25 Mei 2017

Pin proteck SHARP

Chasis UA-1, Menggunakan IC IX3368CEN1-5 Atau IX3410CEN1-5

Masukan Proteksi

Detektor

Yang Dideteksi

Tegangan Normal

Menonaktifkan Proteksi

Pin No.8 IC801 (3,3 V)

Menonaktifkan Proteksi utama,

Lepaskan Jumper J223

D609

Tegangan 8V

Anoda D609 = 3.3 Volt

Lepaskan D609

D606

ABL / X-ray

Anoda D606 = 3.3 Volt

Lepaskan D606

D614, Q603

Heater / X-ray

Anoda D614 = 3.3 Volt

Collector Q603 = 3.3 Volt

Lepaskan D614

Lepaskan Q603

D752

Tegangan 5V

Anoda D752 = 3.3 Volt

Lepaskan D752

D504

Tegangan 16V (Sound Amp)

Anoda D504 = 3.3 Volt

Lepaskan D504

D502

Tegangan 45V (Vertikal)

Anoda D502 = 3.3 Volt

Lepaskan D502

D503

Vertikal Output

Anoda D503 = 3.3 Volt

Lepaskan D503

D613

Tegangan 180V

Anoda D613 = 3.3 Volt

Lepaskan D613

Chasis UA-1 (Lubang), Menggunakan IC IX3368CEN7

Masukan Proteksi

Detektor

Yang Dideteksi

Tegangan Normal

Menonaktifkan Proteksi

Pin No.8 IC801 (3,4 V)

Menonaktifkan Proteksi utama,

Lepaskan Jumper J208 dan D203

D203

Tegangan 33V (Tuner)

Anoda D203 = 3.4 Volt

Lepaskan D203

D607

Tegangan 190V

Anoda D607 = 3.4 Volt

Lepaskan D607

D604, Q603

Heater / X-ray

Anoda D604 = 3.4 Volt

Collector Q603 = 3.4 Volt

Lepaskan D604

Lepaskan Q603

D601

ABL / X-ray

Anoda D601 = 3.4 Volt

Lepaskan D601

Q501

Tegangan Supply Vertikal

Collector Q501 = 3.4 Volt

Lepaskan D501

Menggunakan IC IX 2938CE, TB1226

Masukan Proteksi

Detektor

Yang Dideteksi

Tegangan Normal

Menonaktifkan Proteksi

Pin No.30 IC1001 (5,1 V)

D616

Tegangan 9V

Anoda D616 = 5.1 Volt

Lepaskan D616

D607

Tegangan 180V

Anoda D607 = 5.1 Volt

Lepaskan D607

Q607

Heater / X-ray

Collector Q607 = 5.1 Volt

Lepaskan Q607

D606

ABL / X-ray

Anoda D606 = 5.1 Volt

Lepaskan D606

D611

Tegangan 5V

Anoda D611 = 5.1 Volt

Lepaskan D611

D201

Tegangan 9V

Anoda D201 = 5.1 Volt

Lepaskan D201

Menggunakan IC IX 2694, M52340

Masukan Proteksi

Detektor

Yang Dideteksi

Tegangan Normal

Menonaktifkan Proteksi

Pin No.38 IC1001 (0 V)

D606

Heater / X-ray

Anoda D606 = 0 Volt

Lepaskan D606

D616

ABL / X-ray

Anoda D616 = 0 Volt

Lepaskan D616

Q603

ABL / X-ray

Collector Q603 = 0 Volt

Lepaskan Q603

D610

Heater / X-ray

Anoda D610 = 0 Volt

Lepaskan D610

Chasis G2 Menggunakan IC IX 3031CE, TB1226

Masukan Proteksi

Detektor

Yang Dideteksi

Tegangan Normal

Menonaktifkan Proteksi

Pin No.30 IC1001 (3,3 V)

D618

Tegangan 9V

Anoda D618 = 3,3 Volt

Lepaskan D618

D607

Heater / X-ray

Anoda D607 = 3,3 Volt

Lepaskan D607

Q607

Heater / X-ray

Collector Q607 = 3,3 Volt

Lepaskan Q607

D606

ABL / X-ray

Anoda D606 = 3,3 Volt

Lepaskan D606

D611

Tegangan 5V

Anoda D611 = 3,3 Volt

Lepaskan D611

GA-4M Chasis, Menggunakan IC IXB226WJ, M61260

Masukan Proteksi

Detektor

Yang Dideteksi

Tegangan Normal

Menonaktifkan Proteksi

Pin No.7 IC1001 (4.5 V)

