Protector Pada Tv Polytron Dengan IC Vertical TDA8174
ELECTRONICS
TINGGALKAN KOMENTAR
Polytron 21 inch type BB5132M dan dengan nomor chasis HBEA-001A, menggunakan chroma STV2286C, micom HBM 00-01, dan IC vertical TDA8174. Kerusakan tv ini adalah protect tidak bisa start, dengan gejala saat di nyalakan tv nampak bisa start namun beberapa saat kemudian tv akan kembali standby, yang di tandai dengan led indicator yang menyala merah kemudian ke hijau lalu ke merah lagi.
Oke, saatnya exekusi! Setelah melakukan pemeriksaan secara visual, tak ada tanda – tanda yang mencurigakan di dapat. Langkah selanjutnya adalah pemeriksaan tegangan, titik pertama yang saya periksa adalah pin 16 IC HBM 00-01. Karena di sinilah letak protector untuk tv Polytron dengan chasis jenis ini, normalnya…saat ON pin ini 5v, sedangkan saat OFF adalah 0v.
Tegangan 5v sendiri saat ON di dapat dari pin 2 IC vertical TDA8174 melalui C409, R413, D402, R420, dan yang terakhir R421 sebelum akhirnya menuju ke pin 16 IC HBM. Benar saja dugaan saya, setelah di cek saat ON ternyata pin protect ini tetap 0v, tidak mau berubah ke 5v. Seperti yang sering saya alami, tanpa pikir panjang lagi langsung saja saya ambil elko baru senilai 1uf/50v untuk pengganti C409, karena elko inilah yang sering jadi penyebab protect, berikut adalah penampakan elko tersebut di dalam skema…
pada tv Polytron model lain yang menggunakan IC vertical 78040 elko ini berkode C401 pada mainboard, fungsinya tetap sama.
Tv pun sudah bisa start dengan normal setelah penggantian elko tersebut , Alhamdulillaah……
31 Mei 2017
30 Mei 2017
Mengatasi masalah TR Horisontal jebol berulang
Pengukuran Televisi SLIM dan FLAT TR Horizontal Selalu jebol/mati
14 Votes
Pengukuran capasitor yang salah kaprah
Televisi model SLIM dan FLAT banyak dijumpai kerusakan pada bagian capasitor yang ada di daerah horizontal out ,kerusakan umum yang sering terjadi adalah jebolnya transisitor horizontal out secara langsung atau tanpa isarat .
Capasitor ini umumnya milar ,dengan tegangan kerja tinggi seperti contoh untuk CTV LG ,c 423 dan c431,
Sedangkan merk polytron adalah c801 nilainya 300nf400volt(nilai berbeda tergantung inchi )
Untuk merk sharp nilai capasitornya 33nf630volt
Saya sering menerima pertanyaan dari rekan rekan teknisi ,tentang problem dari tv slim/flat ,dimana hampir semua keluhan nya transistor horizontal jebol terus ,
saya sering bertanya “apakah capasitor nya bagus ?”
mereka kebanyakan menjawab :” bagus ! “. ada satu hal yang membuat saya jadi heran ,kenapa mereka menyimpulkan bahwa capasitor mylar tersebut bagus ,lalu saya tanya “berapa nilai yang terukur ?” ,mereka diam .”pokok nya bagus sudah saya ukur” ,saya tanya kamu gimana cara ngukurnya ? jawabanya adalah “pake avo meter skala ohm x10K , jarum nya bergerak sebentar lalu kembali ke tempat semula “ .Hal seperti diatas bukan dari satu orang teknisi ,namun hampir semua teknisi mempunyai persepsi yang sama dalam metode pengukuran capasitor .Saya tidak tahu sumber tersebut berasal dari mana ?.
Kalau kita perhatikan dari cara mengukur capasitor ,dengan menggunakan metode skala ohm ,menurut saya adalah salah kaprah ,itu hanyalah salah satu teory tentang capasitor ,dimana capasitor atau elco , bila diberikan tegangan maka akan mengalirkan arus (mengisi/charging)Atau resistansinya turun ,tidak jauh bedanya dengan proses pengisian ACCU/AKI, bila accu kosong maka akan mengalir arus ,tapi kalau sudah penuh arus tidak akan mengalir sama sekali / resistansinya tinggi ,elco yang sudah terisi penuh juga dapat membuang isi/muatannya(discharge).
Kesimpulannya adalah gunakanlah alah ukur yang sesuai ; bila mengukur panjang gunakanlah meteran ,mengukur berat gunakanlah timbangan ,
,bila mengukur capasitor dibagian horizontal out sebaiknya diukur menggunakan alat ukur yang benar ,artinya jika capasitor yang diukur maka gunakanlah capasitor meter. Capasitor dibagian ini sangat kritis ,sebaiknya diganti dengan nilai yang sama .
Untuk transistor yang jebol dengan nomor parts c6090 ,bisa diganti dengan J6810 ,bentuk fisiknya lebih besar ,tapi lebih dingin ,transistor ini biasa digunakan oleh monitor komputer LG , TV slim ini juga sebetulnya mengadaptasi dari PC monitor dalam hal pengaturan geometri , sudah kita ketahui bersama bahwa monitor pc yang masih crt .geometri nya ada di menu user ,jadi kita bisa melebarkan gambar bagian kiri saja atau kanan saja atau keduanya ,menu untuk geometri di monitor PC komplit , bagian vertikal dan horizontalnya bisa diatur .
Hati-hati dipasaran banyak dijumpai transistor c6090 yang palsu !! , bila dipasang transistor ini sangat panas , ternyata setelah diukur HFE transistor palsu ini besar , beda dengan transisitor c6090 yang asli HFE nya kecil .
Saran , jika menemui kerusakan Horizontal out jebol ,maka ukurlah capasitor nya , atau kalau tidak punya alat ukur sebaiknya langsung ganti saja
14 Votes
Pengukuran capasitor yang salah kaprah
Televisi model SLIM dan FLAT banyak dijumpai kerusakan pada bagian capasitor yang ada di daerah horizontal out ,kerusakan umum yang sering terjadi adalah jebolnya transisitor horizontal out secara langsung atau tanpa isarat .
Capasitor ini umumnya milar ,dengan tegangan kerja tinggi seperti contoh untuk CTV LG ,c 423 dan c431,
Sedangkan merk polytron adalah c801 nilainya 300nf400volt(nilai berbeda tergantung inchi )
Untuk merk sharp nilai capasitornya 33nf630volt
Saya sering menerima pertanyaan dari rekan rekan teknisi ,tentang problem dari tv slim/flat ,dimana hampir semua keluhan nya transistor horizontal jebol terus ,
saya sering bertanya “apakah capasitor nya bagus ?”
mereka kebanyakan menjawab :” bagus ! “. ada satu hal yang membuat saya jadi heran ,kenapa mereka menyimpulkan bahwa capasitor mylar tersebut bagus ,lalu saya tanya “berapa nilai yang terukur ?” ,mereka diam .”pokok nya bagus sudah saya ukur” ,saya tanya kamu gimana cara ngukurnya ? jawabanya adalah “pake avo meter skala ohm x10K , jarum nya bergerak sebentar lalu kembali ke tempat semula “ .Hal seperti diatas bukan dari satu orang teknisi ,namun hampir semua teknisi mempunyai persepsi yang sama dalam metode pengukuran capasitor .Saya tidak tahu sumber tersebut berasal dari mana ?.
Kalau kita perhatikan dari cara mengukur capasitor ,dengan menggunakan metode skala ohm ,menurut saya adalah salah kaprah ,itu hanyalah salah satu teory tentang capasitor ,dimana capasitor atau elco , bila diberikan tegangan maka akan mengalirkan arus (mengisi/charging)Atau resistansinya turun ,tidak jauh bedanya dengan proses pengisian ACCU/AKI, bila accu kosong maka akan mengalir arus ,tapi kalau sudah penuh arus tidak akan mengalir sama sekali / resistansinya tinggi ,elco yang sudah terisi penuh juga dapat membuang isi/muatannya(discharge).
Kesimpulannya adalah gunakanlah alah ukur yang sesuai ; bila mengukur panjang gunakanlah meteran ,mengukur berat gunakanlah timbangan ,
,bila mengukur capasitor dibagian horizontal out sebaiknya diukur menggunakan alat ukur yang benar ,artinya jika capasitor yang diukur maka gunakanlah capasitor meter. Capasitor dibagian ini sangat kritis ,sebaiknya diganti dengan nilai yang sama .
Untuk transistor yang jebol dengan nomor parts c6090 ,bisa diganti dengan J6810 ,bentuk fisiknya lebih besar ,tapi lebih dingin ,transistor ini biasa digunakan oleh monitor komputer LG , TV slim ini juga sebetulnya mengadaptasi dari PC monitor dalam hal pengaturan geometri , sudah kita ketahui bersama bahwa monitor pc yang masih crt .geometri nya ada di menu user ,jadi kita bisa melebarkan gambar bagian kiri saja atau kanan saja atau keduanya ,menu untuk geometri di monitor PC komplit , bagian vertikal dan horizontalnya bisa diatur .
