antara lain:
HOT rusak short, dan jika diganti baru akan rusak lagi
Pada FBT ada yang mengelembung, ada mengeluarkan lelehan, Keluar loncatan api dari bagian tertentu atau antar kaki pin-pinnya dan tercium bau khas, jika TV di on kan akan terdengar bunyi nyit
Resistor ABL terbakar
Kapasitor ABL short
Tegangan tinggi anode, fokus, screen tidak keluar, tetapi tegangan rendah lainnya keluar
Ada kebocoran antara anode dengan ground
Terjadi short antara lilitan primer dengan skunder
Terjadi short antara lilitan primer ke ground
6. Kerusakan Def Yoke
B+ drops disertai suara huming dari speaker. Jika konektor def yoke dilepas maka bagian horisontal atau tegangan B+ akan langsung bekerja dengan normal. Jangan menghidupkan TV terlalu lama tanpa def yoke karena dapat menyebabkan phospor tabung layar terbakar pada titik tengah layar. Kecilkan VR screen sebelum mencoba hal ini
Transistor HOT rusak. Jika diganti akan rusak lagi
Raster nampak berbentuk seperti trapezium
7. Tegangan ke IC Jungel tidak ada. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan tidak ada tegangan ke IC Jungel
IC 7808 rusak atau ada komponen resistor yang putus
Bagian program rusak sehingga tidak ada tengangan yang memicu transistor driver ke IC Jungel
IC jungel short
Pada TV yang menggunakan protek mungking terjadi kerusakan dibagian itu sehingga tegangan short ke ground
8. Bagian horisontal hidup sebentar kemudian mati. Hal semacam ini dapat disebabkan antara lain:
Kapasitor tegangan tinggi pada sirkit horizontal nilainya mengecil sehingga tegangan anode overKapasitor resonan 1600v pada kolektor transistor HOT nilainya berubah mengecil, hal ini akan mengakibatkan rangkaian protect bekerja
Tegangan B+ over. hal ini akan mengakibatkan rangkaian protect bekerja
Kerusakan ada pada rangkaian protect itu sendiri
9. Mau bekerja jika B+ dinaikkan . Hal semacam ini bisa disebabkan antara lain:
Kumparan def yoke rusak
Flyback rusak
Beban flyback berat, disebabkan karena sirkit yang mengambil suply dari flyback ada yang rusak/short
sirkit OVP sendiri ada yang part yang rusak
10. Kerusakan bagian horisontal driver . Umumnya disebabkan antara lain:
Transistor lemah sehingga tidak tahan panas
Tidak ada tegangan ke kolektor driver
Osilator horizontal tidak berfungsi
Bisa jadi Transformer nya rusak
11. HOT diganti tp langsung rusak begitu TV di on-kan. Hal ini kemungkinan dapat disebabkan karena :
Kapasitor resonan 1600v nilainya mengecil atau solderan
Def yoke short
Flyback short
Tabung rusak, ditandai adanya loncatan api didalamnya
B+ over
Frekwensi osilator naik
Cara menanggulangi agar HOT tidak rusak pada saat penggantian sementara sumber panyakitnya belum ketemu
Putus jalur pin-flyback yang ke HOT
Pasang dua lampu 100W/220V antara pin-flyback dengan HOT secara parallel
Hidupkan TV. Jika lampu menyala terang berarti masih ada kerusakan pada bagian lain yang dapat menyebabkan transistor HOT rusak. Jika nyala lampu sudah redup berarti kerusakan telah teratasi dan kembalikan sirkit seperti semula.
Lihat gambar dibawah ini untuk cara pemasangannya.
12. HOT panas dan tidak lama akan rusak lagi.
Penyebabnya antara lain:Frekwensi osilator horizontal berubah. Biasanya ditandai flyback-nya bersuara (berdenyit)
Sinyal drive yang kurang sehingga menyebabkan under-drive. Umumnya disebabkan karena elko kering pada suply Vcc tranfo horisoantal drive. Tegangan suply yang drops. Pada horisontal oslator maupun horisontal drive juga dapat menyebabkan masalah ini.
Sinyal drive yang over. Dapat disebabkan tegangan suply pada horisontal osilator atau horisontal drive yang over. Biasanya karena ada part seperti resistor yang diganti dengan nilai yang berbeda. Sinyal drive yang over dapat juga disebabkan karena tegangan Hvcc pada IC jungel over. Dapat disebabkan karena kerusakan regulator atau ada resistor yang diganti dengan nilai yang tidak sama
Arus kolektor over disebabkan karena beban yang over. Mungkin disebabkan karena def yoke, flyback, bagian vertikal out ada masalah
Tegangan kolektor over. Dapat disebabkan karena kapasitor resonan nilai mengecil, tegangan power suply kadang berubah naik
Transistor yang dipasang tidak asli atau tidak cocok
Pemasangan HOT dengan pendingin kurang baik
Ada solderan kurang bagus pada bagian horisontal output
Kadang listrik yang sering hidup mati, pindah chanel, memasang video in pada saat TV dalam keadaan hidup, ada sinyal dari handphone terlalu dekat dapat menimbulkan triger yang dapat merusak transistor HOT
13. Gambar tidak sinkron. Dapat disebabkan karena :
Kerusakan x-tal 500Khz resonator eksternal
Kerusakan X-tal warna pada TV yang sudah tidak menggunakan eksternal resonator. Problem seperti ini kadang disertai dengan gejala warna sering hilang
Kadang IC Jungel mempunyai jalur input sendiri untuk sinyal sinronisasi. Jika jalur sinyal ini terputus maka akan menyebabkan gambar tidak sinkron vertikal mauoun horizontal
IC jungel yang rusak
EPROM data korup
14. Ada blok hitam pada bagian kanan layar. Problem seperti ini dapat disebabkan karena :
Bisa jadi ada solderan pada AFC dan IC Jungel yang kendor
IC Jungel rusak
15. Ada beberapa blok hitam vertical. Problem dapat disebabkan karena :
Elko pada suply tegangan B+ dekat pin-tranfo flyback kering
Elko pada suply tranfo horisontal driver kering
Resistor yang diseri dengan kapasitor yang terletak pada kolektor tranfo horisontal drive rusak atau solderan lepas
Pada jalur suply tegangan B+ ke flyback kadang dipasang sebuah kumparan. Jika kumparan ini di jumper atau short dapat juga menyebabkan timbulnya gangguan ini
16. Timbul gangguan jembret yang berbentuk garis-garis putih atau hitam pendek pada gambar yang kontras. Gangguan akan nampak jelas jika gambar mempunyai kontras yang tinggi. dan akan nampak lebih jelas jika gambar menampilkan tulisan teks atau OSD
Dapat disebabkan karena, kapasitor elko yang terdapat pada jalur tegangan B+ dekat tranfo flybak kering
17. Raster menyempit kiri-kanan layar. Problem dapat disebabkan karena :
Kapasitor 1600v nilainya menurun. Coba ditambah dengan ukuran yang lebih kecil misalnya 1nf/2kv
B+ kurang
Pada TV yang mempunyai sirkit Koreksi EW mungkin disebabkan karena kesalahan adjustment Horisontal-Size
18. Raster berbentuk seperti trapezium. Hal ini disebabkan antaralain:
Ada yang shor/sedikit short diantara 2 buah kumparan DY
Untuk memastikan apakah terjadi short pada salah satu kumparan Def Yoke horisontal, maka lepas dan pisahkan dahulu solderan salah satu ujung sambungan paralel ke 2 kumparan Def Yoke. Masing-masing kumparan diukur resistansinya (sebaiknya menggunakan meter digital). Jika diukur kedua kumparan ini resistansinya berbeda, berarti yang mempunyai resistansi lebih kecil ada bagian yang short
19. Raster mengembang (blooming). Problem ini dapat disebabkan karena :
Flyback rusak. Kerusakan pada diode penyearah yang ada didalam tranfo flyback
Tegangan heater kurang, yang dapat karena solderan kurang baik, konektor CRT soket kurang kontak, atau ada resistor heater yang molor nilainya
Emisi katode tabung gambar lemah
20. Raster kembang kempis (breathing). Hal ini disebabkan antara lain:
Tergangan B+ problem, kerusakan pada bagian power supply
Tranfo flyback rusak pada bagian tegangan tinggi
Transistor HOT yang dipasang tidak cocok
Problem pada sirkit EHT input atau pada sirkit Koreksi EW
Untuk mengurangi problem kembang kempis, maka dapat dilakukan dengan cara mengurangi level britnes dan kontras gambar
21. Timbul gangguan garis-garis kecil pada bagian pinggir kiri-kanan layar, kadang disertai dengan timbulnya suara berisik dari tranfo flyback. Kerusakan dapat disebabkan dari bagian AFC atau dari IC jungel yang kerjanya tidak normal
22. Gambar melipat tegak lurus dibagian tengah layar atau timbul gangguan garis putih tegak lurus dibagian tengah layar. Problem dapat disebabkan karena :
Karakteristik transistor HOT berubah sehingga faktor penguatan menurun
Kualitas Transistor HOT yang dipasang sebagai pengganti tidak baik, atau karakteristiknya tidak sama
Problem pada sirkit bagian Horisontal driver sehingga HOT under drive
23. Raster hanya berupa satu garis tegak lurus ditengah layar. Problem dapat disebabkan karena :
Konektor def yoke horisontal kendor atau hubungan ada yang putus
Kapasitor "S" rusak open. Ganti dengan nilai yang sama karena mempunyai pengaruh terhadap geometri gambar
24. Cacat horizontal linear. Cacat ini menyebabkan bagian kanan layar gambar terkompresi. Gejala akan nampak jelas jika sedang menampilkan close up seorang penyiar dimana pundak kiri-kanan pemyiar nampak tidak simetri. Problem dapat disebabkan karena :
Coil horisontal linear terbakar
Pemasangan coil horisontal linear terbalik polaritasnya
Def Yoke diganti bukan aslinya
25. Cacat pin-cushion. Gambar tampak melengkung pada kedua sisi kiri-kanan layar. Problem dapat disebabkan karena :
Adjustment Parabola atau Pin-Amplifier pada EW geometri
Sirkit-Pin Cushion atau Koreksi EW ada part yang rusak atau jalur putus. Yang paling sering terjadi adalah kerusakan resistor atau transistor power pada Pin-driver amplifier
26. Tegangan B+ drops. Pada saat bagian horisontal belum bekerja tegangan B+ normal, tetapi pada saat bagian horisontal bekerja tegangan B+ drops. Tegangan B+ drops dapat disebabkan karena. Problem pada bagian horisontal output, tetapi dapat juga disebabkan karena problem pada bagian power suply. Pada TV yang diperlengkai protektor OVP (Over Current Protector) akan menyebabkan TV mati protek. Problem pada bagian horisontal output yang dapat menyebabkan tegangan B+ drops antara lain adalah :
Kumparan def yoke rusak ada yang sedikit short
Kumparan flyback rusak ada yang sedikit short
Diode penyearah yang ada disekitar flyback ada yang short
Beban flyback over yang dapat disebabkan karena IC Vertikal Out short misalnya
27. Membedakan penyebab tegangan B+ drops karena problem bagian horisontal atau karena problem bagian power suply. Dapat dilakukan sebagai berikut:
Lepas/putus jalur B+ yang ke FBT
Pasang dua buah lampu pijar 100W/220V secara paralel di B+ dengan ground, sebagai beban tiruan (Dummiload)
Hidupkan power supply
Jika tegangan B+ drops berarti bagin power suply yang problem
Jika tegangan B+ normal berarti yang problem bagian horizontal
28. Kerusakan kumparan Def Yoke. Kerusakan bisa disebabkan bagiaan tertentu kawat email ada yang terluka sehingga memicu terjadinya loncatan api antar kawat gulungan. Loncatan api ini lama kelamaan dapat menyebabkan gulungan disekitarnya ikut terbakar. Kerusakan umumnya disebakan karena adanya sejenis lem yang telah kering pada def yoke yang sifatnya berubah menjadi korosif dan merusak lapisan email. Pada malam hari terjadi pengembunan pada kaca tabung gambar sehingga didalam def yoke menjadi basah. Hal ini juga dapat memicu terjadinya kerusakan def yoke. Jika kerusakan def yoke ringan maka biasanya menyebabkan raster nampak seperti trapesium. Tetapi keruskan parah dapat menyebabkan def yoke keluar api dan berasap, tegangan B+ drops atau transistor HOT rusak. Def yoke yang terbakar pada bagian horisontal kadang masih dapat diperbaiki bila yang terbakar baru beberapa gulungan saja. Kami sudah mencoba beberapa kali hal ini dan tidak pernah rusak kembali. Caranya adalah sebagai berikut :
Sekitar bagian yang terbakar tetesi cairan thinner. Lakukan beberapa kali dengan tujuan agar gulungan yang nampak terbakar dapat diangkat dan dipisahkan dari gulungan lain yang masih bagus lapisan emailnya
Bersihkan dengan hati-hati jika ada bekas lem yang kering, jangan sampai merusak email kawat lain yang masih
Pisahkan atau angkat dengan hati bagian kawat email yang nampak rusak dari gulungan lainnya yang masih bagus dengan obeng jam minus kecil dengan hati-hati. Jangan sampai merusak email gulungan lain yang masih bagus. Kadang kawat email yang akan kita angkat putus, hal ini tidak masalah, karena dapat disambung kembali dengan kawat email tambahan
Beri isolasi kawat-kawat yang emailnya mengelupas. Kami biasa gunakan isolasi dari paper (kertas)
Untuk mencegah kemungkinan ada kawat email lain disekitar gulungan yang terbakar yang mungkin sedikit rusak kecil, maka kami berikan lem alteco pada sekitar bekas gulungan kawat yang terbakar
jika kamu mempunyai 2 buah def yoke rusak dengan tipe yang sama, jika masing-masing yang yang rusak hanya satu gulungan saja, maka ke dua def yoke ini dapat dioplos sehingga mendapatkan sebuah def yoke yang baik. Menyambung kembali secara parallel 2 kumparan def yoke akan menimbulkan masalah jika polaritas penyambungan salah. Untuk menghindari kesalahan penyambungan, maka pemasangan sebaiknya dilakukan satu demi satu.