D605

Tegangan 185V

Anoda D605 = 4,5 Volt

Lepaskan D605

D608

ABL / X-ray

Katoda D607 = 4,5 Volt

Lepaskan D608

Q603

Heater

Collector Q603 = 4,5 Volt

Lepaskan Q603

D203

Tegangan 33V (Tuner)

Anoda D203 = 4,5 Volt

Lepaskan D203

D1091

Tegangan 9V

Anoda D606 = 4,5 Volt

Lepaskan D1091

Pin No.6 IC1001 (3.4 V)

D1010

Tegangan 15V

Pin No.6 IC1001 = 3.4 Volt

Lepaskan D1010

Chasis GA-6, Menggunakan IC IXB725WJ, Chasis GA-7 Menggunakan IC IXB855WJZZ

Masukan Proteksi

Detektor

Yang Dideteksi

Tegangan Normal

Menonaktifkan Proteksi

Pin No.63 IC801 (4.1 V)

D1005

Tegangan 9V

Anoda D1005 = 4,1 Volt

Lepaskan D1005

D608

ABL / X-ray

Katoda D608 = 4,1 Volt

Lepaskan D608

Q603

Heater

Collector Q603 = 4,1 Volt

Lepaskan Q603

D805, D203

Tegangan 33V (Tuner)

Anoda D805 & D203 = 4,1 Volt

Lepaskan D203

D204

Tegangan 5V (Tuner)

Anoda D204 = 4,1 Volt

Lepaskan D204

Pin No.7 IC801 (3.9 V)

D1002

Power supply (AC-Detect)

Pin No.7 IC801 = 3.9 Volt

Lepaskan D1002

Pin No.8 IC801 (0.6 V)

R523

Vertical

Pin No.8 IC801 = 0.6 Volt

Lepaskan R523

Menggunakan IC IXC080WJN5Q

Masukan Proteksi

Detektor

Yang Dideteksi

Tegangan Normal

Menonaktifkan Proteksi

Pin No.63 IC801 (4.1 V)

Menonaktifkan Proteksi utama,

Lepaskan Jumper J497

D1108

Tegangan 5V

Anoda D1008 = 4,1 Volt

Lepaskan D1108

D605

Tegangan 185V

Katoda D605 = 4,1 Volt

Lepaskan D605

D608, D607

ABL / X-ray

Katoda D608 = 4,1 Volt

Lepaskan D608

Q603, D604

Heater / X-ray

Collector Q603 = 4,1 Volt

Lepaskan Q603

D203

Tegangan 33V (Tuner)

Anoda D203 = 4,1 Volt

Lepaskan D203

D1105

Tegangan 5V

Anoda D1105 = 4,1 Volt

Lepaskan D1105

Pin No.64 IC801 (3.9 V)

D1002

Power supply (AC-Detect)

Pin No.64 IC801 = 3.9 Volt

Lepaskan D1002

Pin No.65 IC801 (0.6 V)

R523

Vertical

Pin No.65 IC801 = 0.6 Volt

Lepaskan R523

Menggunakan IC IXC688WJ / IC IXC844WJ

Masukan Proteksi

Detektor

Yang Dideteksi

Tegangan Normal

Menonaktifkan Proteksi

Pin No.81 IC801 (4.1 V)

D1108

Tegangan 5V

Anoda D1008 = 4,1 Volt

Lepaskan D1108

D605

Tegangan 185V

Katoda D605 = 4,1 Volt

Lepaskan D605

D608, D607

ABL / X-ray

Katoda D608 = 4,1 Volt

Lepaskan D608

Q603, D604

Heater / X-ray

Collector Q603 = 4,1 Volt

Lepaskan Q603

D203

Tegangan 33V (Tuner)

Anoda D203 = 4,1 Volt

Lepaskan D203

D1105

Tegangan 5V

Anoda D1105 = 4,1 Volt

Lepaskan D1105

Pin No.82 IC801 (3.9 V)

D1002

Power supply (AC-Detect)

Pin No.82 IC801 = 3.9 Volt

Lepaskan D1002

Pin No.83 IC801 (0.6 V)