Hati-hati dipasaran banyak dijumpai transistor c6090 yang palsu !! , bila dipasang transistor ini sangat panas , ternyata setelah diukur HFE transistor palsu ini besar , beda dengan transisitor c6090 yang asli HFE nya kecil .
Saran , jika menemui kerusakan Horizontal out jebol ,maka ukurlah capasitor nya , atau kalau tidak punya alat ukur sebaiknya langsung ganti saja
Persamaan FBT
Beberapa contoh persamaan fbt
POLYTRON
*VUH29VH04
*VUH29VH02
*JF0501-38534
FF A97018L UNTUK 29”
H_B+_GRND_+VID_+VID_H/T_NC_BCL_12VOL_HSINC-12VOL
SAMSUNG 29” SLIM FOH29A300
1=C 2=NC 3=B+ 120V 4=NC 5= 200V 6=GRND 7=H/T 8= -16.5V 9= +16.5V 10=ABL
Persamaan Flyback TV
Flyback dilihat / dihitung dari bawah searah jarum jam.
AKARI / FUJITEC China
14" BSC22 - 01N401
20" BSC24 - 01N40TA
14" BSC25 - 1194
20/21" BSC25 - 4803T
14" BSC22 - 2007 (B+125)
20" BSC25-N0803A
COL_B+115V_NC_AFC_GND_H_ABL_NC
AKIRA
14" JF0501 - 1901
21" BSC23 - N0114
COL_B+115V_GND_185V_H_ABL_GND_16V_NC_24V
AKIRA Vert +14v dan -14v
21" JF0501 - 19959
21" BSC25 - 0235A
BSC25-4004A
BSC25-N 0103
BSC24-01N4004U
COL_B+115V_+14V_-14V_GND_H_AFC_ABL_NC_185V
AKIRA CT-29TK9Ae
JF0501-2202
Col_B+125v_Afc/Nc_-12v_+12v_Gnd_H_Abl_Gnd_180v
AKIRA Slim 29"
BSC29-N2477
Col_180v_B+130v_Gnd_Nc(14v)_25v_Nc(Gnd)_Abl_H_Inner
AKIRA / FUJITEC IC8893CPBNG.......
21" BSC25 - 05N2135H
21" BSC25 - N0379
21" BSC25 - 3604V
COL_B+115V_NC_AFC_GND_H_ABL_180V
BSC22-68F03
BSC25-N0449
COL_B+115V_24v_AFC_GND_H_ABL_180V
ASATRON Slim
21" BSC25-N1089D
Col_B+115v_+17v_Afc_Gnd_H_Abl_Nc_180v_-17v
AIWA 14/20"
84-L83-606-01
FTK 14B011
COL_B+115V_24V_GND_185V_H_ABL_GND_AFC_12V
DETRON
14" 154 - 164F
20" 154 - 165D
20" JF0501-1212
24v_14v_B+115V_H_AFC_ABL_GND_185V_NC_COL
SHARP
14" F0067PE
20" F0069PE
COL_B+115V_24V_16V_NC_AFC_GND_H_185V_ABL
21" F0147PE
COL_B+115V_GND_24V_12V_AFC_185V_GND_H_ABL
14" F0193 / 21"F0194
Col_B+115V_GND_40V_12V_AFC_185V_GND_H_ABL
SHARP picollo
14" BSC26 - 2631S / FA060 WJ - SA
21" JF0501-32601 / FA071WJ - A
21" BSC25-0232A / FA104WJZZ
COL_B+125V_GND_24V_12V_AFC_185V_GND_H_ABL
29" FA100WJ / FA116WJ
Col_B+125v_Gnd_+14v_-14v_Nc_180v_Gnd_H_Abl
GOLDSTAR / LG / AKARI / INTEL
154-177B
154-064P
6174-8004A (kadang 12V/16V gak ada)
6174Z-6040X
MF6549
COL_185V_B+115V_GND_16V_24V_40V_ABL_H_AFC
154-177E
COL_185V_B+90v_BOOST UP_25V_12V_GND_ABL_H_AFC
JVC
21" BSC25 - 0262
COL_B+115V_AFC_NC_24V_GND_H_ABL_185V_ GND
JVC AV20NX
21" JF0501 - 3241 / QQ0189 - 001
Col_B+115v_ AFC_-12V_+12V_Gnd_HT_ABL_185v_Gnd
FUJITEC lama
BSC22 - 2314H
JF0501-1903
FCM14A032
KFS 60844
COL_B+115V_180V_16V_24V_H_GND_ABL_AFC_NC
HITACHI FUJIAN
BSC25 - 0820
Col_B+115_Nc_Nc_25v_12v_Abl_Ht_Gnd_180v
PANASONIC
TLF14695F/Alpha Gold
TLF 15610 F
TLF 15611 F
KFS60844
Col_B+_Gnd_PS sink -_25v_Ht_185v_Abl_Nc_PS sink+
20" TLF 4N052
Col_B+115v_Nc_24v_H_180v_Gnd_Gnd (R2W 1 ohm)_16v_ABL
ZTF N82014B
Col_B+140v_Nc_+16v_Gnd_H_Gnd_ABL_-16v_ 180v
21" G4GAM3F2
Col_B+90v_180v_Nc_Nc_Nc_Nc_Abl_Gnd_Ht
SANSUI
JF0501 -1206
JF0501-1204
COL_B+115V_185V_16V_24V_H_GND_ABL_AFC_NC
LG
20": 6174 - 6006E
Col_185v_B+115V_Gnd_-14v_+14v_Gnd_ABL_H_AFC
21" 6174V-6006H (Flat & Super Slim)
21" BSC24-3366J (Super Slim)
COL_185V_B+115V_GND_Nc_24V_Nc_ABL_H_AFC
29" 6174Z - 5003A
29" BSC28 - N2334
Col_B+115v_+14v_-14v_200v_Gnd_Nc_28v_ABL_H
LG ultra Slim
21" BSC25-N0363
29" BSC26-N2138
Col_B+115V_+14V_-14V_200V(Video)_Gnd_Inner_26V_Abl_H
LG super slim
6174913002A
BSC24-3366J
COL_185V_B+115V_GND_Nc_24V_Nc_ABL_H_AFC
TOSHIBA
14" TFB 4067 BD
21" TFB 4125CH
21" TFB 4213AG (Flat)
29" TFB 4086A
COL_B+115V_185V_GND_NC_24V_12V_ABL_H_AFC
POLYTRON / DIGITEC
20" FCM 20 B 061N
21"JF 0501 - 19577
21" JF0501 - 19584
COL_B+115V_GND_NC_185V_H_NC_ABL_+12V_-12V
21" JF0501-195913
21" FTK-21R011UN
Col_B+115V_Gnd_185v_Nc_H_25v_Bcl_12v_Afc
POLYTRON lama
14" FCK 14A006
20" FCM2015H
20" FTK21R002
NC_NC_GND_185V_16V_H_24V_ABL_B+115V_COL
SAMSUNG
FSV 14A004
FSV14A001
FSV20A001
16,5V_AFC_H_24/40V_180V_GND_NC_ABL_B+125V_COL
FOK14A001
FSV-14A004C
FSV-14A004H
FSA-38031M
FSA 173 B
AA26-002101A
+16,5V_24V_H_-16V,5_185V_GND_NC_ABL_B+125V_COL
14/21" Flat FOK14B001
Col_NC_B+123V_NC_200V_Gnd_H_-16,5V_+16,5V_ABL
TV China
BSC 25 Z 603F
BSC 25 - 4813A
BSC 25 - N1003A
BSC25 - N0608
TP1_COL_TP2_B+115v_TP3_TP4_GND_H_ABL_NC(180V)
BSC24-014001D
BSC25-N0321
BSC25-N1534
BSC25-N1634
BSC25-Z1003
BSC25-Z2705
BSC25-Z2706
BSC25-N0313
BSC25-F1125A
TP1_COL_TP2_B+115v_TP3_TP4_GND_H_ABL_AFC
TV China
POLYTRON
*VUH29VH04
*VUH29VH02
*JF0501-38534
FF A97018L UNTUK 29”
H_B+_GRND_+VID_+VID_H/T_NC_BCL_12VOL_HSINC-12VOL
SAMSUNG 29” SLIM FOH29A300
1=C 2=NC 3=B+ 120V 4=NC 5= 200V 6=GRND 7=H/T 8= -16.5V 9= +16.5V 10=ABL
Persamaan Flyback TV
Flyback dilihat / dihitung dari bawah searah jarum jam.