Pasang (solder) salah satu kumparan dahulu pada konektor
Kumparan ke dua pasang (solder) satu ujung kabelnya saja pada salah satu konektor
Hidupkan pesawat. Raster akan nampak tidak normal
(Masih dalam kondisi TV hidup) Menggunakan tang jepit, ujung kabel kumparan kedua yang belum dipasang sambungkan ke konektor sehingga terpasang parallel dengan cara disentuhkan sementara sesaat saja
Jika timbul api seperti orang mengelas, maka berarti polaritas kumparan kedua pemasangan terbalik. Jika polaritas sudah benar, maka raster akan hidup normal.
Dari pabrik umumnya kumparan def yoke sudah dituning dengan pas menggunakan pita magnet atau sejenisnya dengan tabung gambar untuk menghasilkan purity dan konvergen yang baik. Mengganti def yoke dengan nomor part yang tidak sama kalau dilihat sekilas dari tampilan gambar mungkin tidak ada masalah. Tetapi kalau diteliti dengan seksama, ada kemungkinan menimbulkan problem seperti :
Horisontal size berubah, dapat dikoreksi dengan mengganti nilai kapasitor resonan
Kalau perbedaan impedansi (ressistansi) antara yang orisinil dengan penggantinya jauh berbeda dapat menyebabkan transistor HOT panas dan rusak
Purity sulit diadjust. Ada sedikit bagian yang flek
Dinamik konvergen sulit atau sama sekali tidak dapat diadjust. Teks akan terlihat tidak konvergen.
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2803807445341322"
crossorigin="anonymous"></script>
06 Juni 2017
Penanganan pada bagian vertical TV LG PEARL BLACK 21"
MENGANALISA KERUSAKAN BAGIAN VERTIKAL PADA TV LG PEARL BLACK 21"
Beberapa hari yang lalu Alank B-one Servis kembali kedatangan tv LG pearl black dengan kerusakan ketika dinyalakan tv belum sempat nyala langsung protec, namun kalau kita nyalakan sampai beberapa kali tv menyala disertai garis terang mendatar dan langsung protec.
Kerusakan seperti ini biasanya yang bermasalah adalah bagian vertikal,akan tetapi kalau tv langsung protek rasanya sulit untuk menentukan komponen yang mana yang bermasalah.
TV LG pearl black ini menggunakan IC SINGLE LV 76211 3C 5AL5
IC Vertikal LA78141
IC Eprom 24c16
IC Audio LA42102
FBT BSC25-N1534
Untuk memudahkan dalam pengukuran tegangan sebaiknya kita lumpuhkan dulu sistem protecnya.
Pada IC LV76213 3C 5A73 ini protecnya ada pada pin 29, caranya adalah di open dulu jimper yg terhubung dengan pin 29 ini atau pada pin colector (C) Q16 maka sistem protecnya akan lumpuh.
Kemudian kita ukur dulu tegangan input untuk IC vertikal yaitu tegangan 24volt dari travo plyback pada elko 2200uf 35volt, disini didapati tegangan normal. Apabila tidak ada tegangan 24volt dapat dinyatakan travo plyback rusak , atau ada komponen pendukungnya yang putus utamanya R fuse, cek RF301 jalur pin 9 (26v) FBT.
Kemudian kita beralih pada IC jungle yaitu pada pin 17 disini didapati tegangan pulse vertical 2,3v berarti normal. Kemudian kita ukur juga vertikal raw pada pin 18 disana didapati tegangan 2,2v berarti juga normal dan dapat kita nyatakan bahwa IC jungle dalam kondisi baik.
Yahap berikutnya kita lakukan pengukuran pada bagian IC Vertikal LA78141.
Petama ukur tegangan input /oscillator vertikal yaitu 2,3v pada pin 1 apabila tegangan 2,3v masih ada berarti tidak ada jalur yang putus.
Kemudian ukur juga tegangan input yaitu pada pin 2 apabila tegangan input 24v ada berarti tidak ada jalur yang putus.
Selanjutnya kita ukur tegangan output pada pin 5 tegangan output ini mengarah ke dev yoke, disini didapati tegangan tidak ada / 0volt.. semestinya tegangannya 24volt.
berarti IC Vertikal LA78141 mati.
Begitu dilakukan pergantian komponen TV ini hidup dengan normal, setelah itu sambungkan kembali jalur proteksi yang kita open tadi.
Seandainya dalam pengukuran tegangan output pada pin 5 IC vertikal LA78141 tegangannya normal 24v dapat kita nyatakan IC eprom yg bermasalah / datanya error.
Demikian tutorial penelusuran gejala VERTICAL pada TV LG PEARL BLACK 21".
Semogah bermanfaat...
#SALAMSOLDER
Beberapa hari yang lalu Alank B-one Servis kembali kedatangan tv LG pearl black dengan kerusakan ketika dinyalakan tv belum sempat nyala langsung protec, namun kalau kita nyalakan sampai beberapa kali tv menyala disertai garis terang mendatar dan langsung protec.
Kerusakan seperti ini biasanya yang bermasalah adalah bagian vertikal,akan tetapi kalau tv langsung protek rasanya sulit untuk menentukan komponen yang mana yang bermasalah.
TV LG pearl black ini menggunakan IC SINGLE LV 76211 3C 5AL5
IC Vertikal LA78141
IC Eprom 24c16
IC Audio LA42102
FBT BSC25-N1534
Untuk memudahkan dalam pengukuran tegangan sebaiknya kita lumpuhkan dulu sistem protecnya.
Pada IC LV76213 3C 5A73 ini protecnya ada pada pin 29, caranya adalah di open dulu jimper yg terhubung dengan pin 29 ini atau pada pin colector (C) Q16 maka sistem protecnya akan lumpuh.
Kemudian kita ukur dulu tegangan input untuk IC vertikal yaitu tegangan 24volt dari travo plyback pada elko 2200uf 35volt, disini didapati tegangan normal. Apabila tidak ada tegangan 24volt dapat dinyatakan travo plyback rusak , atau ada komponen pendukungnya yang putus utamanya R fuse, cek RF301 jalur pin 9 (26v) FBT.
Kemudian kita beralih pada IC jungle yaitu pada pin 17 disini didapati tegangan pulse vertical 2,3v berarti normal. Kemudian kita ukur juga vertikal raw pada pin 18 disana didapati tegangan 2,2v berarti juga normal dan dapat kita nyatakan bahwa IC jungle dalam kondisi baik.
Yahap berikutnya kita lakukan pengukuran pada bagian IC Vertikal LA78141.
Petama ukur tegangan input /oscillator vertikal yaitu 2,3v pada pin 1 apabila tegangan 2,3v masih ada berarti tidak ada jalur yang putus.
Kemudian ukur juga tegangan input yaitu pada pin 2 apabila tegangan input 24v ada berarti tidak ada jalur yang putus.
Selanjutnya kita ukur tegangan output pada pin 5 tegangan output ini mengarah ke dev yoke, disini didapati tegangan tidak ada / 0volt.. semestinya tegangannya 24volt.
berarti IC Vertikal LA78141 mati.
Begitu dilakukan pergantian komponen TV ini hidup dengan normal, setelah itu sambungkan kembali jalur proteksi yang kita open tadi.
Seandainya dalam pengukuran tegangan output pada pin 5 IC vertikal LA78141 tegangannya normal 24v dapat kita nyatakan IC eprom yg bermasalah / datanya error.
Demikian tutorial penelusuran gejala VERTICAL pada TV LG PEARL BLACK 21".
Semogah bermanfaat...
#SALAMSOLDER
03 Juni 2017
Kasus mati STAND BAY pada TV cina
TV CINA MATI STANBAY---Kasus mati Standbay pada tv Cina Yang biasa memang Gampang-gampang Susah. Adapun penyebab Tv cina mati Stanbay yang ditandai indikator power menyala namun tv di nyalakan baik dari panel maupun dari remot tidak ada respon adalah Sangat beragam sekali dari yang paling mudah sampai gagal servis bisa saja terjadi.
Kali ini akan coba saya tulis apa yang pernah saya alami dalam menangani tv cina maupun TV DENGAN MESIN CINA yang pernah Saya awali dari Kerusakan yang sepele sebenarnya.