R523

Vertical

Pin No.83 IC801 = 0.6 Volt

Lepaskan R523

sharp protec IXC245WJN5Q

PROTEK/SENSOR PADA TV SHARP

Seingat penulis, sejak dulu, produk-produk tv sharp dilengkapi dengan sistem proteksi. Jika ditemukan kejanggalan/ketidaknormalan, tv akan protek dengan sendirinya (untuk keamanan perangkat/user). Dan sekarang ini, hampir semua tv ber-merk juga menggunakan sistem proteksi. Tetapi jika dibandingkan dengan proteksi kepunyaan tv sharp, nggak ada tandingannya. Oleh sebab itu, penulis tidak heran jika tv sharp menjadi momok bagi bengkel tv.
Hampir semua bagian/blok tv sharp dilengkapi dengan sensor protek dengan jenis dan metode yang berbeda-beda, antara lain :
Sensor Tegangan : v heater, B+ 115V, B+ vertikal, 12/16V dan tegangan-tegangan lainnya. Proteksi tegangan terdiri dari OverVoltage dan NoVoltage. Komponen yang dipakai untuk sensor tegangan biasanya menggunakan dioda (zener/dioda biasa--1N4148).
Sensor Output/input blok: output vertikal (Vertical Guard), H sync, dll. TV akan protek jika tidak ada output/signal atau tegangan output dalam bentuk DC.
Sensor Sync: walaupun jarang, proteksi ini biasanya sudah masuk di dalam IC jungle/chroma.
X-ray protection: menyensor tegangan ABL, berfungsi guna menyensor tegangan HV (karena ABL adalah minusnya HV).
dan yang terbaru, proteksi data digital. Karena rangkaian didesain sekompak/seringkas mungkin (dijadikan dalam 1 chip), maka sistem proteksi juga dimasukkan ke dalam IC tersebut. IC-ic tersebut akan mengirimkan data ke IC-program jika sistem (dalam ic tersebut) ada yang tidak beres, kemudian ic program akan memproteksi/mematikan perangkat tv.

BOOT UP DAN SELF TEST

Penulis akan mencoba menjelaskan urutan BootUp. BootUp adalah tahap-tahap beroperasinya tv, dari mati hingga beroperasi secara normal. Jangan heran jika sasis tv sharp yang memakai TDA93xx munculnya gambar agak lama...., karena ic programnya muter-muter dulu (kerennya SelfTest).
Tahap-tahap self test (mohon koreksinya) sebagai berikut :
Regulator beroperasi dengan baik--> adanya tegangan standby (3,3V), osilator kristal pada ic-program bekerja untuk memberi denyut/clock ic program.
Program reset, reset dikontrol oleh IC reset (PST573, pada goldstar/merk lain KIA70) , pada pin 60.
Setelah reset, program meload/membaca EEPROM (mengambil data servis). Jika gagal membaca/load --> protek.
Setelah membaca EEPROM, program akan mencoba untuk menghidupkan tv (power on), diawali dengan menghidupkan regulator ke posisi ON (B+ 115V penuh), diikuti dengan beroperasinya osc jungle (horisontal dan vertikal). Untuk sementara, sinyal video dalam keadaan MUTE.
Setelah trafo flyback bekerja, ic program (dengan bantuan zener, dioda-dioda), menyensor/mengecek tegangan-tegangan vital. Jika ditemukan ketidaknormalan, tv akan protek.
Proses pengecekan tegangan diikuti oleh pengecekan input/output amplifikasi (vertical out, X-ray, dll).
Tahap berikutnya adalah pengecekan sinyal/sync, sinyal video dimasukkan dan diproses (saat ini, output ke tabung/video drive masih di MUTE --> belum ada gambar/raster), tujuannya adalah mendeteksi dan memastikan bahwa osc hor dan vert tersinkronisasi oleh video/raster. Jika sync gagal, tv akan protek.
Pengecekan digital/data servis. Sebelumnya, tv dinyalakan berdasarkan setting yang tersimpan dalam data servis (EEPROM), jika data tidak bisa diset, tv akan protek. misalnya. pada data NICAM diset pada 1 (NICAM=1) padahal pada rangkaian/tv tidak terdapat rangkaian NICAM, tv akan protek. Tahap ini adalah tahap pengecekan data digital (internal).
Pengecekan digital eksternal (peripheral, diluar IC), program akan mengecek keberadaan peripheral/alat2 tambahan diluar IC melalui bus data (SDA dan SCL, menggunakan protokol I2C), kemudian mengeset peralatan-peralatan tersebut dengan data sesuai yang tersimpan dalam EEPROM. Pada sharp Wonder, peripheral/peralatan luar antara lain: Tuner (PLL), AN5891K (SoundProcessor) dan M52797SP (AV switch), jika komunikasi ke/dari perangkat2 luar tersebut gagal/terganggu, tv akan protek.
Setelah semuanya beres, sinyal video di UNMUTE (ditampilkan).
Selama beroperasi, ic program selalu memonitor semua pintu proteksi.