AKARI / FUJITEC China
14" BSC22 - 01N401
20" BSC24 - 01N40TA
14" BSC25 - 1194
20/21" BSC25 - 4803T
14" BSC22 - 2007 (B+125)
20" BSC25-N0803A
COL_B+115V_NC_AFC_GND_H_ABL_NC
AKIRA
14" JF0501 - 1901
21" BSC23 - N0114
COL_B+115V_GND_185V_H_ABL_GND_16V_NC_24V
AKIRA Vert +14v dan -14v
21" JF0501 - 19959
21" BSC25 - 0235A
BSC25-4004A
BSC25-N 0103
BSC24-01N4004U
COL_B+115V_+14V_-14V_GND_H_AFC_ABL_NC_185V
AKIRA CT-29TK9Ae
JF0501-2202
Col_B+125v_Afc/Nc_-12v_+12v_Gnd_H_Abl_Gnd_180v
AKIRA Slim 29"
BSC29-N2477
Col_180v_B+130v_Gnd_Nc(14v)_25v_Nc(Gnd)_Abl_H_Inner
AKIRA / FUJITEC IC8893CPBNG.......
21" BSC25 - 05N2135H
21" BSC25 - N0379
21" BSC25 - 3604V
COL_B+115V_NC_AFC_GND_H_ABL_180V
BSC22-68F03
BSC25-N0449
COL_B+115V_24v_AFC_GND_H_ABL_180V
ASATRON Slim
21" BSC25-N1089D
Col_B+115v_+17v_Afc_Gnd_H_Abl_Nc_180v_-17v
AIWA 14/20"
84-L83-606-01
FTK 14B011
COL_B+115V_24V_GND_185V_H_ABL_GND_AFC_12V
DETRON
14" 154 - 164F
20" 154 - 165D
20" JF0501-1212
24v_14v_B+115V_H_AFC_ABL_GND_185V_NC_COL
SHARP
14" F0067PE
20" F0069PE
COL_B+115V_24V_16V_NC_AFC_GND_H_185V_ABL
21" F0147PE
COL_B+115V_GND_24V_12V_AFC_185V_GND_H_ABL
14" F0193 / 21"F0194
Col_B+115V_GND_40V_12V_AFC_185V_GND_H_ABL
SHARP picollo
14" BSC26 - 2631S / FA060 WJ - SA
21" JF0501-32601 / FA071WJ - A
21" BSC25-0232A / FA104WJZZ
COL_B+125V_GND_24V_12V_AFC_185V_GND_H_ABL
29" FA100WJ / FA116WJ
Col_B+125v_Gnd_+14v_-14v_Nc_180v_Gnd_H_Abl
GOLDSTAR / LG / AKARI / INTEL
154-177B
154-064P
6174-8004A (kadang 12V/16V gak ada)
6174Z-6040X
MF6549
COL_185V_B+115V_GND_16V_24V_40V_ABL_H_AFC
154-177E
COL_185V_B+90v_BOOST UP_25V_12V_GND_ABL_H_AFC
JVC
21" BSC25 - 0262
COL_B+115V_AFC_NC_24V_GND_H_ABL_185V_ GND
JVC AV20NX
21" JF0501 - 3241 / QQ0189 - 001
Col_B+115v_ AFC_-12V_+12V_Gnd_HT_ABL_185v_Gnd
FUJITEC lama
BSC22 - 2314H
JF0501-1903
FCM14A032
KFS 60844
COL_B+115V_180V_16V_24V_H_GND_ABL_AFC_NC
HITACHI FUJIAN
BSC25 - 0820
Col_B+115_Nc_Nc_25v_12v_Abl_Ht_Gnd_180v
PANASONIC
TLF14695F/Alpha Gold
TLF 15610 F
TLF 15611 F
KFS60844
Col_B+_Gnd_PS sink -_25v_Ht_185v_Abl_Nc_PS sink+
20" TLF 4N052
Col_B+115v_Nc_24v_H_180v_Gnd_Gnd (R2W 1 ohm)_16v_ABL
ZTF N82014B
Col_B+140v_Nc_+16v_Gnd_H_Gnd_ABL_-16v_ 180v
21" G4GAM3F2
Col_B+90v_180v_Nc_Nc_Nc_Nc_Abl_Gnd_Ht
SANSUI
JF0501 -1206
JF0501-1204
COL_B+115V_185V_16V_24V_H_GND_ABL_AFC_NC
LG
20": 6174 - 6006E
Col_185v_B+115V_Gnd_-14v_+14v_Gnd_ABL_H_AFC
21" 6174V-6006H (Flat & Super Slim)
21" BSC24-3366J (Super Slim)
COL_185V_B+115V_GND_Nc_24V_Nc_ABL_H_AFC
29" 6174Z - 5003A
29" BSC28 - N2334
Col_B+115v_+14v_-14v_200v_Gnd_Nc_28v_ABL_H
LG ultra Slim
21" BSC25-N0363
29" BSC26-N2138
Col_B+115V_+14V_-14V_200V(Video)_Gnd_Inner_26V_Abl_H
LG super slim
6174913002A
BSC24-3366J
COL_185V_B+115V_GND_Nc_24V_Nc_ABL_H_AFC
TOSHIBA
14" TFB 4067 BD
21" TFB 4125CH
21" TFB 4213AG (Flat)
29" TFB 4086A
COL_B+115V_185V_GND_NC_24V_12V_ABL_H_AFC
POLYTRON / DIGITEC
20" FCM 20 B 061N
21"JF 0501 - 19577
21" JF0501 - 19584
COL_B+115V_GND_NC_185V_H_NC_ABL_+12V_-12V
21" JF0501-195913
21" FTK-21R011UN
Col_B+115V_Gnd_185v_Nc_H_25v_Bcl_12v_Afc
POLYTRON lama
14" FCK 14A006
20" FCM2015H
20" FTK21R002
NC_NC_GND_185V_16V_H_24V_ABL_B+115V_COL
SAMSUNG
FSV 14A004
FSV14A001
FSV20A001
16,5V_AFC_H_24/40V_180V_GND_NC_ABL_B+125V_COL
FOK14A001
FSV-14A004C
FSV-14A004H
FSA-38031M
FSA 173 B
AA26-002101A
+16,5V_24V_H_-16V,5_185V_GND_NC_ABL_B+125V_COL
14/21" Flat FOK14B001
Col_NC_B+123V_NC_200V_Gnd_H_-16,5V_+16,5V_ABL
TV China
BSC 25 Z 603F
BSC 25 - 4813A
BSC 25 - N1003A
BSC25 - N0608
TP1_COL_TP2_B+115v_TP3_TP4_GND_H_ABL_NC(180V)
BSC24-014001D
BSC25-N0321
BSC25-N1534
BSC25-N1634
BSC25-Z1003
BSC25-Z2705
BSC25-Z2706
BSC25-N0313
BSC25-F1125A
TP1_COL_TP2_B+115v_TP3_TP4_GND_H_ABL_AFC
TV China
BSC 25 - 2004PR
COL_B+115v_NC_AFC_GND_H_ABL_NC_TP1_TP2
BSC24-01N4014K
BSC25-T1010A
T1_COL_T2_B+115v_T3_T4_GND_H_ABL_180V
SANYO
21" L 40 B 15300 / L40B17100
JF0501-32639 (SANYO SLIM 21")
COL _B+115V_NC_185V_AFC_ABL_NC_LOW B_H_GND
SANYO SLIM FLAT 29"
BSC26-2629S part no: ILB4L40B07500
Col_B+140v_Nc_Video 185v_Afc_Abl_Nc_Low B_H_Gnd
Tr Hor D2634
TCL
21" BSC25 - 0299D
21" BSC25 - 0273F
21" JF0501-1914V1
BSC25 - 0231
21" BSC25-0284C
BSC 66G (124-3810)
BSC25-0211
JF0501-1909A
JF0501-1214
185V_COL_AFC_B+115V_12V_24V_ABL_GND_NC_H
TV China
29" BSC26 - 3606A
Col_B+115V_NC_AFC_GND_H_ABL_T1_T2_T3
TV China
29" BSC28 - N2329
Col_TP2_B+115V_GND_185V_NC_NC_ABL_H_AFC
TV SAMSUNG
29" FUH29A001 (B+ 135v)
SAMSUNG FLAT SLIM 29" JF0501 - 91911 (FQH29A003) (B+125v)
21" SLIM FQH21A004 / BSC25-0217G / AA26-00305A / FUH29A001B (S) (B+120/125V)
COL_NC_B+125V_NC_200V_GND_H_-16,5V_+16,5V_ABL
KONKA
14" BSC25-2023S
14" BSC25 - 0106
21" BSC25-2666S
20" BSC25-0111
COL_185V_B+115V_GND_AFC_14V_ABL_H_NC_NC
21" BSC25-0146
Col_185v_B+115_Gnd_Nc_Nc_Abl_Ht_Gnd_Afc
SONY
8-598-858-00
8-598-831-00
8-598-811
1-453-284-11
COL_B+_200V_H_GND_-13V_GND_+13V_NC_ABL
SONY Trinitron
29" 1-439-423-32
H1_H2_180v_B+_Col_14V_Abl_Nc_26v_Nc_Gnd
RCA
14" 6174Z - 8006A
B+110_Col_6.5V_Gnd H_H_Abl_-12V_Gnd_180v_+12v
PHILIPS
29" JF0501 - 9185
BSC25 - N2319
BSC25 - N2911
Col_B+125v_180v_Afc_H_8v_12v_ABL_45v_Gnd
SANKEN
21" BSC24-01N4004U
JF0501 - 19959
BSC25 - 0235A
BSC25-N 0103
Col_ B+115_+14V_-14V_Gnd_Ht_Afc_Abl_Nc_180v
BSC29-0127N (POLYTRON CRYSTALINE 29")
C _ B+135v _ GND _ 180v _ NC _ H _ NC _ ABL _ +12v _ -12v
JF0501-38534 FBT TV Polytron 29 inc
Dengan data Pin :
1. H
2. B+140v
3. GRND
4. +VID
5. +VID
6. H/T
7.NC
8. BCL
9.17V
10.17V
Dengan persamaan FBT POLYTRON 29”
FUH 29VH04
FUH29VH02
FFA97018L
BSC29-0127N (POLYTRON CRYSTALINE 29")
C _ B+135v _ GND _ 180v _ NC _ H _ NC _ ABL _ +12v _ -12v
JF0501-38534 FBT TV Polytron 29 inc
Dengan data Pin :
1. H
2. B+140v
3. GRND
4. +VID
5. +VID
6. H/T
7.NC
8. BCL
9.17V
10.17V
Dengan persamaan FBT POLYTRON 29”
FUH 29VH04
FUH29VH02
FFA97018L
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2803807445341322"
crossorigin="anonymous"></script>
29 Mei 2017
Cara menangani CRT yang redup
Cara mengatasi layar CRT redup pada TV berwarna.
Dalam berbagai macam kerusakan TV, permasalahan tampilan selalu menjadi bahan yang menarik untuk eksperimen. Tampilan layar TV redup sangat sering terjadi pada TV yang memang telah berumur. Tak jarang juga kasus ini menyerang pada TV CRT keluaran baru. Bila sudah begitu maka kerusakan tidak bisa ditebak secara pasti. Apakah TV baru ataupun Lama semua kembali pada kualitas produk tersebut. Itulah mengapa pada sebuah kerusakan tidak bisa diprediksi oleh waktu.
Kembali ke topik yang kita bahas CRT redup. Gejalanya layar redup meski screen pada flyback di adjustmen tambah, gambar malah blanking.
Kemungkinan Penyebabnya adalah:
1).B+ 115 Volt drop.
2). Tegangan katoda naik. Dikarenakan gangguan pada pengut gambar R.G.B.
3). Tegangan grid 2 terlalu rendah karena adanya gangguan pada rangkaian tegangan Tinggi.
#Langkah Pengecekan
1). B+ 115 Volt
Langkah pertama yang kita tempuh ialah mengukur tegangan B+115 Volt DC. Apakah tegangan B+ pada ragulator normal?, jika tidak normal atau drop periksa rangkaian ragulator/PSU.
2). Tegangan Katoda
Coba periksa tegangan CRT terutama tegangan heater normal atau tidak jika menemukan kejanggalan periksa Resistor 1 Ohm yang menjadi resistor pembatas pada tegangan heater.
3). Tegangan Grid 2
Cek juga tegangan Grid 2 yaitu tegangan normal sekitar kurang lebih 300 volt. Periksa tegangan tinggi pada anoda CRT. Terahir periksa CRT secara pasif untuk mengukur resistensi heater.
#Metode Memeriksa Tegangan Pada Elektroda C.R.T
Pengecekan tegangan-tegangan g1-g2 filamen atau heater dan katoda tabung dapat di lakukan langsung pada FCB yang menempel pada soket CRT. Hubungkan probe negatif Voltmeter DC ke kawat pengikat tabung dan ukurlah masing-masing kaki elektroda pada soket tabung apakah masing masing teganganya normal? Bila tidak, lanjutkan pengukuran pada bagian horizontal output dan sekitarnya. Sesuaikan teganganya dengan refrensi tegangan pada sekema servis.
#Metode Memeriksa Tegangan Tinggi
Untuk mengukur tegangan tinggi C.R.T yaitu tegangan Anoda dan tegangan fokus tidak dapat menggunakan voltmeter biasa ,tetapi harus menggunakan voltmeter khusus untuk tegangan tinggi yaitu disebut HVM (High Voltage Meter). Memang kesulitan bila tidak memiliki HVM, tetapi untuk mengetahui ada tidaknya tegangan tinggi pada anoda gunakan obeng untuk mengecek. Kemudian dekatkan ujung obeng pada terminal Anoda cop CRT kira kira 0,5 -1cm (obeng tidak boleh di pegang ),kemudian hidupkan pesawat TV dan perhatikan apakah ada bunga api yang menyambar ujung obeng tersebut ?,bila ada itu tandanya tegangan tinggi pada Anoda bagus. Tetapi kita tidak tau persis berapa besar tegangan, apakah sesuai atau tidak (normalnya tegangan anoda adalah 25KV) kemungkinan lain dari kondisi gelap tabung adalah emisi tabung yang sudah lemah. Biasanya bila tabung yang sudah lemah masih terlihat raster hanya terlihat tidak fokus dan warnanya lemah.
Kesimpulan;
Beberapa persyaratan yang harus di penuhi agar tabung gambar menyala bersinar yang biasanya disebut "raster" yaitu;
A. Tegangan filament sekitar 6,3 volt
B. Tegangan grid 1 minimal sekitar 150 volt DC .
C. Tegangan grid 2 sekitar 300-800 volt ac
D. Tegangan grid 3 sebagai fokus sekitar 16%-20 % dari tegangan anoda tabung gambar. Anoda tabung gambar dapat diukur dengan HVM (high voltage meter)
E. Tegangan anoda (flyback) sekitar 20-30kilo volt
(1Kilo volt= 1000 volt )
F. Tegangan katoda harus lebih negative dari tegangan grid 1 dan dapat di atur melalui tingkat kecerahan (brighness).
G. Dari poin 1-6 belumlah cukup untuk tabung gambar menghasilkan sinar/raster, oleh karena itu harus di dukung oleh komponen pendukung tabung yang disebut defleksi yoke yang mendapat umpan gigi gergaji dari bagian vertikal dan horizontal.
Dan sekali lagi saya ingatkan Teliti adalah poin utama demi menghindari kerusakan yang lebih parah.
Mungkin masih banyak lagi tentang cara servis TV nampak di layar redup. Semoga memberikan sedikit refrensi menangani masalah ini kepada rekan yang sedang kebingungan. Jika masih ada masalah menangani permasalahan ini bisa di postkan di komentar.
Dalam berbagai macam kerusakan TV, permasalahan tampilan selalu menjadi bahan yang menarik untuk eksperimen. Tampilan layar TV redup sangat sering terjadi pada TV yang memang telah berumur. Tak jarang juga kasus ini menyerang pada TV CRT keluaran baru. Bila sudah begitu maka kerusakan tidak bisa ditebak secara pasti. Apakah TV baru ataupun Lama semua kembali pada kualitas produk tersebut. Itulah mengapa pada sebuah kerusakan tidak bisa diprediksi oleh waktu.
Kembali ke topik yang kita bahas CRT redup. Gejalanya layar redup meski screen pada flyback di adjustmen tambah, gambar malah blanking.
Kemungkinan Penyebabnya adalah:
1).B+ 115 Volt drop.
2). Tegangan katoda naik. Dikarenakan gangguan pada pengut gambar R.G.B.
3). Tegangan grid 2 terlalu rendah karena adanya gangguan pada rangkaian tegangan Tinggi.
#Langkah Pengecekan
1). B+ 115 Volt
Langkah pertama yang kita tempuh ialah mengukur tegangan B+115 Volt DC. Apakah tegangan B+ pada ragulator normal?, jika tidak normal atau drop periksa rangkaian ragulator/PSU.
2). Tegangan Katoda
Coba periksa tegangan CRT terutama tegangan heater normal atau tidak jika menemukan kejanggalan periksa Resistor 1 Ohm yang menjadi resistor pembatas pada tegangan heater.
3). Tegangan Grid 2
Cek juga tegangan Grid 2 yaitu tegangan normal sekitar kurang lebih 300 volt. Periksa tegangan tinggi pada anoda CRT. Terahir periksa CRT secara pasif untuk mengukur resistensi heater.
#Metode Memeriksa Tegangan Pada Elektroda C.R.T
Pengecekan tegangan-tegangan g1-g2 filamen atau heater dan katoda tabung dapat di lakukan langsung pada FCB yang menempel pada soket CRT. Hubungkan probe negatif Voltmeter DC ke kawat pengikat tabung dan ukurlah masing-masing kaki elektroda pada soket tabung apakah masing masing teganganya normal? Bila tidak, lanjutkan pengukuran pada bagian horizontal output dan sekitarnya. Sesuaikan teganganya dengan refrensi tegangan pada sekema servis.
#Metode Memeriksa Tegangan Tinggi
Untuk mengukur tegangan tinggi C.R.T yaitu tegangan Anoda dan tegangan fokus tidak dapat menggunakan voltmeter biasa ,tetapi harus menggunakan voltmeter khusus untuk tegangan tinggi yaitu disebut HVM (High Voltage Meter). Memang kesulitan bila tidak memiliki HVM, tetapi untuk mengetahui ada tidaknya tegangan tinggi pada anoda gunakan obeng untuk mengecek. Kemudian dekatkan ujung obeng pada terminal Anoda cop CRT kira kira 0,5 -1cm (obeng tidak boleh di pegang ),kemudian hidupkan pesawat TV dan perhatikan apakah ada bunga api yang menyambar ujung obeng tersebut ?,bila ada itu tandanya tegangan tinggi pada Anoda bagus. Tetapi kita tidak tau persis berapa besar tegangan, apakah sesuai atau tidak (normalnya tegangan anoda adalah 25KV) kemungkinan lain dari kondisi gelap tabung adalah emisi tabung yang sudah lemah. Biasanya bila tabung yang sudah lemah masih terlihat raster hanya terlihat tidak fokus dan warnanya lemah.
Kesimpulan;
Beberapa persyaratan yang harus di penuhi agar tabung gambar menyala bersinar yang biasanya disebut "raster" yaitu;
A. Tegangan filament sekitar 6,3 volt
B. Tegangan grid 1 minimal sekitar 150 volt DC .
C. Tegangan grid 2 sekitar 300-800 volt ac
D. Tegangan grid 3 sebagai fokus sekitar 16%-20 % dari tegangan anoda tabung gambar. Anoda tabung gambar dapat diukur dengan HVM (high voltage meter)
E. Tegangan anoda (flyback) sekitar 20-30kilo volt
(1Kilo volt= 1000 volt )
F. Tegangan katoda harus lebih negative dari tegangan grid 1 dan dapat di atur melalui tingkat kecerahan (brighness).
G. Dari poin 1-6 belumlah cukup untuk tabung gambar menghasilkan sinar/raster, oleh karena itu harus di dukung oleh komponen pendukung tabung yang disebut defleksi yoke yang mendapat umpan gigi gergaji dari bagian vertikal dan horizontal.
Dan sekali lagi saya ingatkan Teliti adalah poin utama demi menghindari kerusakan yang lebih parah.
Mungkin masih banyak lagi tentang cara servis TV nampak di layar redup. Semoga memberikan sedikit refrensi menangani masalah ini kepada rekan yang sedang kebingungan. Jika masih ada masalah menangani permasalahan ini bisa di postkan di komentar.
Jika semua komponen dianggap sudah normal namun skrend FBT tidak berfingsi maka alternatif bisa dilakukan dengan cara seperti gambar dibawah:
Lepas Cap G2 skren RGB ambil 2 buah dioda IN4007 dipasang seri kemudian di pin katoda pasang R2,2M, pasang pin anoda Dioda ke kaki Col/pin hirisontal yoke/kabel merah yoke, ujung R pasang ke pin G2 skrend RGB.
Trik penanganan agar TR HORISONTAL tidak jebol terus saat diganti
Trik menghindari transistor horisontal rusak lagi
KASUS :
Teve diketemukan transistor horisontal rusak (C-E) short
Ketika transistor diganti baru....coba dihidupkan...transistor rusak lagi.
Pengalaman seperti ini hampir pasti pernah dijumpai oleh semua teknisi
SOLUSI :
Transistor horisontal rusak mungkin disebabkan kebetulan transistor kualitasnya kurang baik...tetapi dapat pula disebabkan masalah lain....dan perlu dicari penyebabnya
Untuk menghindari kecelakaan seperti ini dan mungkin dapat memakan korban sampai beberapa buah transistor horisontal, maka kami mempunyai trik yang selalu kami lakukan jika akan mengganti transistor horisontal. Hal ini terutama kami lakukan jika mengganti transistor yang harganya cukup mahal (.....perlu diketahui transistor horisontal asli 29” atau 34’ teve 100Hz ada yang harganya diatas 100ribu)
Alat yang diperlukan :
Lampu dop 100watt yang ujungnya diberi sambungan 2 utas kabel kira2 sepanjang 20cm
Dua buah resistor 20ohm/20wat yang juga diberi sambungan kabel dengan panjang yang sama. Kedua resistor dipasang jajar dan diklem pada sepotong aluminium pendingin. Jika tidak dipasang pendingin, panas dari resistor ini dapat membakar meja kerja ketika dipasang.
Sepotong lempengan alumunium pendingin untuk memasang sementara transistor horisontal diluar main-board dan 3 utas kabel sepanjang 20cm untuk menyambung.
CARANYA :
Sementara pasang transistor horisontal diluar dan tempelkan pada aluminium pendingin
Sambung Basis dan Emitor transistor langsung ke main pcb.
Khusus untuk Kolektor tidak langsung disambungkan. Antara flybak dengan kolektor dipasang dulu lampu dop 100watt
Hidupkan teve......ukur tegangan Heater dan tegangan Screen. Biasanya akan terukur kecil ........Heater sekitar 1v dan Screen sekitar 100v (tergantung posisi VR screen).
Jika tegangan tidak muncul maka hampir dapat dipastikan flyback rusak.
Jika tegangan seperti diatas sudah ada, maka dapat dilanjutkan :
Lepas lampu dop.
Sebagai gantinya pasang sebuah resistor dulu yang tersedia.
Hidupkan teve.........tunggu beberapa menit.......cek apakah transistor horisontal tidak panas........(dalam hal ini raster akan menyala....tetapi horisontal menyempit...)
Jika transistor normal........pasang kedua buah resistor yang tersedia secara paralel.
Jika transistor normal........sambung langsung kolektor dengan flyback.
Jika saat masih menggunakan resistor....transistor horisontal dipegang panas.......hal ini menunjukkan ada problem lain yang dapat menyebabkan nanti transistor horisontal akan dapat rusak lagi...........maka perlu dicari penyebabnya....pasang terus resistor hingga ketika dicoba hidupkan transistor horisontal tidak panas lagi.
KASUS :
Teve diketemukan transistor horisontal rusak (C-E) short
Ketika transistor diganti baru....coba dihidupkan...transistor rusak lagi.
Pengalaman seperti ini hampir pasti pernah dijumpai oleh semua teknisi
SOLUSI :
Transistor horisontal rusak mungkin disebabkan kebetulan transistor kualitasnya kurang baik...tetapi dapat pula disebabkan masalah lain....dan perlu dicari penyebabnya
Untuk menghindari kecelakaan seperti ini dan mungkin dapat memakan korban sampai beberapa buah transistor horisontal, maka kami mempunyai trik yang selalu kami lakukan jika akan mengganti transistor horisontal. Hal ini terutama kami lakukan jika mengganti transistor yang harganya cukup mahal (.....perlu diketahui transistor horisontal asli 29” atau 34’ teve 100Hz ada yang harganya diatas 100ribu)
Alat yang diperlukan :
Lampu dop 100watt yang ujungnya diberi sambungan 2 utas kabel kira2 sepanjang 20cm
Dua buah resistor 20ohm/20wat yang juga diberi sambungan kabel dengan panjang yang sama. Kedua resistor dipasang jajar dan diklem pada sepotong aluminium pendingin. Jika tidak dipasang pendingin, panas dari resistor ini dapat membakar meja kerja ketika dipasang.
Sepotong lempengan alumunium pendingin untuk memasang sementara transistor horisontal diluar main-board dan 3 utas kabel sepanjang 20cm untuk menyambung.
CARANYA :
Sementara pasang transistor horisontal diluar dan tempelkan pada aluminium pendingin
Sambung Basis dan Emitor transistor langsung ke main pcb.
Khusus untuk Kolektor tidak langsung disambungkan. Antara flybak dengan kolektor dipasang dulu lampu dop 100watt
Hidupkan teve......ukur tegangan Heater dan tegangan Screen. Biasanya akan terukur kecil ........Heater sekitar 1v dan Screen sekitar 100v (tergantung posisi VR screen).
Jika tegangan tidak muncul maka hampir dapat dipastikan flyback rusak.
Jika tegangan seperti diatas sudah ada, maka dapat dilanjutkan :
Lepas lampu dop.
Sebagai gantinya pasang sebuah resistor dulu yang tersedia.
Hidupkan teve.........tunggu beberapa menit.......cek apakah transistor horisontal tidak panas........(dalam hal ini raster akan menyala....tetapi horisontal menyempit...)
Jika transistor normal........pasang kedua buah resistor yang tersedia secara paralel.
Jika transistor normal........sambung langsung kolektor dengan flyback.
Jika saat masih menggunakan resistor....transistor horisontal dipegang panas.......hal ini menunjukkan ada problem lain yang dapat menyebabkan nanti transistor horisontal akan dapat rusak lagi...........maka perlu dicari penyebabnya....pasang terus resistor hingga ketika dicoba hidupkan transistor horisontal tidak panas lagi.
Mengenal dan memahami komponen electronic
Kode Huruf, kode Angka dan Kode Warna
Untuk menuliskan angka yang besar-besar misalnya jutaan, puluhan juta dan juga menuliskan angka yang sangat kecil misalnya seperseribu, sepersepuluh juta dan sebagainya akan makan tempat. Terutama penulisan di atas komponen yang kecilkecil besaran-besaran tersebut sangat sulit untuk dibaca. Untuk mempersingkat, maka orang mengunakan istilah-istilah yang ringkas dan sekalian kodekodenya yang berupa huruf.
GIGA (G) = 1.000.000.000 MEGA (M) = 1.000.000 KILO (K) = 1.000 MILLI (m) = 0,001 MIKRO (μ) = 0,000 001 NANO (n) = 0,000 000 001 PIKO (p) = 0,000 000 000 001
Dengan kode-kode huruf itu kita dapat menuliskan angka-angka panjang menjadi ringkas dan praktis untuk dituliskan di atas komponen terutama yang kecilkecil, misalnya 1.000.000.000 Cycle cukup ditulis 1Mc, 0,000 000 000 001 Farrad cukup ditlis dengan 1pF dan sebagainya.
Untuk angka-angka pecahan dalam teknik radio biasa digunakan pecahan desimal, ialah dengan tanda baca koma, misalnya satu setengah dituliskan sebagai 1,5 dan sebagainya. Dalam teknik radio tanda baca koma tersebut diganti dengan huruf singkatan besarannya, misalnya 1,5 kilo ditulis 1K5, 5,6 kilo dituliskan 5K6 dan sebagainya. Cara tersebut menguntungkan terutama untuk penulisan pada komponen yang demensinya kecil sehingga tanda baca koma sukar dilihat dan juga dapat dengan mudah terhapus.
Disamping kode huruf, untuk mempersingkat penulisan, dalam teknik radio dikenal juga kodekode angka. Kode angka ini digunakan untuk menggantikan sejumlah angka nol, misalnya untuk menyingkat angka 1.200.000 dituliskan sebagai 125. Angka yang terakhir, ialah angka lima menggantikan sejumlah angka nol yang ada di belakang angka 12. Cara penulisan semacam ini akan dipergunakan pada kode warna.
Yang diuraikan di atas adalah penggunaan kode angka 3 digit. Kode angka dapat juga dituliskan dengan 4 digit, misalnya menuliskan angka 124.000 dapat ditulis dengan 4 digit, menjadi 1243. Sistem 4 digit ini banyak digunakan pada resistor dengan toleransi 1%. Penulisan tidak dilakukan dengan angka tetapi dengan kodekode warna.
Angka dapat duwujudkan dalam bentuk kode warna, kode ini dapat berbentuk gelang warna ataupun berupa bundaran yang berjajar. Adapun kode warna itu adalah sebagai berikut ini.
0 = Hitam 1 = Cokelat 2 = Merah 3 = Orange 4 = Kuning 5 = Hijau 6 = Biru 7 = Ungu 8 = Abu-abu 9 = Putih
Penggunaan kode warna ini sangat menguntungkan terutama untuk komponen yang kecil-kecil karena dengan gelang-gelang warna, angka menjadi mudah terlihat dan tidak mudah terhapus.
Resistor
Di pasaran terdapat berbagai jenis resistor, dapat digolongkan menjadi dua macam ialah resistor tetap yaitu resistor yang nilai tahanannya tetap dan ada yang bisa diaturatur dengan tangan, ada juga yang perubahan nilai tahanannya diatur automatis oleh cahaya atau oleh suhu.
Resistansi resistor biasanya dituliskan dengan kode warna yang berbentuk budaran bundaran atau bisa juga gelang warna. Adapun satuan yang digunakan adalah OHM (Ω). Kecuali besarnya resistansi, suatu resistor ditandai dengan toleransinya, juga berupa gelang warna yang dituliskan setelah tanda resistansi.
Parameter resistor berikutnya adalah besarnya daya maksimum yang diperkenankan melewatinya. Mengenai daya maksimum ini tidak diberikan tanda oleh pabriknya akan tetapi hanya dilihat dari demensinya saja. Resistor ada yang mempunyai kemampuan 1/8 Watt, 1⁄4 Watt, 1⁄2 Watt, 1 Watt, 2 Watt, 5 Watt dan sebagainya.
Adapun kode warna untuk toleransi adalah sebgai berikut :
1 persen = Cokelat 2 persen = Merah 5 persen = Emas 10 persen = Perak
Bahan pembuat resistor dapat digunakan lilitan kawat tahanan atau dapat pula dengan karbon. Dengan lilitan kawat tahanan, maka kecuali resistansi, juga akan memberikan sedikit induktansi. Pada saat ini resistor yang menggunakan karbon sudah tidak banyak terdapat di pasaran.
Resistor Variable (VR)
Nilai resistansi resistor jenis ini dapat diatur dengan tangan, bila pengaturan dapat dilakukan setiap saat oleh operator (ada tombol pengatur) dinamakan potensiometer dan apabila pengaturan dilakukan dengan obeng dinamakan trimmer potensiometer (trimpot). Tahanan dalam potensiometer dapat dibuat dari bahan carbon dan ada juga dibuat dari gulungan kawat yang disebut potensiometer wirewound. Untuk digunakan pada voltage yang tinggi biasanya lebih disukai jenis wirewound.
Resistor Peka Suhu dan Resistor Peka Cahaya
Nilai resistansi thermistor tergantung dari suhu. Ada dua jenis yaitu NTC (negative temperature coefficient) dan PTC (positive temperature coefficient). NTC resistansinya kecil bila panas dan makin dingin makin besar. Sebaliknya PTC resistensi kecil bila dingin dan membesar bila panas.
Ada lagi resistor jenis lain ialah LDR (Light Depending Resistor) yang nilai resistansinya tergantung pada sinar / cahaya.
Kapasitor (Kondensator)
Kapasitor dapat menyimpan muatan listrik, dapat meneruskan tegangan bolak balik (AC) akan tetapi menahan tegangan DC, besaran ukuran kekuatannya dinyatakan dalam FARAD (F). Dalam radio, kapasitor digunakan untuk:
1.Menyimpan muatan listrik 2.Mengatur frekuensi 3.Sebagai filter 4.Sebagai alat kopel (penyambung)
Berbagai macam kapasitor digunakan pada radio, ada yang mempunyai kutub positif dan negatif disebut polar . Ada pula yang tidak berkutub, biasa di sebut non-polar. Kondensator elektrolit atau elco dan tantalum adalah kondensator polar. Kondensator dengan solid dialectric biasanya non polar, misalnya keramik, milar, silver mica, MKS (polysterene), MKP (polypropylene), MKC (polycarbonate), MKT (polythereftalate) dan MKL (cellulose acetate).
Disamping nilai kapasitansi, kondensator mempunyai batas kemampuan tegangan (Work Voltage), ialah tegangan maksimum yang diperbolehkan. Penulisan kapasitansi kapasitor masif biasanya memakai code angka tiga digit dengan satuan pF, sedangkan pada elco angka desimal.
Nilai kapasitansi kapasitor dipengaruhi oleh temperatur, diantara berbagai jenis kapasitor yang telah disebutkan di atas, jenis mica atau silver mica adalah yang paling tahan terhadap perubahan suhu.
Kapasitor Variable (VARCO)
Nilai kapasitansi jenis kondensator ini dapat diatur dengan tangan, bila pengaturan dapat dilakukan setiap saat oleh operator (ada tombol pengatur) dinamakan Kapasitor Variabel (VARCO) dan apabila pengaturan dilakukan dengan obeng dinamakan kapasitor trimmer.
Kumparan (Coil)
Coil adalah suatu gulungan kawat di atas suatu inti. Tergantung pada kebutuhan, yang banyak digunakan pada radio adalah inti udara dan inti ferrite. Coil juga disebut inductor, nilai induktansinya dinyatakan dalam besaran Henry (H).
Dalam pesawat radio, coil digunakan :
1.Sebagai kumparan redam 2.Sebagai pengatur frekuensi 3.Sebagai filter 4.Sebagai alat kopel (penyambung)
Coil Variabel
Coil variabel adalah coil dengan induktansi yang dapat diubah-ubah, perubahan dilakukan dengan memutar posisi inti ferrite. Coil semacam ini banyak digunakan pada osilator agar frekuensi dapat diaturatur, bentuk coil ini serupa dengan trafo IF.
Transformator (Trafo)
Transformator adalah dua buah kumparan yang dililitkan ada satu inti, inti bisa inti besi atau inti ferrite. Ia dapat meneruskan arus listrik AC dan tidak dapat untuk digunakan pada DC. Kumparan pertama disebut primer ialah kumparan yang menerima input, kumparan kedua disebut sekunder ialah kumparan yang menghasilkan output. Dalam pesawat radio, transformator digunakan:
1.Mengubah tegangan listrik (disebut Power Trafo) 2.Sebagai kopel
Power Trafo
Kumparan primer dan sekunder dapat digulung secara terpisah atau dapat juga digulung bersusun. Gulungan primer dan sekundernya bisa berdiri sendiri-sendiri atau dapat menjadi satu ini disebut autotrafo. Gulungan trafo diberikan TAP ditengah yang disebut disebut trafo center tap.
Trafo Kopel
Trafo kopel digunakan untuk meneruskan listrik AC disertai perubahan impedansi. Kita ketahui bahwa gulungan kawat pada suatu inti tertentu, bila jumlah gulungannya berbeda, cenderung akan memberikan impedansi yang berbeda pula.
Seperti halnya pada power trafo, primer dan sekunder dapat digulung secara terpisah atau dapat juga digulung bersusun. Suatu trafo dengan tap bila gulungan sebelum tap dan sesudah tap symetris disebut bifilar, bila diberi dua tap disebut trifilar.
Cara penggulungan trafo bifilar dilakukan dengan menumpuk dua kawat dan digulung bersamasama, kemudian kedua ujungnya dihubungkan kembali (disolder). Penyambungan dilakukan sedemikian sehingga kedua gulungan sebelum dan sesudah tap mempunyai arah gulungan yang sama. Demikian juga untuk trifilar, dilakukan dengan menumpuk tiga kawat.
Kristal
Dalam pesawat radio, kristal banyak digunakan pada pembangkit frekuensi tinggi (osilator) agar frekuensi osilator dapat dipertahankan stabil, disamping frekuensi yang stabil, suatu osilator kristal mempunyai bandwidth yang sangat sempit. Kristal yang dipakai dalam pesawat radio kebanyakan adalah sekeping potongan kristal quartz. Frekuensi resonansinya tergantung pada ketebalan kepingannya, misalnya untuk 7 MHz ketebalannya sekitar 0.9 MM.
Seperti kita ketahui bersama bahwa suatu kristal quartz dapat memberikan efek piezoelectric. Material piezoelectric yang lain adalah Garam Rochelle atau nama kimianya Kalium Natrium Tartrat, kristal semacam ini kebanyakan digunakan untuk microphone atau untuk speaker headphone.
Untuk membuat kristal dengan frekuensi yang tinggi (di atas 20 MHz) agak sulit membuat ketebalan yang akurat. Biasanya untuk frekuensi tinggi digunakan kristal dengan frekuensi dibawah, selanjutnya pada osilator diberikan filter sehingga menghasilkan output harmonicnya. Kristal yang bekerja pada frekuensi sesuai ketebalan kepingan kristal disebut kristal fundamental dan kristal yang bekerja 3 atau 5 kalinya disebut overtone.
Disamping penggunaannya sebagai osilator, microphone dan speaker, kristal juga digunakan sebagai filter. Kristal filter terdiri atas suatu rangkaian kristal berupa ladder filter atau rangkaian lattice filter, kristal yang khusus dibuat untuk filter mempunyai kaki tiga.
Ceramic Filter
Untuk keperluan filter yang tidak memerlukan bandwith sempit (bukan untuk SSB filter), digunakan ceramic filter. Ceramic filter digunakan dalam radio untuk IF filter.
Ceramic filter sebenarnya juga punya kemampuan sebagai osilator ataupun SSB filter, akan tetapi penulis tidak menganjurkan untuk menggunakannya sebagai SSB filter oleh karena bandwidth yang amat lebar, jauh melampaui bandwidth yang diperkenankan dalam radio regulation.
Reley
Reley adalah suatu switch yang digerakkan secara elektris, dalam pesawat radio transceiver digunakan untuk memindahmindah aliran listrik dari bagian receiver ke bagian transmitter dan memindah-mindah antena dari receive ke transmit.
Microphone
Berbagai jenis microphone dipakai pada transceiver, akan tetapi yang banyak dipakai adalah dynamic mic dan condensor mic atau electret condensor mic (ECM). Jenis microphone yang lain lagi adalah carbon mic dan crystal mic.
Speaker
Speaker pada radio digunakan untuk mengubah getaran listrik yang berasal dari detector menjadi getaran suara. Dalam speaker terdapat magnet dan suatu kumparan yang dapat bergerak bebas. Kumparan tersebut dihubungkan dengan suatu membran audio. Bila kumparan dilalui oleh arus AC audio, akan bergerak-gerak dan menggetarkan membran audio.
Coaxial Cable
Untuk menghubungkan transmitter dengan antena bisa digunakan twin lead atau coaxial cable, akan tetapi coaxial cable lebih dikenal karena mudah menggarapnya dan terdapat banyak di pasaran. Suatu parameter penting dari suatu coaxial cable adalah impedansinya, yang dinyatakan dalam satuan OHM.
Dalam coaxial cable terdapat dua konduktor, satu berada ditangah disebut inner dan yang satunya menyelubungi konduktor yang ditengah tadi yang disebut outer, outer ini dihubungkan dengan ground.
Coaxial cable yag banyak terdapat di pasaran dikenal dengan nomor seri RG8/U dengan diameter luar 10.3 MM dan RG58A/U dengan diamater luar 5 MM, masing-masing pempunyai impedansi 50 OHM. Komponen Aktif Radio
Selanjutnya akan di perkenalkan beberapa komponen aktif yang banyak digunakan di radio, komponen tersebut umumnya merupakan komponen semikonduktor. Komponen disebut semiconductor karena bahan utama untuk membuatnya adalah bahan semiconductor, ialah suatu bahan yang dapat bersifat konductor akan tetapi dapat pula bersifat isolator.
Dengan perkembangan di bidang ilmu bahan (material science) yang pesat sehingga diketemukannya bahan-bahan semiconductor seperti silicon, germanium dan sebagainya serta pengetahuan tentang sifat-sifatnya, memberikan era baru bagi perkembangan peralatan komunikasi radio.
Teknologi radio dengan tabung-tabung elektron, sedikit demi sedikit ditinggalkan dan digantikan dengan komponen semiconductor yang kecil, ringan dan lebih hemat energi. Material science berkembang terus dengan pesat dan komponen elektronik menjadi makin kecil dengan kemampuan yang makin besar.
Perkembangan teknologi material seperti sekarang ini yang terintegrasi dengan perkembangan teknologi peroketan memberi peluang melajunya perkembangan di bidang satelit. Satelit dapat memuat berbagai peralatan elektroinik yang canggihcanggih dengan sumber daya dari solar cell yang bobotnya tidak terlalu besar.
Dioda
Dioda adalah komponen semiconductor yang paling sederhana, ia terdiri atas dua (2) elektroda yaitu katoda dan anoda.
Ujung badan dioda biasanya diberi bertanda, berupa gelang atau berupa titik, yang menandakan letak katoda.
Dioda hanya bisa dialiri arus DC searah saja, pada arah sebaliknya arus DC tidak akan mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC ialah arus listrik dari PLN, maka yang mengalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus DC.
Bila anoda diberi potensial positif dan katoda negatif, dikatakan dioda diberi forward bias dan bila sebaliknya, dikatakan dioda diberi reverse bias. Pada forward bias, perbedaan voltage antara katoda dan anoda disebut threshold voltage atau knee voltage. Besar voltage ini tergantung dari jenis diodanya, bisa 0.2V, 0.6V dan sebagainya.
Bila dioda diberi reverse bias (yang beda voltagenya tergantung dari tegangan catu) tegangan tersebut disebut tegangan terbalik. Tegangan terbalik ini tidak boleh melampaui harga tertentu, harga ini disebut breakdown voltage, misalnya dioda type 1N4001 sebasar 50V.
Dioda jenis germanium misalnya type 1N4148 atau 1N60 bila diberikan forward bias dapat meneruskan getaran frekuensi radio dan bila forward bias dihilangkan, akan memblok getaran frekuensi radio tersebut. Adanya sifat ini, dioda jenis tersebut digunakan untuk switch.
Dioda Zener adalah suatu dioda yang mempunyai sifat bahwa tegangan terbaliknya sangat stabil, tegangan ini dinamakan tegangan zener. Di atas tegangan zener, dioda ini akan menghantar listrik ke dua arah. Dioda ini digunakan sebagai voltage stabilizer atau voltage regulator. Bentuk dioda ini seperti dioda biasa, perbedaan hanya dapat dilihat dari type yang tertulis pada bodynya dan zener voltage dilihat pada vademicum.
Suatu jenis dioda yang lain adalah Light Emiting Diode (LED) yang dapat mengeluarkan cahaya bila diberikan forward bias. Dioda jenis ini banyak digunakan sebagai indikator dan display. Misalnya dapat digunakan untuk seven segmen (display angka).
Dioda foto mempunyai sifat lain lagi, yang berkebalikan dengan LED ialah akan menghasilkan arus listrik bila terkena cahaya. Besarnya arus listrik tergantung dari besarnya cahaya yang masuk.
Dioda Kapasitansi Variabel yang disebut juga dioda varicap atau dioda varactor. Sifat dioda ini ialah bila dipasangkan menurut arah terbalik akan berperan sebagai kondensator. Kapasitansinya tergantung pada tegangan yang masuk. Dioda jenis ini banyak digunakan pada modulator FM dan juga pada VCO suatu PLL (Phase Lock Loop).
Untuk membuat penyearah pada power supply, di pasaran banyak terjual dioda bridge. Dioda ini adalah dioda silicon yang dirangkai menjadi suatu bridge dan dikemas menjadi satu kesatuan komponen. Di pasaran terjual berbagai bentuk dioda bridge dengan berbagai macam kapasitasnya. Ukuran dioda bridge yang utama adalah voltage dan ampere maksimumnya.
Banyak sekali penggunaan dioda dan secara umum dioda dapat digunakan antara lain untuk:
Thyristor, Triac dan Diac
Pada prinsipnya thyristor atau disebut juga dengan istilah SCR (Silicon Controlled Rectifier) adalah suatu dioda yang dapat menghantar bila diberikan arus gerbang (arus kemudi). Arus gerbang ini hanya diberikan sekejap saja sudah cukup dan thyristor akan terus menghantar walaupun arus gerbang sudah tidak ada. Ini berbeda dengan transistor yang harus diberi arus basis terus menerus.
Triac adalah thyristor yang bekerja untuk AC sedangkan diac akan menahan arus kearah dua belah fihak, tetapi setelah tegangan melampaui suatu harga tertentu, ia akan menghantar secara penuh.
Transistor
Komponen semiconductor selanjutnya adalah transistor, komponen ini boleh dikata termasuk komponen yang susunannya sederhana bila dibandingkan dengan Integrated Circuit.
Pada prinsipnya, suatu transistor terdiri atas dua buah dioda yang disatukan. Agar transistor dapat bekerja, kepada kakikakinya harus diberikan tegangan, tegangan ini dinamakan bias voltage. Basisemitor diberikan forward voltage, sedangkan basiskolektor diberikan reverse voltage. Sifat transistor adalah bahwa antara kolektor dan emitor akan ada arus (transistor akan menghantar) bila ada arus basis. Makin besar arus basis makin besar penghatarannya.
Berbagai bentuk transistor yang terjual di pasaran, bahan selubung kemasannya juga ada berbagai macam misalnya selubung logam, keramik dan ada yang berselubung polyester. Transistor pada umumnya mempunyai tiga kaki, kaki pertama disebut basis, kaki berikutnya dinamakan kolektor dan kaki yang ketiga disebut emitor.
Suatu arus listrik yang kecil pada basis akan menimbulkan arus yang jauh lebih besar diantara kolektor dan emitornya, maka dari itu transistor digunakan untuk memperkuat arus (amplifier).
Terdapat dua jenis transistor ialah jenis NPN dan jenis PNP. Pada transistor jenis NPN tegangan basis dan kolektornya positif terhadap emitor, sedangkan pada transistor PNP tegangan basis dan kolektornya negatif terhadap tegangan emitor.
Transistor dapat dipergunakan antara lain untuk:
1.Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC) 2.Sebagai penyearah 3.Sebagai mixer 4.Sebagai osilator 5.Sebagai switch
Uni Junktion Transistor (UJT)
Uni Junktion Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu kaki emitor dan dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch elektronis. Ada Dua jenis UJT ialah UJT Kanal N dan UJT Kanal P.
Field Effect Transistor (FET)
Field Effect Transistor (FET) adalah suatu jenis transistor khusus. Tidak seperti transistor biasa, yang akan menghantar bila diberi arus di basis, transistor jenis FET akan menghantar bila diberikan tegangan (jadi bukan arus). Kaki-kakinya diberi nama Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi dari transistor, maka hanya digunakan pada bagianbagian yang memang memerlukan. Ujud fisik FET ada berbagai macam yang mirip dengan transistor.
Seperti halnya transistor, ada dua jenis FET yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat beberapa macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET).
MOSFET
Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET) adalah suatu jenis FET yang mempunyai satu Drain, satu Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai input impedance yang sangat tinggi. Mengingat harga yang cukup tinggi, maka MOSFET hanya digunakan pada bagian bagian yang benarbenar memerlukannya. Penggunaannya misalnya sebagai RF amplifier pada receiver untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi dengan desah yang rendah.
Dalam pengemasan dan perakitan dengan menggunakan MOSFET perlu diperhatiakan bahwa komponen ini tidak tahan terhadap elektrostatik, mengemasnya menggunakan kertas timah, pematriannya menggunakan jenis solder yang khusus untuk pematrian MOSFET.
Seperti halnya pada FET, terdapat dua macam MOSFET ialah Kanal P dan Kanal N.
Integrated Circuit
Integrated Circuit (IC) sebenarnya adalah suatu rangkaian elektronik yang dikemas menjadi satu kemasan yang kecil. Beberapa rangkaian yang besar dapat diintegrasikan menjadi satu dan dikemas dalam kemasan yang kecil. Suatu IC yang kecil dapat memuat ratusan bahkan ribuan komponen.
Bentuk IC bisa bermacam-macam, ada yang berkaki 3 misalnya LM7805, ada yang seperti transistor dengan kaki banyak misalnya LM741.
Bentuk IC ada juga yang menyerupai sisir (single in line), bentuk lain adalah segi empat dengan kaki-kaki berada pada ke empat sisinya, akan tetapi kebanyakan IC berbentuk dual in line (DIL).
IC yang berbentuk bulat dan dual in line, kaki-kakinya diberi bernomor urut dengan urutan sesuai arah jarum jam, kaki nomor SATU diberikan bertanda titik atau takikan.
Setiap IC ditandai dengan nomor type, nomor ini biasanya menunjukkan jenis IC, jadi bila nomornya sama maka IC tersebut sama fungsinya. Kode lain menunjukkan pabrik pembuatnya, misalnya operational amplifier type 741 dapat muncul dengan tanda uA741, LM741, MC741, RM741 SN72741 dan sebagainya.
Suatu kelompok IC disebut IC linear, antara lain IC regulator, Operational Amplfier, audio amplifier dan sebagainya. Sedangkan kelompok IC lain disebut IC digital misalnya NAND, NOR, OR, AND EXOR, BCD to seven segment decoder dan sebagainya.
Jenis IC yang sekarang berkembang dan banyak digunakan adalah Transistor-Transistor Logic (TTL) dan Complimentary Metal Oxide Semiconductor (CMOS).
Jenis CMOS banyak terdapat di pasaran ialah keluarga 4000, misalnya 4049, 4050 dan sebagainya. Jenis TTL ditandai dengan nomor awal 54 atau 74. Prefix 54 menandakan persyaratan militer ialah mampu bekerja dari suhu 54 sampai 125C. Sedangkan prefix 74 menandakan persyaratan komersial ialah mampu bekerja pada suhu 0 sampai 70C.
Penomoran TTL dilakukan dengan 2, 3 atau 4 digit angka mengikuti prefixnya, misalnya 7400, 74192 dan sebagainya. Huruf yang berada diantara prefix dan suffix menandakan subfamilynya. Misalnya AS (Advance Schottkey), ALS (Advance Low Power Schottkey), H (High Speed), L (Low Speed), LS (Low Power Schottkey) dan S (Schottkey).
Apabila dibandingkan rangkaian dengan menggunakan transistor dengan rangkaian menggunakan IC, cenderung penggunaan IC lebih praktis dan biayanya relatif ebih ringan.
Pada saat ini sudah berkembang banyak sekali jenis IC, jenisnya sampai ratusan sehingga tidak mungkin dibicarakan secara umum. Untuk menggunakan IC kita harus mempunyai vademicum IC yang diterbitkan oleh pabrik-pabrik pembuatnya. Setiap jenis IC mempunyai penjelasan sendiri-sendiri mengenai sifatnya dan cara penggunaannya.
Apabila kita membuka lembaran vademicum IC, kita akan melihat berbagai symbol IC logic. Arti symbol-symbol ini akan kita pelajari bila sudah mulai eksperimen dengan IC digital.
Dengan mempelajari rangkaian suatu IC, yang terdiri atas begitu banyak komponen, maka dapat kita bayangkan bahwa piranti tersebut praktis tidak mungkin lagi dirangkai dengan menggunakan tabung-tabung elektron.
Langganan:
Postingan (Atom)