SUPLAY TEGANGAN UNTUK IC 7812 dan IC7805 tidak ada. Kerusakan seperti ini sering sekali terjadi sepele sebenarnya, biasanya terjadi karena tegangan berhenti di transistor BD677, A... atau B.... Tegangan kerasan di stasiun transit sepertinya sehingga ogah berangkat dari transistor itu lagi. kerusakan sepertiini ada kalanya dengan disolder ulang saja sudah sembuh penyakitnya. atau bisa juga Mungkin karena rusak transistornya ganti jika memang transistornya rusak. Pastikan dahulu tegangan sapai pada transistor itu bila tegangan tidak sampai atau sampai tapi kurang dari 14volt berarti kerusakan terjadi pada suplai tegangan ke transistor itu, Mungkin elconya kering atau input tegangan dari power regulator lemah.
Namun walau kerusakan Mati Stanbay pada Tv Cina sepele begini ada beberapa yang saya tangani, gagal servis karena keterbatasan kemampuan reparasi saya. Semua komponen yang berhubungan dengan transistor tempat transit tegangan yang mensuplay 12 dan 5volt tersebut saya ganti semua namun tetap tidak jadi.
Pernah juga MATI STANBAY PADA TV CINA terjadi karena rusaknya ic vertical, ic program, ic crhoma, bahkan karena rusak tunernya juga pernah saya alami yang menyebabkan Tv Cina atau mesin tv Dengan Mesin Cina Mati Stanbay Terjadi.
Itu beberapa kerusakan TV CINA DAN TV DENGAN MESIN CINA MATI STANDBAY yang pernah saya alami dan masih banyak lagi penyebab penyebab yang belum ku ketahui. Bahkan juga ada beberapa mesin cina yang buat saya putus asa dan akhirnya ganti mesin itu karna kemampuan servis saya juga masi terbatas... hehehehe
Kali ini akan coba saya tulis apa yang pernah saya alami dalam menangani tv cina maupun TV DENGAN MESIN CINA yang pernah Saya awali dari Kerusakan yang sepele sebenarnya.
SUPLAY TEGANGAN UNTUK IC 7812 dan IC7805 tidak ada. Kerusakan seperti ini sering sekali terjadi sepele sebenarnya, biasanya terjadi karena tegangan berhenti di transistor BD677, A... atau B.... Tegangan kerasan di stasiun transit sepertinya sehingga ogah berangkat dari transistor itu lagi. kerusakan sepertiini ada kalanya dengan disolder ulang saja sudah sembuh penyakitnya. atau bisa juga Mungkin karena rusak transistornya ganti jika memang transistornya rusak. Pastikan dahulu tegangan sapai pada transistor itu bila tegangan tidak sampai atau sampai tapi kurang dari 14volt berarti kerusakan terjadi pada suplai tegangan ke transistor itu, Mungkin elconya kering atau input tegangan dari power regulator lemah.
Namun walau kerusakan Mati Stanbay pada Tv Cina sepele begini ada beberapa yang saya tangani, gagal servis karena keterbatasan kemampuan reparasi saya. Semua komponen yang berhubungan dengan transistor tempat transit tegangan yang mensuplay 12 dan 5volt tersebut saya ganti semua namun tetap tidak jadi.
Pernah juga MATI STANBAY PADA TV CINA terjadi karena rusaknya ic vertical, ic program, ic crhoma, bahkan karena rusak tunernya juga pernah saya alami yang menyebabkan Tv Cina atau mesin tv Dengan Mesin Cina Mati Stanbay Terjadi.
Itu beberapa kerusakan TV CINA DAN TV DENGAN MESIN CINA MATI STANDBAY yang pernah saya alami dan masih banyak lagi penyebab penyebab yang belum ku ketahui. Bahkan juga ada beberapa mesin cina yang buat saya putus asa dan akhirnya ganti mesin itu karna kemampuan servis saya juga masi terbatas... hehehehe
Data pin VCC IC 88series
Memahami Pin in-out Ic 8823CPNG.
Ic 8823 CPNG.
Pada gambar diatas adalah salah satu contoh dari sederetan ic 88series CPNG.
Ic junggle 88series ini banyak di jumpai pada tv Toshiba serta tv- tv china juga ada yang menggunakan ic 88series ini. Ic- Ic tersebut diantaranya: (8821/8823/8873/8891/8893/8895).
Sudah merupakan keharusan sebagai teknisi elektronika khususnya elektronika televisi yakni perlunya mengetahui dan mempelajari serta memahami kinerja ic 88series tersebut untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan dalam bidangnya, dengan harapan nantinya akan memudahkan diri pribadi jika menghadapi atau menangani problem yang berkaitan dengan ic tersebut, akan tetapi dilain sisi juga sah-sah saja bila tidak ingin tahu dan memahami tentang ic 88series ini, namun pastilah akan semakin banyak kendala serta kesulitan yang akan dihadapi jika menangani problem yang berkaitan dengan ic tersebut tadi.
Salah satunya yang perlu diketahui dan dipahami dari sebuah IC adalah tegangan normal pada pin-pin in-outnya.
Sebagai contoh dibawah ini adalah data-data teg normal pada pin in-out ic 88series yakni sebagai berikut:
Tegangan normal pin-pin ic 8821/8823/8873/8891/8893/8895 :
Pin 1 : U/V = 0v.
Pin 2 : L/H = 0v.
Pin 3 : key = 4,8v
Pin 4 : Gnd.
Pin 5 : Reset = 4,8v.
Pin 6 : X tall = 2,1v.
Pin 7 : X tall =2,1v.
Pin 8 : test Gnd = 0v.
Pin 9 : VCC = 5v.
Pin 10 : vss Gnd = 0v.
Pin 11 : Tv Gnd = 0v.
Pin 12 : FBP in = 1,2v.
Pin 13 : H out = 2,1v.
Pin 14 : H AFC = 5,1v.
Pin 15 : V saw = 4,2v
Pin 16 : V out = 4,6v.
Pin 17 : H vcc = 8v.
Pin 18 : tv Gnd = 0v.
Pin 19 : CB = 1,8v.
Pin 20 : Y in = 2,1v.
Pin 21 : CR = 1,9v.
Pin 22 : Ext aui R = 3,6v.
Pin 23 : C in CVBS2 in = 0v.
Pin 24 : Y or CVBS1 in = 2,5v.
Pin 25 : ALG/ EW out = 0v.
Pin 26 : tv in = 3v.
Pin 27 : ABCL = 4,9v.
Pin 28 : audio out1 = 3,1v.
Pin 29 : audio out2 = 3,1v.
Pin 30 : tv out = 4,2 v.
Pin 31 : SIF out = 2,9v.
Pin 32 : Ext aui L = 3,6v.
Pin 33 : SIF in = 2,4v.
Pin 34 : DC NF = 2,9v.
Pin 35 : PIF-PLL = 2,3v.
Pin 36 : IF vcc = 5v.
Pin 37 : S reg = 2v.
Pin 38 : audio out1 = 3v.
Pin 39 : IF AGC = 2v.
Pin 40 : IF Gnd = 0v.
Pin 41 : IF in = 2v.
Pin 42 : IF in = 2v.
Pin 43 : RF AGC = 4,1v.
Pin 44 : Black detect = 3,6v.
Pin 45 : Ext audio 2 R = 4,4v.
Pin 46 : APC FIL = 2v.
Pin 47 : YC VCC = 3,3v.
Pin 48 : R out = 1,2v.
Pin 49 : D vcc = 3,3v.
Pin 50 : R out = 1,2v.
Pin 51 : G out = 1,3v
Pin 52 : B out = 3v.
Pin 53 : Gnd. = 0v.
Pin 54 : Gnd. = 0v.
Pin 55 : Vcc = 5v.
Pin 56 : SAV/RW AV/TV = 0v.
Pin 57 : SDA = 4,7v
Pin 58 : SCL = 4,7v.
Pin 59 : UHF/50/60HZ = 0v.
Pin 60 : VT = 4,8v.
Pin 61 : MUTE = 3v.
Pin 62 : SYNC/LED AV2/DVD = 4,2v.
Pin 63 : IR in/ remot in = 2,1v.
Pin 64 : on/off. = on:0v / off:4,8v.
Demikian tadi data-data pin ic 88series mudah-mudahan bermanfaat..
Ic 8823 CPNG.
Pada gambar diatas adalah salah satu contoh dari sederetan ic 88series CPNG.
Ic junggle 88series ini banyak di jumpai pada tv Toshiba serta tv- tv china juga ada yang menggunakan ic 88series ini. Ic- Ic tersebut diantaranya: (8821/8823/8873/8891/8893/8895).
Sudah merupakan keharusan sebagai teknisi elektronika khususnya elektronika televisi yakni perlunya mengetahui dan mempelajari serta memahami kinerja ic 88series tersebut untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan dalam bidangnya, dengan harapan nantinya akan memudahkan diri pribadi jika menghadapi atau menangani problem yang berkaitan dengan ic tersebut, akan tetapi dilain sisi juga sah-sah saja bila tidak ingin tahu dan memahami tentang ic 88series ini, namun pastilah akan semakin banyak kendala serta kesulitan yang akan dihadapi jika menangani problem yang berkaitan dengan ic tersebut tadi.
Salah satunya yang perlu diketahui dan dipahami dari sebuah IC adalah tegangan normal pada pin-pin in-outnya.
Sebagai contoh dibawah ini adalah data-data teg normal pada pin in-out ic 88series yakni sebagai berikut:
Tegangan normal pin-pin ic 8821/8823/8873/8891/8893/8895 :
Pin 1 : U/V = 0v.
Pin 2 : L/H = 0v.
Pin 3 : key = 4,8v
Pin 4 : Gnd.
Pin 5 : Reset = 4,8v.
Pin 6 : X tall = 2,1v.
Pin 7 : X tall =2,1v.
Pin 8 : test Gnd = 0v.
Pin 9 : VCC = 5v.
Pin 10 : vss Gnd = 0v.
Pin 11 : Tv Gnd = 0v.
Pin 12 : FBP in = 1,2v.
Pin 13 : H out = 2,1v.
Pin 14 : H AFC = 5,1v.
Pin 15 : V saw = 4,2v
Pin 16 : V out = 4,6v.
Pin 17 : H vcc = 8v.
Pin 18 : tv Gnd = 0v.
Pin 19 : CB = 1,8v.
Pin 20 : Y in = 2,1v.
Pin 21 : CR = 1,9v.
Pin 22 : Ext aui R = 3,6v.
Pin 23 : C in CVBS2 in = 0v.
Pin 24 : Y or CVBS1 in = 2,5v.
Pin 25 : ALG/ EW out = 0v.
Pin 26 : tv in = 3v.
Pin 27 : ABCL = 4,9v.
Pin 28 : audio out1 = 3,1v.
Pin 29 : audio out2 = 3,1v.
Pin 30 : tv out = 4,2 v.
Pin 31 : SIF out = 2,9v.
Pin 32 : Ext aui L = 3,6v.
Pin 33 : SIF in = 2,4v.
Pin 34 : DC NF = 2,9v.
Pin 35 : PIF-PLL = 2,3v.
Pin 36 : IF vcc = 5v.
Pin 37 : S reg = 2v.
Pin 38 : audio out1 = 3v.
Pin 39 : IF AGC = 2v.
Pin 40 : IF Gnd = 0v.
Pin 41 : IF in = 2v.
Pin 42 : IF in = 2v.
Pin 43 : RF AGC = 4,1v.
Pin 44 : Black detect = 3,6v.
Pin 45 : Ext audio 2 R = 4,4v.
Pin 46 : APC FIL = 2v.
Pin 47 : YC VCC = 3,3v.
Pin 48 : R out = 1,2v.
Pin 49 : D vcc = 3,3v.
Pin 50 : R out = 1,2v.
Pin 51 : G out = 1,3v
Pin 52 : B out = 3v.
Pin 53 : Gnd. = 0v.
Pin 54 : Gnd. = 0v.
Pin 55 : Vcc = 5v.
Pin 56 : SAV/RW AV/TV = 0v.
Pin 57 : SDA = 4,7v
Pin 58 : SCL = 4,7v.
Pin 59 : UHF/50/60HZ = 0v.
Pin 60 : VT = 4,8v.
Pin 61 : MUTE = 3v.
Pin 62 : SYNC/LED AV2/DVD = 4,2v.
Pin 63 : IR in/ remot in = 2,1v.
Pin 64 : on/off. = on:0v / off:4,8v.
Demikian tadi data-data pin ic 88series mudah-mudahan bermanfaat..
01 Juni 2017
Beberapa contoh Persamaan FBT serta data pinnya
DATA PIN DAN PERSAMAAN PLYBACK TV ( FBT )
DATA PIN FLYBACK
154-064P (goldstar14")
154-177B (goldstar21")
FCK-14B047 (akari14")
c _ 180v _ b+ _ gnd _ 16v _ 24v _ 40v _ abl _ htr _ afc.
6174Z-8005C (LG 20")
c - 180 - b+ - gnd - nc - 24 - gnd - abl - ht -afc.
154-064G (goldstar14")
154-177E untk (goldstar20")
c - 180v - b+(92v) - boost up - 24v - 12v - gnd - abl - htr - afc.
154 - 132A (intel)
154 - 132C
6174V - 600H (LG 21")
6174Z - 6040C (LG 21")
BSC 23 - N0107 (LG 14")
c _ 40v _ 16,5 _ htr _ gnd _ b+ _ 180v _ gnd _ abl _ 40v
154 189 C
154 189 H
154 277 C
BSC 22-2314 H
CF 0801-3701
FCM 20B027
c _ b+ _ 180v _ 16v _ 24v _ htr _ gnd _ abl _ afc _ nc.
6174V-6002U (LG 21")
BSC 26-N2121(N) (LG 21")
c - 180v - b+ - gnd - 12v - 26v - nc - abl - ht - afc
BSC 65 A (changhong)
c _ b+ _ 190v _ gnd _ nc _ nc _ 14,5v _ abl _ htr _ afc.
BSC 22-01N401
BSC 22-01N402
BSC 22-01-06
BSC 22-0201
BSC 22-2314B
BSC 23-4404A
BSC 23-14H
BSC 24-14L
BSC 24-01N36
BSC 24-01N362
BSC 24-01N362B
BSC 24-08A
BSC 24-09G
BSC 25-48
BSC 25-4803
BSC 25-4803F
BSC 25-4803T
BSC 25-N0803A
BSC 25-Z601A
c _ b+ _ nc _ afc _ gnd _ htr _ abl _ nc.
BSC 25-2678S (konka K2169TC)
c _ 200v _ b+ _ gnd _ afc _ 16v _ abl _ ht _ nc _ nc
BSC 24-01N4014K (china)
BSC 25-01N4010GA (14")
BSC 25-05N2110A
BSC 25-0909
BSC 25-09N20E
BSC 25-09N21A
BSC 25-1003A
BSC 25-1194D024 (14")
BSC 25-2108A
BSC 25-4813P (cina multy)
BSC 25-N1003A-4-R (21")
BSC 25-T1010A
BSC 25-Z603F (21")
BSC 26-0221 (29")
Tep _ c _ tep _ b+ _ tep _ tep _ gnd _ htr _ abl _ 180v.
DCF 2217 J
c _ b+ _ afc _ boost-up _ 16,5 _ 24 _ abl _ gnd _ 200v _ htr.
F 0101 KM-SA (sharp 14R20 14")
F 0102 KM-SA (sharp 20R20B, 20R200, 51R200)
F 0141 PE-M
F 0147
c _ b+ _ gnd _ 24V _ 16V _ afc _ 180V _ gnd _ ht _ abl
F 0122 PE-M (sharp 20Q250)
c _ b+ _ 24V _ 16V _ nc _ afc _ gnd _ ht _ 180V _ abl
F 0193 PEN1-SA (sharp 14U15)
c _ b+(115) _ gnd _ 40V _ 12V _ afc _ 180V _ gnd _ ht _ abl
F 0194 PEN1-SA (sharp 20R200MKII, 51U200, 20W200)
F 2037 PE-B (sharp 20AG2-S)
c _ b+ _ gnd _ 40V _ 16V _ afc _ 180V _ gnd _ ht _ abl
F 094
FA 061 WJ-SA (sharp 51X200)
c _ b+(130V) _ gnd _ 24V _ 12V _ afc _ 185V _ gnd _ ht _ abl
FA 113 WJ-B (sharp 51DXF250E)
c _ b+ _ gnd _ 24V _ nc _ afc _ 180V _ gnd _ ht _ abl
FA 122 WJ-B
c _ b+(130V) _ gnd _ 24V _ nc _ afc _ 180V _ gnd _ ht _ abl
FA 011 WJ-B (sharp)
c _ b+ _ gnd _ 24V _ 16V _ afc _ 180V _ nc _ ht _ abl
FA 060 WJ-SA (sharp 14S20MKII)
c _ b+ _ gnd _ nc _ 12V _ afc(-12V) _ 180V _ gnd _ ht _ abl
FCG 2045 BL
afc - 16,5v _ htr _ boost-up _ B+83v _ gnd _ nc _ c _ abl _ 175v _ 24v
FCK 1411 L 01
FCM 14A025
c _ boost-up _ abl _ b+ _ gnd _ 180v _ 24V _ htr _ afc _ 16,5v.
FCK 14A006 (14")
FCM 2015HE (21")
FCM 14A032 (21")
FTK 21R002 (21")
KFS 60844A (21")
nc _ nc _ gnd _ 180 _ 15v _ ht _ 24 _ abl _ b+ _ c
FCM 14B014N (polytron 14")
FCM 20B061N (polytron 21")
c _ b+ _ gnd _ 185 _ nc _ htr _ nc _ abl _ +12 _ -12.
FUH29VH02 (polytron29)
c _ b+ _ gnd _ 185v _ nc(16v) _ htr _ nc _ abl(bcl) _ 12v _ 12v
FSV 20A001 (samsung)
FCK 14A033
FSV 14A001
c _ b+125v _ abl _ nc _ gnd _ 185 _ 46 _ htr _ nc _ 16,5
FTK-14A004P (samsung)
c _ b+125v _ abl _ nc _ gnd _ 180v _ 24v _ htr _ afc _ 16,5.
FUY-20C009 (akari)
c _ 180 _ b+ _ gnd _ nc _ 24 _ nc _ abl _ htr _ afc.
FCG 2045 BL
afc _ 16,5v _ htr _ boost-up _ b+83v _ gnd _ nc _ c _ abl _ 175v _ 24v.
HTF2904
c _ b+ _ 24v _ 16v _ gnd _ htr _ grnd _ afc _ nc _ 180v
FSA 16012M
DCF 2077A
DCF 1577
FSA 16012M
c _ b+ _ afc _ boost-up _ 16,5 _ abl _ 25v _ gnd _ 185v _ htr.
JF 0501-1206
c _ b+ _ 180v _ 16v _ 25v _ htr _ gnd _ abl _ afc _ nc.
JF 0601-19577 (polytron 21'' MX5203R)
c _ b+ _ gnd _ 200v _ nc _ htr _ nc _ abl _ +12 _ -12.
JY 0301-0206 (china 29")
c _ b+ _ nc _ afc _ gnd _ Htr _ abl _ tep _ tep _ tep
K 148 TC
c _ 180v _ b+ _ gnd _ afc _ 16v _ abl _ htr _ nc _ nc.
MC FBC-015
LCE CF0854
c _ b+ _ gnd _ afc _ 185 _ htr _ 25 _ 15 _ gnd _ abl.
8-598-858--00 (sony KV-PG21P70)
8-598-811
c _ b+135v _ 200v _ htr _ gnd _ -16,5(vertkl) _ Gnd(vertkl) _ +16,5(vertkl) _ nc _ abl
goldstar
BSC25-Z305A
BSC25-Z3201
FCM20B058
154-064
154-177B
1=HOT 2=180V 3B+ 4=GRND 5=16V 6=24V 7=40V 8=ABL 9H/T 10=AFC
FCG 2045BL
BSC 24-0406D
1=HOUT 2=180V 3=B+ 4=GRND 5=24V 6=16V 7=ABL 8=H/T 9=NC 10=NC
154-138K
1=190V 2=NC 3=HOUT 4=AFC 5=B+ 6=43V 7=ABL 8=GRND 9=12V 10=H/T
BSC 22-2314H
154-189C
JF 0501-1206
1=HOUT 2=B+ 3=180V 4=16V 5=26V 6=H/T 7=GRND 8=ABL 9=AFC 10=NC
BSC 24-01N4004U
1=HOUT 2=B+ 3=+13V 4=-13V 5=GRND 6=H/T 7=AFC 8=ABL 9=NC 10=NC
6174Z-8040C
1=HOUT 2=185V 3=B+ 4=GRND 5=-14V 6=+14V 7=GRND 8=ABL 9=H/T 10=AFC
MC-FBC-015
LCE CF 0854
1=HOUT 2=B+ 3=GRND 4=AFC 5=185V 6=H/T 7=25V 8=15V 9=GRND 10=ABL
CHINA :
BSC25-4813
BSC 25-N0301CY
BSC 25-1003A
BSC 25-Z603F
BSC 25-09N20ER
BSC 25-N0312A
BSC 25-T1010A
BSC 24-N40G1
BSC24-01N4001M
1=TP 2=HOUT 3=TP 4=B+ 5=TP 6=TP 7GRND 8=H/T 9=ABL 10=180V
CHINA :
BSC 25-4803T
BSC 25-4804TC
BSC 25-03F69F
BSC 25N1616T
BSC 25-03P79
BSC 25-N0449
BSC 24-01N36
BSC 23-N0124R
BSC 22-01016H
BSC 25-0236
BSC 25-03P79
BSC 25-N0803A
BSC 22-N65T
BSC 25-0251
BSC 25-3604V
L 40B10602
1=C.2=B+.3=NC.4=AFC.5=GRND.6=H/T.7=ABL.8=TP
SHARP :
F0101KM-SA
F0141PE-M
F0102KM-SA
F094
FA061WJ-SA
FA060WJ-SA
FA135
F0147
BSC-250216F
FA093WJ-SA
1=hout 2=B+ 3=ground 4=24vol 5=16vol 6=afc 7=180vol 8=grn 9=h/t 10=ABL
FO193PEN1-SA
1=hout 2=B+ 3=ground 4=45vol 5=16vol 6=afc 7=180vol 8=grn 9=h/t 10=ABL
KONKA :
BSC 25-0106
BSC 25-2678S
JF 0501-19188
1=C 2=180VOL 3=B+ 4=GRND 5=AFC 6=16VOL 7=ABL 8=H/T 9=NC 10=NC
FCM 2015HE
FCM 14A032
C _ B+ _ Abl _ 24v _ Heater _ 16v _ 180v _ Gnd _ Nc _ Abl
SAMSUNG :
FCA173 el
FOK 14A001
HR8628
FSV14A001
FSV14A004
CHINA BRAIND :
BSC24-014001D
BSC25-N0321
BSC25-N1534
BSC25-N1634
BSC25-Z1003
BSC25-Z2705
BSC25-Z2706
BSC25-N0313
1=H1 2=H 3=H2 4=B+110 5=H3 6=H4 7=GND 8=HT 9=ABL 10=AFC
TCL :
BSC 25=0252S
1=C.2=B+.3=NC.4=NC.5=NC.6=AFC.7=GRND.8=ABL.9=200VOL.10=H/T
TCL :
JF0501-1619
BSC25-0299D,
185V _H+_AFC_B+_16V_24V_ABL_GND_NC_H/T
POLYTRON :
JF0501-19577
H_B+_GRND_+VID_+VID_H/T_NC_BCL_12VOL_HSINC-12VOL
SAMSUNG:
FSV 14A001
FSV 20A001
FCK 14A033
FCV 20A001
16,5V_NC_H_46V_185V_GROUND_NC_ABL_B+125V_COL
154-064P (Goldstar)
154-177B
FCK 14B047 (Akari)
COL_185V_B+_GROUND_16V_24V_40V_ABL_H_AFC
154-064G (Goldstar)
154-177E
COL_180V_92V_125VBOOST_24V_12V_GROUND_ABL_H_AFC
FCM 14A025 (Samsung, Blaupunkt)
FCM 1411L01
16,5V_AFC_H_24V_180V_GROUND_B+90V_ABL_125VBOOST_COL
DCF 1577 (Daewoo, Mitsuba)
DCF 2077
FSA 16012M
COL_B+_AFC_125VBOOST_16,5V_ABL_24V_GROUND_180V_H
FTK 14B011 (Aiwa)
COL_B+_25V_GROUND_180V_H_ABL_GROUND_AFC_15V
FCK 1411E10A (Etron)
190V_COL_NC_B+_NC_24V_ABL_GROUND_15V_H
JF 0208-0208C (Solitron)
COL_B+_GROUND_185V_H_ABL_GROUND_15V_AFC_24V
JF 0208-0210B (Sansui)
JF 0501-0501
COL_B+_180V_14V_24V_H_GROUND_ABL_AFC_NC
FCM 14B014N (Polytron, Digitec)
FCM 20B061N
JF 0601-19577
COL_B+_GROUND_200V_NC_H_NC_ABL+12v_-12v
JF 0501-1206 (Sansui)
COL_B+_180V_16V_25V_H_GROUND_ABL_AFC_NC
L40B17100 (Sanyo)
COL_B+_NC_180V_AFC_GROUND_ABL_NC_H_GROUND
L40B09000 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_16V_NC_180V
L40B05500 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_GROUND_NC_NC_ABL
L40B09001 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_NC_NC_180V
6174Z-6040C (LG)
BSC 23-N0107
COL_185V_B+_GROUND_-14V_+14V_GROUND_ABL_H_AFC
BSC 24-08B (Tv China)
BSC 24-01N362
BSC 25-4803
BSC 25-N1616
BSC 25-0106
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_NC
BSC 25-T1010A (Tv China)
BSC 24-01N4014K
BSC 25-09N21A
BSC 25-09N20E
TEP_COL_TEP_B+_TEP_TEP_GROUND_H_ABL_180V
BSC 60HZ (Changhong)
COL_B+_190V_GROUND_11V_16V_45V_ABL_H_AFC
BSC 24-2231HC (Panda)
COL_B+_46V_16V_GROUND_AFC_ABL_H_180V_NC
BSC 65A (Changhong)
COL_B+_190V_GROUND_NC_NC_14,5V_ABL_H_AFC
TFB 4067BD (Toshiba)
TFB 4125CH
TFB 4122HY/ES/CS/DY
BSC 23-N0102
COL_B+_185V_GROUND_NC_24V_12V_ABL_H_AFC
FCK 14A028 (Fuji Electric)
NC_B+_14V_24V_H_GROUND_ABL_180V_B+_COL
154-189C (Fuji Electric)
154-277C
FCM 20B027
COL_B+_180V_14V_22V_H_GROUND_ABL_AFC_NC
FUY 20C009 (Akari)
COL_180V_B+_GROUND_NC_24V_NC_ABL_H_AFC
FCK 14A006 (Digitec, Polytron, OK)
FCM 2015HE
FCM 14A032
KFS 60844A
NC_NC_GROUND_185V_15V_H_24V_ABL_B+_COL_
154-138K (Etron)
154-182H
190V_NC_COL_AFC_B+_43V_ABL_GROUND_12V_H
CF 0801 (Fujitec)
COL_B+180V_15V_24V_H_GROUND_ABL_NC_NC
CF 0854 (Fuji Electric, Siera)
CF 0582
COL_B+_GROUND_AFC_185V_H_25V_15V_GROUND_ABL
FSA 28027M (Fuji Electric)
COL_NC_NC_123V_12V_ABL_25V_GROUND_185V_H
BSC 24-01N4009A (Tv China)
COL_NC_B+_GROUND_NC_TEP_NC_ABL_H_AFC
BSC 22-2314H (Fujitec)
COL_B+_180V_15V_24V_AFC_GROUND_ABL_NC_NC
BSC 22-01N40J (Tv China)
COL_180V_115V_GROUND_22V_16V_ABL_H_NC_NC
F 0193 PEN1-SA (Sharp)
F 0194 PEN1-SA
COL_B+_GROUND_42V_12V_AFC_185V_GROUND_H_ABL(cat: teg 12v pada FBT F0194= 16V)
F 0042PE-M (Sharp)
15V_COL_24V_B+_ABL_AFC_GROUND_NC_180V_H
F 0063PE-M (Sharp)
F 0067PE-M
COL_B+_24V_12V_NC_AFC_GROUND_H_185V_ABL
F 0102KM-SA (Sharp)
COL_B+_GROUND_24V_14V_AFC_180V_GROUND_H_ABL
FA 060WJ-SA (Sharp)
COL_B+_GROUND_NC_12V_(AFC/-12V)_185V_GROUND_H_ABL
FA 061WJ-SA (Sharp)COL_(B+130V)_GROUND_24V_12V_AFC_185V_GROUND_H_ABL
FA 113WJ-B (Sharp)COL_B+_GROUND_24V_NC_AFC_180V_GROUND_H_ABL
FA 122WJ-B (Sharp)COL_(B+130V)_GROUND_24V_NC_AFC_180V_GROUND_H_ABL
FTK 14A004P (Samsung)
16,5V_AFC_H_24V_180V_GROUND_NC_ABL_(B+125V)_COL
154-279C (Siera, Fuji Electric)
COL_(B+135V)_200V_GROUND_GROUND_25V_16V_ABL_H_NC
BSC 25-N0363 (LG 21FU6RL/Pearl Black)
COL_180V_B+_GROUND_INNER_26V_NC_ABL_H_AFC
8-598-858-00 (Sony)
8-598-11
COL_B+_200V_H_GROUND_-16,5V_GROUND_+16,5V_NC_ABL
QQH0132-001 (JVC AV-1438)
COL_B+_40V_NC_25V_GROUND_H_ABL_180V_GROUND
JF 0501-19539 (Polytron MX5262RF/Zepelin)
COL_B+_GROUND_185V_NC_H_25V_ABL_12V_Hpulse
BSC 25-1194D030 (SANKEN)
FSV 20A099
16,5V_24V_H_46V_180V_GROUND_NC_ABL_B+125V_COL
FTK 14A004F(S) (SAMSUNG)
16,5V_24V_H_-16,5V_185V_GROUND_NC_ABL_B+125V_COL
8-597-041-20 (SONY KV-LS21M61)
COL_B+_200V_H_GROUND_(-13V)_GROUND_(+13V)_NC_ABL
FUH 29VH04 (POLYTRON PS30UV25BM) U-SLIM
COL_B+(135)_GROUND_185V_NC_H_BCL_+12V_-12V
JF0501-32611 (SANYO CG21SF1T) FLAT 21COL_B+(125)_NC_185V_AFC_ABL_ABL_NC_H_GROUND
DATA PIN FLYBACK
154-064P (goldstar14")
154-177B (goldstar21")
FCK-14B047 (akari14")
c _ 180v _ b+ _ gnd _ 16v _ 24v _ 40v _ abl _ htr _ afc.
6174Z-8005C (LG 20")
c - 180 - b+ - gnd - nc - 24 - gnd - abl - ht -afc.
154-064G (goldstar14")
154-177E untk (goldstar20")
c - 180v - b+(92v) - boost up - 24v - 12v - gnd - abl - htr - afc.
154 - 132A (intel)
154 - 132C
6174V - 600H (LG 21")
6174Z - 6040C (LG 21")
BSC 23 - N0107 (LG 14")
c _ 40v _ 16,5 _ htr _ gnd _ b+ _ 180v _ gnd _ abl _ 40v
154 189 C
154 189 H
154 277 C
BSC 22-2314 H
CF 0801-3701
FCM 20B027
c _ b+ _ 180v _ 16v _ 24v _ htr _ gnd _ abl _ afc _ nc.
6174V-6002U (LG 21")
BSC 26-N2121(N) (LG 21")
c - 180v - b+ - gnd - 12v - 26v - nc - abl - ht - afc
BSC 65 A (changhong)
c _ b+ _ 190v _ gnd _ nc _ nc _ 14,5v _ abl _ htr _ afc.
BSC 22-01N401
BSC 22-01N402
BSC 22-01-06
BSC 22-0201
BSC 22-2314B
BSC 23-4404A
BSC 23-14H
BSC 24-14L
BSC 24-01N36
BSC 24-01N362
BSC 24-01N362B
BSC 24-08A
BSC 24-09G
BSC 25-48
BSC 25-4803
BSC 25-4803F
BSC 25-4803T
BSC 25-N0803A
BSC 25-Z601A
c _ b+ _ nc _ afc _ gnd _ htr _ abl _ nc.
BSC 25-2678S (konka K2169TC)
c _ 200v _ b+ _ gnd _ afc _ 16v _ abl _ ht _ nc _ nc
BSC 24-01N4014K (china)
BSC 25-01N4010GA (14")
BSC 25-05N2110A
BSC 25-0909
BSC 25-09N20E
BSC 25-09N21A
BSC 25-1003A
BSC 25-1194D024 (14")
BSC 25-2108A
BSC 25-4813P (cina multy)
BSC 25-N1003A-4-R (21")
BSC 25-T1010A
BSC 25-Z603F (21")
BSC 26-0221 (29")
Tep _ c _ tep _ b+ _ tep _ tep _ gnd _ htr _ abl _ 180v.
DCF 2217 J
c _ b+ _ afc _ boost-up _ 16,5 _ 24 _ abl _ gnd _ 200v _ htr.
F 0101 KM-SA (sharp 14R20 14")
F 0102 KM-SA (sharp 20R20B, 20R200, 51R200)
F 0141 PE-M
F 0147
c _ b+ _ gnd _ 24V _ 16V _ afc _ 180V _ gnd _ ht _ abl
F 0122 PE-M (sharp 20Q250)
c _ b+ _ 24V _ 16V _ nc _ afc _ gnd _ ht _ 180V _ abl
F 0193 PEN1-SA (sharp 14U15)
c _ b+(115) _ gnd _ 40V _ 12V _ afc _ 180V _ gnd _ ht _ abl
F 0194 PEN1-SA (sharp 20R200MKII, 51U200, 20W200)
F 2037 PE-B (sharp 20AG2-S)
c _ b+ _ gnd _ 40V _ 16V _ afc _ 180V _ gnd _ ht _ abl
F 094
FA 061 WJ-SA (sharp 51X200)
c _ b+(130V) _ gnd _ 24V _ 12V _ afc _ 185V _ gnd _ ht _ abl
FA 113 WJ-B (sharp 51DXF250E)
c _ b+ _ gnd _ 24V _ nc _ afc _ 180V _ gnd _ ht _ abl
FA 122 WJ-B
c _ b+(130V) _ gnd _ 24V _ nc _ afc _ 180V _ gnd _ ht _ abl
FA 011 WJ-B (sharp)
c _ b+ _ gnd _ 24V _ 16V _ afc _ 180V _ nc _ ht _ abl
FA 060 WJ-SA (sharp 14S20MKII)
c _ b+ _ gnd _ nc _ 12V _ afc(-12V) _ 180V _ gnd _ ht _ abl
FCG 2045 BL
afc - 16,5v _ htr _ boost-up _ B+83v _ gnd _ nc _ c _ abl _ 175v _ 24v
FCK 1411 L 01
FCM 14A025
c _ boost-up _ abl _ b+ _ gnd _ 180v _ 24V _ htr _ afc _ 16,5v.
FCK 14A006 (14")
FCM 2015HE (21")
FCM 14A032 (21")
FTK 21R002 (21")
KFS 60844A (21")
nc _ nc _ gnd _ 180 _ 15v _ ht _ 24 _ abl _ b+ _ c
FCM 14B014N (polytron 14")
FCM 20B061N (polytron 21")
c _ b+ _ gnd _ 185 _ nc _ htr _ nc _ abl _ +12 _ -12.
FUH29VH02 (polytron29)
c _ b+ _ gnd _ 185v _ nc(16v) _ htr _ nc _ abl(bcl) _ 12v _ 12v
FSV 20A001 (samsung)
FCK 14A033
FSV 14A001
c _ b+125v _ abl _ nc _ gnd _ 185 _ 46 _ htr _ nc _ 16,5
FTK-14A004P (samsung)
c _ b+125v _ abl _ nc _ gnd _ 180v _ 24v _ htr _ afc _ 16,5.
FUY-20C009 (akari)
c _ 180 _ b+ _ gnd _ nc _ 24 _ nc _ abl _ htr _ afc.
FCG 2045 BL
afc _ 16,5v _ htr _ boost-up _ b+83v _ gnd _ nc _ c _ abl _ 175v _ 24v.
HTF2904
c _ b+ _ 24v _ 16v _ gnd _ htr _ grnd _ afc _ nc _ 180v
FSA 16012M
DCF 2077A
DCF 1577
FSA 16012M
c _ b+ _ afc _ boost-up _ 16,5 _ abl _ 25v _ gnd _ 185v _ htr.
JF 0501-1206
c _ b+ _ 180v _ 16v _ 25v _ htr _ gnd _ abl _ afc _ nc.
JF 0601-19577 (polytron 21'' MX5203R)
c _ b+ _ gnd _ 200v _ nc _ htr _ nc _ abl _ +12 _ -12.
JY 0301-0206 (china 29")
c _ b+ _ nc _ afc _ gnd _ Htr _ abl _ tep _ tep _ tep
K 148 TC
c _ 180v _ b+ _ gnd _ afc _ 16v _ abl _ htr _ nc _ nc.
MC FBC-015
LCE CF0854
c _ b+ _ gnd _ afc _ 185 _ htr _ 25 _ 15 _ gnd _ abl.
8-598-858--00 (sony KV-PG21P70)
8-598-811
c _ b+135v _ 200v _ htr _ gnd _ -16,5(vertkl) _ Gnd(vertkl) _ +16,5(vertkl) _ nc _ abl
goldstar
BSC25-Z305A
BSC25-Z3201
FCM20B058
154-064
154-177B
1=HOT 2=180V 3B+ 4=GRND 5=16V 6=24V 7=40V 8=ABL 9H/T 10=AFC
FCG 2045BL
BSC 24-0406D
1=HOUT 2=180V 3=B+ 4=GRND 5=24V 6=16V 7=ABL 8=H/T 9=NC 10=NC
154-138K
1=190V 2=NC 3=HOUT 4=AFC 5=B+ 6=43V 7=ABL 8=GRND 9=12V 10=H/T
BSC 22-2314H
154-189C
JF 0501-1206
1=HOUT 2=B+ 3=180V 4=16V 5=26V 6=H/T 7=GRND 8=ABL 9=AFC 10=NC
BSC 24-01N4004U
1=HOUT 2=B+ 3=+13V 4=-13V 5=GRND 6=H/T 7=AFC 8=ABL 9=NC 10=NC
6174Z-8040C
1=HOUT 2=185V 3=B+ 4=GRND 5=-14V 6=+14V 7=GRND 8=ABL 9=H/T 10=AFC
MC-FBC-015
LCE CF 0854
1=HOUT 2=B+ 3=GRND 4=AFC 5=185V 6=H/T 7=25V 8=15V 9=GRND 10=ABL
CHINA :
BSC25-4813
BSC 25-N0301CY
BSC 25-1003A
BSC 25-Z603F
BSC 25-09N20ER
BSC 25-N0312A
BSC 25-T1010A
BSC 24-N40G1
BSC24-01N4001M
1=TP 2=HOUT 3=TP 4=B+ 5=TP 6=TP 7GRND 8=H/T 9=ABL 10=180V
CHINA :
BSC 25-4803T
BSC 25-4804TC
BSC 25-03F69F
BSC 25N1616T
BSC 25-03P79
BSC 25-N0449
BSC 24-01N36
BSC 23-N0124R
BSC 22-01016H
BSC 25-0236
BSC 25-03P79
BSC 25-N0803A
BSC 22-N65T
BSC 25-0251
BSC 25-3604V
L 40B10602
1=C.2=B+.3=NC.4=AFC.5=GRND.6=H/T.7=ABL.8=TP
SHARP :
F0101KM-SA
F0141PE-M
F0102KM-SA
F094
FA061WJ-SA
FA060WJ-SA
FA135
F0147
BSC-250216F
FA093WJ-SA
1=hout 2=B+ 3=ground 4=24vol 5=16vol 6=afc 7=180vol 8=grn 9=h/t 10=ABL
FO193PEN1-SA
1=hout 2=B+ 3=ground 4=45vol 5=16vol 6=afc 7=180vol 8=grn 9=h/t 10=ABL
KONKA :
BSC 25-0106
BSC 25-2678S
JF 0501-19188
1=C 2=180VOL 3=B+ 4=GRND 5=AFC 6=16VOL 7=ABL 8=H/T 9=NC 10=NC
FCM 2015HE
FCM 14A032
C _ B+ _ Abl _ 24v _ Heater _ 16v _ 180v _ Gnd _ Nc _ Abl
SAMSUNG :
FCA173 el
FOK 14A001
HR8628
FSV14A001
FSV14A004
CHINA BRAIND :
BSC24-014001D
BSC25-N0321
BSC25-N1534
BSC25-N1634
BSC25-Z1003
BSC25-Z2705
BSC25-Z2706
BSC25-N0313
1=H1 2=H 3=H2 4=B+110 5=H3 6=H4 7=GND 8=HT 9=ABL 10=AFC
TCL :
BSC 25=0252S
1=C.2=B+.3=NC.4=NC.5=NC.6=AFC.7=GRND.8=ABL.9=200VOL.10=H/T
TCL :
JF0501-1619
BSC25-0299D,
185V _H+_AFC_B+_16V_24V_ABL_GND_NC_H/T
POLYTRON :
JF0501-19577
H_B+_GRND_+VID_+VID_H/T_NC_BCL_12VOL_HSINC-12VOL
SAMSUNG:
FSV 14A001
FSV 20A001
FCK 14A033
FCV 20A001
16,5V_NC_H_46V_185V_GROUND_NC_ABL_B+125V_COL
154-064P (Goldstar)
154-177B
FCK 14B047 (Akari)
COL_185V_B+_GROUND_16V_24V_40V_ABL_H_AFC
154-064G (Goldstar)
154-177E
COL_180V_92V_125VBOOST_24V_12V_GROUND_ABL_H_AFC
FCM 14A025 (Samsung, Blaupunkt)
FCM 1411L01
16,5V_AFC_H_24V_180V_GROUND_B+90V_ABL_125VBOOST_COL
DCF 1577 (Daewoo, Mitsuba)
DCF 2077
FSA 16012M
COL_B+_AFC_125VBOOST_16,5V_ABL_24V_GROUND_180V_H
FTK 14B011 (Aiwa)
COL_B+_25V_GROUND_180V_H_ABL_GROUND_AFC_15V
FCK 1411E10A (Etron)
190V_COL_NC_B+_NC_24V_ABL_GROUND_15V_H
JF 0208-0208C (Solitron)
COL_B+_GROUND_185V_H_ABL_GROUND_15V_AFC_24V
JF 0208-0210B (Sansui)
JF 0501-0501
COL_B+_180V_14V_24V_H_GROUND_ABL_AFC_NC
FCM 14B014N (Polytron, Digitec)
FCM 20B061N
JF 0601-19577
COL_B+_GROUND_200V_NC_H_NC_ABL+12v_-12v
JF 0501-1206 (Sansui)
COL_B+_180V_16V_25V_H_GROUND_ABL_AFC_NC
L40B17100 (Sanyo)
COL_B+_NC_180V_AFC_GROUND_ABL_NC_H_GROUND
L40B09000 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_16V_NC_180V
L40B05500 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_GROUND_NC_NC_ABL
L40B09001 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_NC_NC_180V
6174Z-6040C (LG)
BSC 23-N0107
COL_185V_B+_GROUND_-14V_+14V_GROUND_ABL_H_AFC
BSC 24-08B (Tv China)
BSC 24-01N362
BSC 25-4803
BSC 25-N1616
BSC 25-0106
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_NC
BSC 25-T1010A (Tv China)
BSC 24-01N4014K
BSC 25-09N21A
BSC 25-09N20E
TEP_COL_TEP_B+_TEP_TEP_GROUND_H_ABL_180V
BSC 60HZ (Changhong)
COL_B+_190V_GROUND_11V_16V_45V_ABL_H_AFC
BSC 24-2231HC (Panda)
COL_B+_46V_16V_GROUND_AFC_ABL_H_180V_NC
BSC 65A (Changhong)
COL_B+_190V_GROUND_NC_NC_14,5V_ABL_H_AFC
TFB 4067BD (Toshiba)
TFB 4125CH
TFB 4122HY/ES/CS/DY
BSC 23-N0102
COL_B+_185V_GROUND_NC_24V_12V_ABL_H_AFC
FCK 14A028 (Fuji Electric)
NC_B+_14V_24V_H_GROUND_ABL_180V_B+_COL
154-189C (Fuji Electric)
154-277C
FCM 20B027
COL_B+_180V_14V_22V_H_GROUND_ABL_AFC_NC
FUY 20C009 (Akari)
COL_180V_B+_GROUND_NC_24V_NC_ABL_H_AFC
FCK 14A006 (Digitec, Polytron, OK)
FCM 2015HE
FCM 14A032
KFS 60844A
NC_NC_GROUND_185V_15V_H_24V_ABL_B+_COL_
154-138K (Etron)
154-182H
190V_NC_COL_AFC_B+_43V_ABL_GROUND_12V_H
CF 0801 (Fujitec)
COL_B+180V_15V_24V_H_GROUND_ABL_NC_NC
CF 0854 (Fuji Electric, Siera)
CF 0582
COL_B+_GROUND_AFC_185V_H_25V_15V_GROUND_ABL
FSA 28027M (Fuji Electric)
COL_NC_NC_123V_12V_ABL_25V_GROUND_185V_H
BSC 24-01N4009A (Tv China)
COL_NC_B+_GROUND_NC_TEP_NC_ABL_H_AFC
BSC 22-2314H (Fujitec)
COL_B+_180V_15V_24V_AFC_GROUND_ABL_NC_NC
BSC 22-01N40J (Tv China)
COL_180V_115V_GROUND_22V_16V_ABL_H_NC_NC
F 0193 PEN1-SA (Sharp)
F 0194 PEN1-SA
COL_B+_GROUND_42V_12V_AFC_185V_GROUND_H_ABL(cat: teg 12v pada FBT F0194= 16V)
F 0042PE-M (Sharp)
15V_COL_24V_B+_ABL_AFC_GROUND_NC_180V_H
F 0063PE-M (Sharp)
F 0067PE-M
COL_B+_24V_12V_NC_AFC_GROUND_H_185V_ABL
F 0102KM-SA (Sharp)
COL_B+_GROUND_24V_14V_AFC_180V_GROUND_H_ABL
FA 060WJ-SA (Sharp)
COL_B+_GROUND_NC_12V_(AFC/-12V)_185V_GROUND_H_ABL
FA 061WJ-SA (Sharp)COL_(B+130V)_GROUND_24V_12V_AFC_185V_GROUND_H_ABL
FA 113WJ-B (Sharp)COL_B+_GROUND_24V_NC_AFC_180V_GROUND_H_ABL
FA 122WJ-B (Sharp)COL_(B+130V)_GROUND_24V_NC_AFC_180V_GROUND_H_ABL
FTK 14A004P (Samsung)
16,5V_AFC_H_24V_180V_GROUND_NC_ABL_(B+125V)_COL
154-279C (Siera, Fuji Electric)
COL_(B+135V)_200V_GROUND_GROUND_25V_16V_ABL_H_NC
BSC 25-N0363 (LG 21FU6RL/Pearl Black)
COL_180V_B+_GROUND_INNER_26V_NC_ABL_H_AFC
8-598-858-00 (Sony)
8-598-11
COL_B+_200V_H_GROUND_-16,5V_GROUND_+16,5V_NC_ABL
QQH0132-001 (JVC AV-1438)
COL_B+_40V_NC_25V_GROUND_H_ABL_180V_GROUND
JF 0501-19539 (Polytron MX5262RF/Zepelin)
COL_B+_GROUND_185V_NC_H_25V_ABL_12V_Hpulse
BSC 25-1194D030 (SANKEN)
FSV 20A099
16,5V_24V_H_46V_180V_GROUND_NC_ABL_B+125V_COL
FTK 14A004F(S) (SAMSUNG)
16,5V_24V_H_-16,5V_185V_GROUND_NC_ABL_B+125V_COL
8-597-041-20 (SONY KV-LS21M61)
COL_B+_200V_H_GROUND_(-13V)_GROUND_(+13V)_NC_ABL
FUH 29VH04 (POLYTRON PS30UV25BM) U-SLIM
COL_B+(135)_GROUND_185V_NC_H_BCL_+12V_-12V
JF0501-32611 (SANYO CG21SF1T) FLAT 21COL_B+(125)_NC_185V_AFC_ABL_ABL_NC_H_GROUND
Beberapa kerusakan TV SHARP
MACAM2 KERUSAKAN TV SHARP
Merek : Sharp
Model : universe 20U250
Gejala : protec,lampu merah kedip 6x
Penyebab : tegangan PLN spanning,C612 100mf/160v melembung mengakibatkan data error
Solusi : ganti ic eeprom 24c08
Merek : Sharp
Model : 29ZF250S
Gejala : gambar cacat vertikal
Penyebab : tegangan 24v ic vertikal drops
Solusi : R501 0,22ohm molor nilainya,ganti R o,22ohm/2w
Merek : Sharp
Model : piccolo
Gejala : gambar mengecil bagian atas dan bawah
Penyebab : resistor antara playback yg menuju ic vertikal putus
Solusi : ganti dengan nilai yg sama,apa bila tidak ada perubahan ganti ic vertikal dengan yg baru
Catatan : cek juga elco yg ada pada bagian vertikal kemungkinan ada yg lemah
Merek : Sharp
Model : 14X20D2
Gejala : setiap 5menit atau lebih mati sendiri/total, jika dimatikan dari switch on/off lalu dihidupkan lagi tv kembali normal.
Penyebab : STR regulator cacat
Solusi : ganti segera dg yang baru dg tipe yg sama.
Perangkat : Monitor
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : universe 20U250
Gejala : protec,lampu merah kedip 6x
Penyebab : tegangan PLN spanning,C612 100mf/160v melembung mengakibatkan data error
Solusi : ganti ic eeprom 24c08
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 29ZF250S
Gejala : gambar cacat vertikal
Penyebab : tegangan 24v ic vertikal drops
Solusi : R501 0,22ohm molor nilainya,ganti R o,22ohm/2w
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : piccolo
Gejala : gambar mengecil bagian atas dan bawah
Penyebab : resistor antara playback yg menuju ic vertikal putus
Solusi : ganti dengan nilai yg sama,apa bila tidak ada perubahan ganti ic vertikal dengan yg baru
Catatan : cek juga elco yg ada pada bagian vertikal kemungkinan ada yg lemah
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 14X20D2
Gejala : setiap 5menit atau lebih mati sendiri/total, jika dimatikan dari switch on/off lalu dihidupkan lagi tv kembali normal.
Penyebab : STR regulator cacat
Solusi : ganti segera dg yang baru dg tipe yg sama.
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 51V20MS
Gejala : i hidupkan sekitar beberapa menit kemudian mati total.Lampu led standby tidak menyala sama sekali
Penyebab : Hal ini menandakan bahwa rangkaian swtching (smps) tidak bekerja setelah panas.smps mengunakan STR w6753
Solusi : str w6753 ganti dng yg baru .. bila perlu heatsink di tambah lagi
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : SHARP C14JO
Gejala : GAMBAR KECIL HANYA BEBERAPA SENTIMETER DITENGAH SAJA
Penyebab : TRANSISTOR RUSAK
Solusi : GANTI Q604
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : Alexander
Gejala : gambar menyempit
Penyebab : depleksi short
Solusi : ganti defleksi
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 14Q25MKLL
Gejala : mati total
Penyebab : regulator kurang baik
Solusi : jika STR G5653 bagus sekring tdk putus cek R707 nilai nya 470k biasa mdah rusak...
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 29DXS250E
Gejala : mati total
Penyebab : fly back short menyebabkan beban tinggi sehingga psu protect
Solusi : ganti fbt dengan yg baru
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : chasis UA-1
Gejala : Raster gelap ,masuk service mode ok,keluar service mode gelap lagi.
Penyebab : data eprom berubah.
Solusi : ubah data service mode EVG dari 1 ke 0 dan EHT dari 1 ke 0
Catatan : model chasis UA-1 universe & wonder
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : EXPRESSION 51X220
Gejala : tAMPIL TANPA GAMBAR DENGAN POSISI SUARA HIDUP.KADANG KEMBALI KE STANDBY ( PROTEK )
Penyebab : tdk diketahui
Solusi : GANTI R PEMBATAS UNTUK 180V R621 :1 OHM
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : C14JO
Gejala : GAMBAR KECIL HANYA BEBERAPA SENTIMETER DITENGAH SAJA.RASTER HANYA KOSONG/BINTIK.KESALAHAN TERJADI PADA JALUR 12V
Penyebab : tdk diketahui
Solusi : GANTI Q604 UNTUK CATUAN 12VOLT YG JUGA MENUJU KE TUNER.
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : Qbeit 11
Gejala : Raster ada siaran tdk ada
Penyebab : kena petir
Solusi : kerusakan kena petir setelah di cek semuanya ternyata IC nya tewas setelah di pelajari skemanya
Catatan : buat rekan 2 semuanya apa bila stok ic sharp habis yang pake IC 1XC 927WJZZQ GANTI AJA PAKE IC IXC 844WJZZ.selamat mencoba
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : piccolo
Gejala : mati total
Penyebab : mati total
Solusi : cek pertama regulator outputnya.terus untuk str ganti tegangan yang setandar.jika masalah lampu stnby ga bisa nyala cek ic programnya.
Catatan : jika ic program (R2J1Q172GA-A00FP) tidak nyala coba pake ic.{1X245 WJN]alhamdullilah jadi.ta ada masalah.
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : Alexander 21inch
Gejala : Indikator nyala sbntar truz mati. . .
Penyebab : Protek Regulator
Solusi : Ganti fet SE 125
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : X-pression 51X200
Gejala : Suara normal, Gambar tdk bisa FOKUS
Penyebab : Kaki focus pada crt setengah short.
Solusi : Gambar tdk bisa fokus bukan berasal dari flyback atau soket crt yang gagal.plastik dan lem nya sudah dibersihkan dari kaki crt, terutama pada kaki focus.
Catatan : Setelah diuji ke crt lain, kwalitas gambar bagus sempurna! Crt dng kasus demikian kerusakannya seakan dari flyback nya yang gagal. ooh.. sharp
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : xpression 51X200
Gejala : Gambar v hold/klise
Penyebab : C 434 10/50V err terukur 3.3 uf
Solusi : Ganti dengan yang bagus
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : fdfde
Gejala : mati total
Penyebab : Transistor horizontal short
Solusi : Change Transistor
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : wonder
Gejala : ada garis warna rgb,n kembali stanby
Penyebab : r33ohm yang sebagai fuse tegangan yang ke Ic Vertikal terbakar
Solusi : ganti r33ohm, dan Ic Vertikal
Catatan : penggantian ic vertikal,apabila memang r 33terasa sangt panas
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 20U200
Gejala : Suara gresek-gresek,gambar bagus, suara sistem terkunci pada D/K dan tidak bisa diganti
Penyebab : ganti dan adjust, eprom 24C08
Solusi : ganti dan adjust, eprom 24C08
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 51R200
Gejala : Di star hidup lalu mati, led jadi merah
Penyebab : cek R502 untuk tegangan Vertikal gati jika perlu
Solusi : cek R502 untuk tegangan Vertikal gati jika perlu
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 14W25
Gejala : tv hidup sebentar terus stby.
Penyebab : protec dari ABL
Solusi : ternyata R604,39k putus.ganti tv kembali normal.
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 20X20
Gejala : mati total, ketika tombol power ditekan lampu indikator nyalah merah,kemudian hijau,kemudian balik lagi ke merah
Penyebab : solderan lepas.
Solusi : solder ulang, IC EEPROM harus direset IC, caranya adalah saat TV mati,Jumper J137 dengan J138. Setelah itu nyalakan TV, Biarkan sesaat agar IC EEPROM wiriting kembali sampai TV menyala normal, kemudian matikan TV, lalu lepaskan jumper tadi.
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : Q vision
Gejala : protek lampu hijau terus merah
Penyebab : resistor 180k open
Solusi : ganti resistor 180k dekat jalur abl
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : Q vision
Gejala : gambar gelap suara normal
Penyebab : resistor 33k open
Solusi : ganti resistor 33k pada jalur afc
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : sharp universe
Gejala : gambar normal sebentar hidup sebentar mati
Penyebab : kapasitor 104 open
Solusi : ganti kapasitor 104 dekat ic croma
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : wonder
Gejala : regulator tidak kerja.strf 6654 oke
Penyebab : r 680k/560k putuss
Solusi : ganti r tsb
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 21 wonder
Gejala : Lapu berkedip 6 kali (protek )
Penyebab : IC Memori c2416
Solusi : ganti IC c2416 masuk Service mode atur Vertikal line matikan TV langsung oke
Catatan : Lihat Jemper untuk masuk service mode
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : layar datar
Gejala : stanbay
Penyebab : 5 vol tidak ada
Solusi : ganti stabilnya
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : univers
Gejala : on bentar lalu protek
Penyebab : ic vertikal mati
Solusi : gani ic
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : slhim
Gejala : vertikal menggulung
Penyebab : yoke putus
Solusi : bongkar lalu sambung,,,,jreng deh
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : UNIVERSE 20u200
Gejala : LED MERAH HIJAU KEDAP KEDIP BERGANTIAN
Penyebab : tegangan IC Rusak
Solusi : cek eprrom nya
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : SHARP 51X220
Gejala : tAMPIL TANPA GAMBAR DENGAN POSISI SUARA HIDUP
Penyebab : tegangan listrik
Solusi : GANTI R PEMBATAS UNTUK 180V R621 :1 OHM
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : universe
Gejala : protek
Penyebab : IC momori atau solderan yang retak
Solusi : solder ulang, ganti IC memori
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 20w200
Gejala : protek lampu standby kedip 7 kali
Penyebab : ic memory error
Solusi : ganti ic memory.
Merek : Sharp
Model : universe 20U250
Gejala : protec,lampu merah kedip 6x
Penyebab : tegangan PLN spanning,C612 100mf/160v melembung mengakibatkan data error
Solusi : ganti ic eeprom 24c08
Merek : Sharp
Model : 29ZF250S
Gejala : gambar cacat vertikal
Penyebab : tegangan 24v ic vertikal drops
Solusi : R501 0,22ohm molor nilainya,ganti R o,22ohm/2w
Merek : Sharp
Model : piccolo
Gejala : gambar mengecil bagian atas dan bawah
Penyebab : resistor antara playback yg menuju ic vertikal putus
Solusi : ganti dengan nilai yg sama,apa bila tidak ada perubahan ganti ic vertikal dengan yg baru
Catatan : cek juga elco yg ada pada bagian vertikal kemungkinan ada yg lemah
Merek : Sharp
Model : 14X20D2
Gejala : setiap 5menit atau lebih mati sendiri/total, jika dimatikan dari switch on/off lalu dihidupkan lagi tv kembali normal.
Penyebab : STR regulator cacat
Solusi : ganti segera dg yang baru dg tipe yg sama.
Perangkat : Monitor
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : universe 20U250
Gejala : protec,lampu merah kedip 6x
Penyebab : tegangan PLN spanning,C612 100mf/160v melembung mengakibatkan data error
Solusi : ganti ic eeprom 24c08
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 29ZF250S
Gejala : gambar cacat vertikal
Penyebab : tegangan 24v ic vertikal drops
Solusi : R501 0,22ohm molor nilainya,ganti R o,22ohm/2w
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : piccolo
Gejala : gambar mengecil bagian atas dan bawah
Penyebab : resistor antara playback yg menuju ic vertikal putus
Solusi : ganti dengan nilai yg sama,apa bila tidak ada perubahan ganti ic vertikal dengan yg baru
Catatan : cek juga elco yg ada pada bagian vertikal kemungkinan ada yg lemah
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 14X20D2
Gejala : setiap 5menit atau lebih mati sendiri/total, jika dimatikan dari switch on/off lalu dihidupkan lagi tv kembali normal.
Penyebab : STR regulator cacat
Solusi : ganti segera dg yang baru dg tipe yg sama.
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 51V20MS
Gejala : i hidupkan sekitar beberapa menit kemudian mati total.Lampu led standby tidak menyala sama sekali
Penyebab : Hal ini menandakan bahwa rangkaian swtching (smps) tidak bekerja setelah panas.smps mengunakan STR w6753
Solusi : str w6753 ganti dng yg baru .. bila perlu heatsink di tambah lagi
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : SHARP C14JO
Gejala : GAMBAR KECIL HANYA BEBERAPA SENTIMETER DITENGAH SAJA
Penyebab : TRANSISTOR RUSAK
Solusi : GANTI Q604
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : Alexander
Gejala : gambar menyempit
Penyebab : depleksi short
Solusi : ganti defleksi
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 14Q25MKLL
Gejala : mati total
Penyebab : regulator kurang baik
Solusi : jika STR G5653 bagus sekring tdk putus cek R707 nilai nya 470k biasa mdah rusak...
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 29DXS250E
Gejala : mati total
Penyebab : fly back short menyebabkan beban tinggi sehingga psu protect
Solusi : ganti fbt dengan yg baru
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : chasis UA-1
Gejala : Raster gelap ,masuk service mode ok,keluar service mode gelap lagi.
Penyebab : data eprom berubah.
Solusi : ubah data service mode EVG dari 1 ke 0 dan EHT dari 1 ke 0
Catatan : model chasis UA-1 universe & wonder
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : EXPRESSION 51X220
Gejala : tAMPIL TANPA GAMBAR DENGAN POSISI SUARA HIDUP.KADANG KEMBALI KE STANDBY ( PROTEK )
Penyebab : tdk diketahui
Solusi : GANTI R PEMBATAS UNTUK 180V R621 :1 OHM
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : C14JO
Gejala : GAMBAR KECIL HANYA BEBERAPA SENTIMETER DITENGAH SAJA.RASTER HANYA KOSONG/BINTIK.KESALAHAN TERJADI PADA JALUR 12V
Penyebab : tdk diketahui
Solusi : GANTI Q604 UNTUK CATUAN 12VOLT YG JUGA MENUJU KE TUNER.
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : Qbeit 11
Gejala : Raster ada siaran tdk ada
Penyebab : kena petir
Solusi : kerusakan kena petir setelah di cek semuanya ternyata IC nya tewas setelah di pelajari skemanya
Catatan : buat rekan 2 semuanya apa bila stok ic sharp habis yang pake IC 1XC 927WJZZQ GANTI AJA PAKE IC IXC 844WJZZ.selamat mencoba
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : piccolo
Gejala : mati total
Penyebab : mati total
Solusi : cek pertama regulator outputnya.terus untuk str ganti tegangan yang setandar.jika masalah lampu stnby ga bisa nyala cek ic programnya.
Catatan : jika ic program (R2J1Q172GA-A00FP) tidak nyala coba pake ic.{1X245 WJN]alhamdullilah jadi.ta ada masalah.
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : Alexander 21inch
Gejala : Indikator nyala sbntar truz mati. . .
Penyebab : Protek Regulator
Solusi : Ganti fet SE 125
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : X-pression 51X200
Gejala : Suara normal, Gambar tdk bisa FOKUS
Penyebab : Kaki focus pada crt setengah short.
Solusi : Gambar tdk bisa fokus bukan berasal dari flyback atau soket crt yang gagal.plastik dan lem nya sudah dibersihkan dari kaki crt, terutama pada kaki focus.
Catatan : Setelah diuji ke crt lain, kwalitas gambar bagus sempurna! Crt dng kasus demikian kerusakannya seakan dari flyback nya yang gagal. ooh.. sharp
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : xpression 51X200
Gejala : Gambar v hold/klise
Penyebab : C 434 10/50V err terukur 3.3 uf
Solusi : Ganti dengan yang bagus
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : fdfde
Gejala : mati total
Penyebab : Transistor horizontal short
Solusi : Change Transistor
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : wonder
Gejala : ada garis warna rgb,n kembali stanby
Penyebab : r33ohm yang sebagai fuse tegangan yang ke Ic Vertikal terbakar
Solusi : ganti r33ohm, dan Ic Vertikal
Catatan : penggantian ic vertikal,apabila memang r 33terasa sangt panas
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 20U200
Gejala : Suara gresek-gresek,gambar bagus, suara sistem terkunci pada D/K dan tidak bisa diganti
Penyebab : ganti dan adjust, eprom 24C08
Solusi : ganti dan adjust, eprom 24C08
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 51R200
Gejala : Di star hidup lalu mati, led jadi merah
Penyebab : cek R502 untuk tegangan Vertikal gati jika perlu
Solusi : cek R502 untuk tegangan Vertikal gati jika perlu
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 14W25
Gejala : tv hidup sebentar terus stby.
Penyebab : protec dari ABL
Solusi : ternyata R604,39k putus.ganti tv kembali normal.
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 20X20
Gejala : mati total, ketika tombol power ditekan lampu indikator nyalah merah,kemudian hijau,kemudian balik lagi ke merah
Penyebab : solderan lepas.
Solusi : solder ulang, IC EEPROM harus direset IC, caranya adalah saat TV mati,Jumper J137 dengan J138. Setelah itu nyalakan TV, Biarkan sesaat agar IC EEPROM wiriting kembali sampai TV menyala normal, kemudian matikan TV, lalu lepaskan jumper tadi.
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : Q vision
Gejala : protek lampu hijau terus merah
Penyebab : resistor 180k open
Solusi : ganti resistor 180k dekat jalur abl
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : Q vision
Gejala : gambar gelap suara normal
Penyebab : resistor 33k open
Solusi : ganti resistor 33k pada jalur afc
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : sharp universe
Gejala : gambar normal sebentar hidup sebentar mati
Penyebab : kapasitor 104 open
Solusi : ganti kapasitor 104 dekat ic croma
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : wonder
Gejala : regulator tidak kerja.strf 6654 oke
Penyebab : r 680k/560k putuss
Solusi : ganti r tsb
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 21 wonder
Gejala : Lapu berkedip 6 kali (protek )
Penyebab : IC Memori c2416
Solusi : ganti IC c2416 masuk Service mode atur Vertikal line matikan TV langsung oke
Catatan : Lihat Jemper untuk masuk service mode
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : layar datar
Gejala : stanbay
Penyebab : 5 vol tidak ada
Solusi : ganti stabilnya
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : univers
Gejala : on bentar lalu protek
Penyebab : ic vertikal mati
Solusi : gani ic
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : slhim
Gejala : vertikal menggulung
Penyebab : yoke putus
Solusi : bongkar lalu sambung,,,,jreng deh
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : UNIVERSE 20u200
Gejala : LED MERAH HIJAU KEDAP KEDIP BERGANTIAN
Penyebab : tegangan IC Rusak
Solusi : cek eprrom nya
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : SHARP 51X220
Gejala : tAMPIL TANPA GAMBAR DENGAN POSISI SUARA HIDUP
Penyebab : tegangan listrik
Solusi : GANTI R PEMBATAS UNTUK 180V R621 :1 OHM
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : universe
Gejala : protek
Penyebab : IC momori atau solderan yang retak
Solusi : solder ulang, ganti IC memori
Perangkat : TV
Merek : Sharp
Model : 20w200
Gejala : protek lampu standby kedip 7 kali
Penyebab : ic memory error
Solusi : ganti ic memory.
Langganan:
Postingan (Atom)