Untuk tahap 5 dan 6 diatas, menggunakan pin protek yaitu pin 8 (normalnya sekita 3,2v) pada IX3386 dan IX3410.
KODE KEDIP

Untuk mengetahui dimanakah error/protek tersebut terjadi, pabrik sharp melengkapi produk tvnya dengan kode kedip. Kode kedip bisa diketahui dari panjang/pendeknya dan jumlah kedipan lampu LED indikator. Daripada pusing mengukur panjang/pendeknya kedipan, lebih mudahnya dihitung saja jumlah kedipannya. Kode kedip ditunjukkan dengan cara:
Kode kedip menggunakan LED merah, kalo hijau yang berkedip mungkin bukan kode kedip.
Sebagai gambaran (gunakan imajinasimu), kode kedip 4 akan ditunjukkan sebagai berikut : lampu led menyala 4 kali (lamanya kira2 200ms setiap menyala--kira2 seperempat detik--), kemudian jeda/mati kira2 setengah detik (400ms) -- menyala/kedip lagi 4 kali --> jeda/mati kira2 setengah detik (400ms) --> kedip lagi 4 kali ........ begitu seterusnya.

Sedangkan jenis kode kedipnya beserta jenis kerusakannya sebagai berikut (berdasarkan pengalaman penulis), sebagai berikut :
Kedip 1 kali : bus data error mungkin disebabkan program gagal dalam membaca memory atau bus data (SDA, SCL).
Kedip 3 kali : Jungle (osc horisontal, vertikal), bisa juga disebabkan karena x-ray (ABL).
Kedip 4 kali : Sinkronisasi gagal, video/raster tidak terdeteksi, VIF. Switch AV perlu diperhatikan.
Kedip 6 kali : Internal peripheral, nicam, SIF. Disebabkan data service yang tidak sesuai.
Kedip 7 kali : internal setting, format signal, setting decoder. Disebabkan data service yang tidak sesuai.
Kedip 8 kali : Tuner (gagal mengeset frekuensi tuner atau tuner tidak terdeteksi), juga bisa disebabkan peripheral luar (misalnya AN5891K, M52797SP) karena bus terganggu.

catatan: untuk kedip 2 dan 5 (atau kedip lainnya), penulis belum pernah menjumpai (jika ada yang pernah menjumpai mohon kontribusinya).
TIPS PERBAIKAN SASIS INI

Jika tv dinyalakan langsung merah (tanpa kedip), cek trafo FB, tegangan-tegangan vital, R625 (SMD) nilainya 180K, dari jalur 180V.
Jika kedip 1 s/d 4, langkahnya : operasi semua solderan, kalo perlu disolder ulang. Lebih-lebih pada R dan C SMD dibawah ic Vertikal. Kalau belum manjur, ada komponen yang rusak seputar rangkaian Jungle, pin yang perlu dicek : pin 21 (Vdrive A), pin 22 (VdriveB), pin 33 beserta rangkaian hor drive. Tegangan-tegangan vital perlu juga dicek.
Jika kedip 4 keatas, masuk saja ke service mode. TV akan menyala dan sempat untuk mengecek tegangan-tegangan. Kalo perlu ubah setting service mode. (tulis dulu setting awalnya, sebelum melakukan perubahan).
Jika kode kedip berubah-ubah, misalnya ketika dinyalakan berkedip 8 kali trus dimatikan, dinyalakan lagi ternyata kedipnya berubah jadi 4 kali, yang perlu dicek adalah jalur bus data (SDA, SCL). Pada Wonder, cek dua zener 5V (D302, D303) lokasinya dekat dengan AN5891.
Sebelum berniat untuk menyolder, sebaiknya cek dulu data service modenya.
Dengan memahami tahapan Self Test, akan lebih mudah mengetahui letak kerusakannya.

Tidak ada komentar: